Mengenal Quacquarelli Symonds, Lembaga Pemeringkatan Universitas di Dunia

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 12 November 2022 10:29 WIB

Ilustrasi wisuda. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun perguruan tinggi di seluruh dunia berlomba-lomba memperbaiki kualitasnya untuk meningkatkan peringkatnya di pemeringkatan yang dirilis oleh lembaga-lembaga swasta. Salah satu dari lembaga pemeringkatan adalah Quacquarelli Symonds.

Dilansir dari laman Top Universities, QS atau Quacquarelli Symonds adalah lembaga penyedia layanan dan analitik terkemuka di dunia untuk sektor pendidikan tinggi secara global. QS bertujuan untuk memotivasi orang-orang di seluruh dunia memahami potensi mereka melalui pencapaian pendidikan, mobilitas internasional, dan pengembangan karier.

Melansir laman Compostela, QS didirikan oleh mahasiswa universitas Cambridge dan Wharton, Nunzio Quacquarelli, pada 1990. Awalnya, lembaga ini merupakan proyek miliknya di The Wharton School yang menerbitkan panduan karier dan pendidikan untuk siswa internasional. Akibat perkembangannya yang cukup pesat, QS merupakan bisnis swasta pertama yang diberikan ruang kantor di Universitas Wharton, salah satu sekolah bisnis pertama di dunia.

Baca juga: Inilah 4 Kampus di Indonesia yang Masuk 100 Besar Versi QS Asia University Rankings 2023

Dalam merilis pemeringkatan kampus-kampus di dunia internasional maupun di tiap regional, QS telah menetapkan standarnya. Pemeringkatan tersebut dinilai berdasarkan sebelas indikator, antara lain:

  • Reputasi akademik sebesar 30 persen.
  • Reputasi pegawai sebesar 20 persen.
  • Rasio fakultas dan mahasiswa dalam fakultas sebesar 10 persen.
  • Jejaring riset internasional 10 persen.
  • Sitasi makalah sebesar 10 persen.
  • Makalah per fakultas sekitar 5 persen.
  • Staf dengan gelar PhD sebesar 5 persen.
  • Proporsi internasional fakultas sebesar 2,5 persen.
  • Keberadaan mahasiswa internasional sekitar 2,5 persen.
  • Pertukaran mahasiswa luar yang masuk kampus 2,5 persen.
  • Pertukaran mahasiswa yang keluar negeri sekitar 2,5 persen.
Advertising
Advertising

Lembaga yang diresmikan pada 2004 ini telah berkembang menjadi sumber data komparatif paling populer di dunia mengenai kinerja tiap universitas di dunia. Selain mempublikasikan mengenai peringkat universitas di dunia, QS juga menyusun sebuah survei terbesar di dunia tentang sentimen, motivasi, dan preferensi calon mahasa internasional, yakni QS International Student Survey.

Tak hanya itu, Quacquarelli Symonds juga menyelenggarakan rangkaian acara bagi para siswa, yakni The QS World Grad School Tour, QS World MBA Tour, dan QS World University Tour yang bertujuan untuk memberi 225.000 calon siswa kesempatan untuk bertemu pimpinan dari beberapa universitas top dunia, yang tersebar sejumlah 348 acara di seluruh dunia.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: Inilah 5 Kampus di Indonesia yang Masuk 500 Teratas Versi QS World University Rankings 2023

Berita terkait

Kemendikbud Ungkap 3 Masalah di Pendidikan Tinggi

16 jam lalu

Kemendikbud Ungkap 3 Masalah di Pendidikan Tinggi

Apa saja masalah di pendidikan tinggi?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

16 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

17 jam lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

1 hari lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

3 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya