Top 3 Tekno Berita Kemarin: dari Food Estate Singkong sampai Kapal Selam Nuklir AS

Reporter

Tempo.co

Rabu, 16 November 2022 08:35 WIB

Foto udara areal lumbung pangan nasional 'food estate' komoditas singkong di Tewai Baru, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Sabtu, 6 Maret 2021. ANTARA/Makna Zaezar

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 15 November 2022, terdiri dari yang pertama adalah seruan yang dibuat puluhan pegiat lingkungan dari atas lahan proyek food estate garapan Kementerian Pertahanan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Mereka menyeru kepada para pemimpin dunia di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP27, maupun di KTT G20, untuk mengambil aksi nyata mengatasi krisis iklim dengan menghentikan deforestasi dan menyelamatkan hutan yang masih tersisa di Indonesia.

Terpopuler kedua datang dari Trenggalek, Jawa Timur, yakni penemuan dua arca yang diduga peninggalan Mataram Kuno. “Terlihat dari sisa runtuhan bata ini kami menduga dulunya merupakan tempat suci atau biasanya disebut dengan candi,” kata arkeolog yang menelitinya.

Lalu, berita tentang kapal selam nuklir Amerik Serikat, USS Rhode Island. Salah satu kapal selam nuklir terbesar di dunia ini telah hilir mudik di perairan Eropa, dekat wilayah Rusia-Ukraina. Setelah berada di Laut Hitam, kapal selam itu kemudian memasuki Laut Mediterania dan berhenti di Gibraltar, wilayah Inggris. Beberapa hari di sana, kapal itu kemudian kembali lagi ke Laut Hitam.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 15 November 2022, selengkapnya,

1. Seruan dari Lahan Food Estate Singkong untuk Pemimpin Dunia di COP27 dan KTT G20

Advertising
Advertising

Puluhan pegiat lingkungan dari Greenpeace, LBH Palangka Raya, Save Our Borneo dan Walhi Kalimantan Tengah menggelar spanduk bertulisan “Food Estate Feeding Climate Crisis!" di atas lahan proyek food estate garapan Kementerian Pertahanan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Mereka menyerukan kepada para pemimpin dunia di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP27, maupun di KTT G20, untuk mengambil aksi nyata mengatasi krisis iklim dengan menghentikan deforestasi dan menyelamatkan hutan yang masih tersisa di Indonesia.

“Lokasi ini dulu adalah hutan yang lebat. Kini lebih dari 600 hektare telah dibabat dan diubah menjadi lahan singkong yang gagal,” kata Iqbal Damanik, juru kampanye hutan Greenpeace Indonesia, di lokasi aksi dalam video yang diunggah di media sosial TikTok.

Proyek Food Estate yang disebutkan sudah gagal di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Situasi hutan yang sudah gundul ini ditunjukkan dalam aksi bagi pemimpin dunia di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP27 dan KTT G20, pada Kamis 10 November 2022. (Greenpeace)

Aksi itu dibuat pada Kamis 10 November 2022 atau lima hari sebelum Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbicara dalam Global Food Security Forum di Bali dan mengklaim keberhasilan program food estate itu lewat produksi singkong 23 ton per hektare. Dalam forum itu pula Prabowo memamerkan produk olahan dari singkong, mulai dari tepung, pasta, mi instan, hingga minuman boba/bubble. Prabowo optimistis, singkong akan menjadi tanaman penyelamat dunia yang sedang terancam krisis pangan.

2. Tiga Fakta Penemuan Arca Peninggalan Era Mataram Kuno di Trenggalek

Penemuan dua arca yang diduga peninggalan Mataram Kuno. Arca tersebut ditemukan di lokasi situs Gondang, Kecamatan Tugu, Trenggalek. Adapun beberapa fakta sejak penemuan hingga proses evakuasi saat ini. Untuk lengakpnya yang dilansir dari bacaini.com mitra teras.id, sebagai berikut.

Eskavasi Pemenuan Arca di Trenggalek

Arkeolog Ismail Lutfi mengatakan, progres eskavasi yang dilakukan sejak sepekan terakhir memang banyak ditemukan arca dan hapsari di lokasi tersebut. Menurutnya, dimensi yang ditemukan di situs Gondang ini berukuran kecil, namun secara temuan relatif masih lengkap.

Dua buah arca diduga peninggalan Mataram Kuno ditemukan di situs Gondang Trenggalek. foto : Bacaini

“Terlihat dari sisa runtuhan bata ini kami menduga dulunya merupakan tempat suci atau biasanya disebut dengan candi,” kata Ismail di lokasi temuan, Sabtu, 12 November 2022.

3. USS Rhode Island Kapal Selam Nuklir Terbesar di Dunia, Ini Keistimewaan Si Pembawa Kiamat

Amerika Serikat telah mengeluarkan salah satu kapal selam rudal nuklir terbesarnya, USS Rhode Island, yang terpantau hilir mudik di perairan Eropa. Hal ini merespons sekaligus pesan tegas bagi Vladimir Putin dari Rusia dalam penggunaan senjata nuklir.

Setelah berada di Laut Hitam, kapal selam itu kemudian memasuki Laut Mediterania dan berhenti di Gibraltar, wilayah Inggris. Berada beberapa hari di sana, kapal itu kemudian kembali lagi ke Laut Hitam, kemungkinan untuk mengantisipasi ancaman nuklir Rusia.

USS Rhode Island. Dok: US Naval Force

USS Rhode Island disebut-sebut sebagai kapal selam nuklir terbesar di bawah laut yang pernah ada. Tentu semakin penasaran dengan keistimewaan kapal ini, bukan? Oleh karena itu, berikut adalah berbagai spesifikasi lengkap dari kapal selam USS Rhode Island, sebagai berikut.

Berita terkait

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

1 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

1 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

5 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

6 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

9 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

10 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

11 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

12 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya