Guru Besar FKUI Raih Penghargaan Bosscha Medal Leiden-Delft-Erasmus

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Selasa, 1 November 2022 16:45 WIB

Guru Besar Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. Dra. Taniawati Supali. (ANTARA/Humas UI)

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Taniawati Supali mendapatkan penghargaan Bosscha Medal dari Leiden-Delft-Erasmus (LDE) Universities. Penghargaan diberikan langsung oleh Dekan Leiden-Delft-Erasmus Universities Prof. Dr. Wim van den Doel atas sumbangsih Taniawati yang luar biasa terhadap ilmu pengetahuan, pemberdayaan masyarakat, kolaborasi internasional, dan knowledge sharing.

"Saya sangat mengapresiasi Prof Wim van den Doel yang telah memilih saya untuk menerima penghargaan ini. Penghargaan ini tentu saja menjadi simbol long-lasting collaboration antara tim saya dari dari FKUI dan Prof Maria Yazdanbakhsh dari LUMC," kata Taniawati dalam keterangan pers pada Selasa, 1 November 2022.

Penghargaan diberikan pada acara pembukaan BRIN-LDE Academy yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional bersama Universitas Leiden-Delft-Erasmus (BRIN-LDE Academy) di Serpong, Tangerang Selatan.

Baca juga:Guru Besar Emeritus Unpad Partini Sardjono Berpulang

Tahun ini, LDE secara perdana memberikan penghargaan Medali Bosscha untuk para peneliti yang diusulkan oleh profesor dari masing-masing universitas. Pengusul Prof Taniawati dalam penghargaan ini adalah Prof. Maria Yazdanbaksh dari Leiden University Medical Centre (LUMC).

Advertising
Advertising

Taniawati menyampaikan rasa senang dan bangga bahwa kerja sama yang telah terjalin selama lebih dari 30 tahun dengan Prof. dr. Maria Yazdanbakhsh dari LUMC mendapatkan apresiasi.

"Terakhir saya ambil kutipan dari Helen Keller yang berbunyi Alone we can do so little, together we can do so much. Kerja sama ini dapat terlaksana karena adanya kontribusi dari banyak orang, baik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia maupun dari Leiden University Medical Center," ujar Tania.

Taniawati merupakan guru besar Parasitologi FKUI yang memiliki kepakaran di bidang filariasis dan kecacingan. Dari beberapa riset yang telah dilakukan, Taniawati berhasil meraih berbagai penghargaan atas program penelitian dan usahanya dalam mengurangi angka penyakit filariasis (kaki gajah) di Indonesia, salah satunya dari Bill Melinda Gate Foundation (BMGF).

Di tingkat nasional, Taniawati adalah anggota Gugus Tugas untuk program filariasis limfatik yang berafiliasi dengan World Health Organization (WHO).

Melalui kapasitas ilmiahnya, Taniawati telah melakukan riset-riset lainnya seperti penelitian perubahan pola penyakit dari penyakit menular (eliminasi penyakit cacingan, filariasis, malaria) ke penyakit tidak menular yang sekarang ini sedang dialami banyak negara termasuk Indonesia.

Selain itu, beliau juga mampu mengumpulkan data-data ilmiah mengenai beberapa kelompok penyakit dari populasi terabaikan sebagai bentuk kontribusi terhadap kemajuan kesehatan masyarakat di kawasan terpencil di Indonesia.

Kemitraan antara FKUI dan LUMC telah dimulai sejak tahun 1989. Saat itu, Taniawati Supali dan Maria Yazdanbakhsh (Guru Besar LUMC sekaligus Ajunct Profesor FKUI) melakukan kerjasama penelitian untuk pertama kalinya di daerah Sumatera.

Kemitraan ini menghasilkan banyak penelitian di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, kemitraan antara FKUI dan LUMC juga semakin meluas dengan adanya program pertukaran mahasiswa antar kedua institusi.

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam mengatakan saya mewakili keluarga besar FKUI mengucapkan selamat kepada Prof. Taniawati Supali atas penghargaan Boscha Medal yang berhasil diraih.

Pencapaian ini tentu saja melengkapi sejumlah penghargaan yang berhasil beliau terima atas dedikasi dan pengabdiannya di bidang riset penyakit akibat parasit, khususnya kaki gajah di Indonesia. Saya berharap prestasi ini dapat menginspirasi seluruh sivitas FKUI untuk terus memberikan dampak positif bagi kemajuan kesehatan Indonesia dan dunia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

16 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

19 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

1 hari lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

2 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

2 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya