Elon Musk Putus Karyawan Kontrak Twitter setelah PHK Massal

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Minggu, 13 November 2022 16:47 WIB

Elon Musk. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah memberhentikan setengah stafnya awal bulan ini, Twitter pada hari Sabtu, 12 November 2022, mulai memberhentikan sebagian besar staf kontraknya, menurut sumber kepada Axios.

Seperti banyak perusahaan, staf Twitter terdiri dari campuran karyawan penuh waktu serta pekerja kontrak yang bekerja untuk pihak ketiga. Twitter telah memotong jumlah karyawan kontrak yang tidak ditentukan di berbagai bidang, termasuk moderasi konten.

Banyak karyawan kontrak itu berstatus tak pasti sejak Twitter memangkas separuh stafnya awal bulan ini, dengan beberapa tidak tahu harus melapor kepada siapa, karena rekan mereka di dalam perusahaan telah diberhentikan.

Beberapa karyawan kontrak, sementara itu, khawatir tentang pembayaran selama dua minggu terakhir karena sejumlah karyawan kontrak berakhir dengan tim tanpa karyawan Twitter penuh waktu, sehingga tidak ada yang menandatangani kartu waktu kerja mereka.

Pemotongan karyawan kontrak diungkap Sabtu oleh Casey Newton di Twitter. Setidaknya dalam beberapa kasus, jika tidak semua, pekerja tidak mendapatkan komunikasi langsung dari Twitter yang mengatakan bahwa pekerjaan mereka telah berakhir.

Advertising
Advertising

Mereka malah mengetahui dengan melihat akses mereka ke sistem komputer Twitter telah dimatikan. Hal ini sejalan dengan kejadian ketika karyawan penuh waktu mengetahui bahwa mereka telah kehilangan pekerjaan, bukan dari email yang dijanjikan pada hari Jumat, tetapi pada Kamis malam karena mereka kehilangan akses ke email dan sistem komputasi perusahaan lainnya.

Twitter sejak itu berupaya menjangkau untuk mempekerjakan kembali beberapa karyawan penuh waktu setelah menyadari keterampilan mereka sangat penting untuk proyek yang ada, termasuk fitur baru yang menjadi prioritas perusahaan.

Twitter berada dalam kekacauan sejak Elon Musk mengambil alih, dengan produk dan fitur diluncurkan kemudian ditarik. Itu termasuk versi baru dari layanan langganan Twitter Blue yang memungkinkan pelanggan memiliki tanda centang biru yang sama dengan yang diberikan ke akun terverifikasi politisi, jurnalis, lembaga pemerintah, dan selebritas.

Twitter menangguhkannya awal pekan ini setelah membanjirnya peniru identitas menggunakan layanan berlangganan untuk meniru berbagai merek dan atlet serta politisi terkemuka.

Melissa Ingle, karyawan kontrak moderasi konten berbasis di San Francisco yang berspesialisasi dalam misinformasi politik, termasuk di antara mereka yang diputus.

Ingle, yang memiliki dua gelar master dan mengajar keterampilan ilmu data, mengatakan bahwa dia terkejut dengan pemutusan tersebut, dan khawatir akan menafkahi keluarganya menjelang liburan. "Saya adalah orang yang Anda inginkan di perusahaan Anda," katanya kepada Axios. "Ini bukan cara untuk memperlakukan orang."

AXIOS

Baca:
Banyak Pengguna Tinggalkan Twitter dan Bergabung dengan Mastodon, Apa Bedanya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

7 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

22 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

4 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

9 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

10 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

12 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

12 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya