Bikin Karya Seni, Dosen ITS Jadi Penerima Habibie Prize Termuda

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Jumat, 11 November 2022 20:05 WIB

Ilham Akbar Habibie ketika menyerahkan penghargaan Habibie Prize Tahun 2022 Bidang Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan kepada Naufan Noordyanto SSn MSn, dosen DKV ITS

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Naufan Noordyanto dinobatkan sebagai penerima penghargaan Habibie Prize termuda dalam sejarah. Dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) ITS ini berhasil terpilih sebagai penerima Habibie Prize Tahun 2022 untuk bidang Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.

Selain sebagai penerima termuda, Naufan yang masih berusia 32 tahun ini juga mencetak rekor sebagai penerima Habibie Prize yang pertama dari ITS. Ahli di bidang kebudayaan lewat karya kesenian, Naufan memberanikan diri mendaftar dalam seleksi penghargaan Habibie Prize Tahun 2022 lewat jalur institusi yakni ITS.

Naufan mengungkapkan, ia berfokus dalam intensitas kegiatan dalam mencipta karya seni sebagai produk pengetahuan terutama di bidang desain. “Reputasi yang saya apply dibuktikan dengan pengalaman kegiatan, rekognisi dari dunia internasional, serta kegunaannya,” terangnya dilansir dari laman resmi ITS pada Jumat, 11 November 2022.

Karyanya Dipamerkan di 45 Negara Bersama Tokoh Desain Dunia

Walaupun terbilang masih cukup muda, lelaki asal Pamekasan, Madura ini telah memiliki segudang prestasi dan mengenyam berbagai pengalaman di tingkat lokal, nasional, serta internasional. Naufan telah mempublikasikan sekitar 300 karyanya dalam lebih dari 200 event atau festival, publikasi seni atau desain internasional, serta tidak kurang dari 20 event dan festival seni nasional. “Adapun karya tersebut total sudah dipamerkan di 45 negara di dunia,” lanjut Naufan.

Advertising
Advertising

Berbagai karya Naufan pernah dievaluasi dan dipamerkan bersama dengan karya para tokoh desain populer dunia misalnya David Carson, Niklaus Troxler, Milton Glaser, Ivan Chermayeff, Armando Milani, dan sebagainya. “Kalo di DKV, teori dari tokoh-tokoh tersebut juga menjadi bahan ajar kami, Alhamdulillah saya pernah pameran juga bersama karya mereka,” katanya.

Karya Poster Digunakan untuk Konferensi Perubahan Iklim di Skotlandia

Salah satu karya Naufan yang berupa poster juga pernah digunakan dalam konferensi perubahan iklim pada 2021 di Skotlandia. Di skala nasional, lima karyanya terpilih sebagai lima desain maskot terpilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Serang, Kabupaten Belitung, Lumajang, Sampang, dan Pamekasan. “Saya juga terlibat dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ITS untuk kebermanfaatan masyarakat, serta proyek-proyek non-profit di Pamekasan,” sambungnya.

Dosen yang menjadi bagian dari Dewan Kesenian Kabupaten Pamekasan ini mengaku mendapat banyak dukungan dan bantuan dari ITS. Ia mengucapkan apresiasi yang besar khususnya terhadap jajaran pimpinan ITS, pimpinan Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD), serta manajemen departemen DKV ITS . “Mereka banyak mendukung terutama saat menyambut tamu dari BRIN ketika datang ke DKV dalam rangka membuat profil saya untuk penganugerahan nanti,” ungkapnya.

Terkait dengan hal tersebut, Naufan berujar bahwa prestasi yang ia dapatkan saat ini merupakan hasil kerja keras bersama, bukan hanya dari dirinya seorang. Penghargaan Habibie Prize, kata dia, tidak akan ia raih bilamana tidak ada dukungan dari segenap sivitas akademika ITS. “ Ini prestasi bersama, bukan cuma saya yang dapat, tapi juga ITS,” ungkapnya.

Di akhir, Naufan berpesan kepada seluruh sivitas akademika ITS dan anak muda lainnya untuk tidak pernah berhenti belajar dan berkarya dalam mengembangkan teori, pengetahuan, serta menerapkannya dengan visi-visi baru.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022 yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-Iptek pada Kamis, 10 November 2022. Pada tahun ini penghargaan diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi, yaitu Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi, Ilmu Dasar, Ilmu Rekayasa, dan Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.

Empat ilmuwan tersebut adalah Ika Dewi Ana menerima penghargaan bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi, Ocky Karna Radjasa untuk bidang Ilmu Dasar, Riri Fitri Sari untuk bidang Ilmu Rekayasa, dan Naufan Noordyanto untuk bidang Ilmu Kebudayaan.

Baca juga:Peneliti UGM Diganjar Habibie Prize Berkat Teliti Bone Graft

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

10 jam lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

11 jam lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

12 jam lalu

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

Menurut peneliti BRIN, suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini kategorinya suhu tinggi, bukan gelombang panas atau heatwave.

Baca Selengkapnya

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

16 jam lalu

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

Aastronom BRIN menyebut fenomena adanya bintang jatuh di Yogyakarta dan sekitarnya itu sebagai meteor sporadis.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

16 jam lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

1 hari lalu

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

3 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

3 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya