10 Kampus Ini Gabung Konsorsium Pangan, Intervensi Ekosistem Pangan dari Hulu ke Hilir

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Kamis, 17 November 2022 12:29 WIB

Universitas Gadjah Mada menjadi tuan rumah launching Matching Fund Patriot Pangan Kampus Merdeka 2022, di Balai Senat, Senin, 14 November 2022. Dok: UGM

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 10 perguruan tinggi negeri bergabung dalam konsorsium program Matching Fund Patriot Pangan. Program tersebut bertujuan untuk mendukung upaya kedaulatan pangan yang dilakukan pemerintah melalui penelitian maupun pendampingan kepada masyarakat. Program Matching Fund Patriot Pangan merupakan mandat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Adapun 10 kampus itu yaitu Universitas Syiah Kuala, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tanjungpura-Pontianak, Universitas Pattimura-Ambon, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Universitas Mulawarman, Universitas Sutan Ageng Tirtayasa, Universitas Mataram, dan Universitas Negeri Lampung.

Rektor IPB University Arif Satria yang sekaligus menjadi ketua konsorsium mengungkapkan Indonesia sangat memungkinkan untuk kemandirian pangan karena penyebab krisis pangan dunia saat ini disebabkan harga gandum tinggi. Sementara Indonesia memiliki berbagai potensi pengganti gandum, seperti sorgum, jagung, singkong, ganyong, sukun hingga sagu yang punya potensi besar.

Baca juga:Suap Rektor Unila, Wakil Rektor Sebut Uang Titipan Rp 100 Juta Mengalir untuk Muktamar NU

“Secara teknologi sudah selesai, kita bisa bikin beras dari sagu, beras dari jagung, beras dari sorgum semua sudah bisa. Tinggal bagaimana hilirisasi agar konsumsi meningkat dan menurunkan ketergantungan impor. Bagaimana kita membuat produk kualitasnya bagus, kita bisa hemat devisa, memperluas lapangan kerja dan membangun kepercayaan diri masyarakat,” ungkapnya dilansir dari laman resmi UGM pada Kamis, 17 November 2022.

Advertising
Advertising

Intervensi Ekosistem Pangan dari Hulu ke Hilir

Arif menyampaikan hingga saat ini baru 10 kampus tergabung dalam Konsorsium Patriot Pangan bersama Kementrian Pendidikan sebagai penyedia dana. Saat ini tercatat ada 10 proposal teknologi pangan yang akan diimplementasikan ke masyarakat.

“10 universitas ini jadi koordinator di tiap wilayah karena diinisiasi dalam waktu yang mepet. Kami tunjuk wakil per wilayah, seperti Gorontalo, Universitas Jember dan nantinya 2023 akan mengoordinasi di wilayahnya masing-masing,” terangnya.

Arif menyebut kampus akan melakukan intervensi ekosistem pangan mulai dari hulu hingga hilir lewat teknologi para dosen yang melakukan penelitian. Para dosen masuk dalam dunia peternakan, pangan, gizi, perikanan dengan berbagai sisi baik produksi, pengolahan hingga konsumsi.

“Perguruan tinggi siap berkolaborasi untuk memperkuat solusi persoalan pangan. Pemerintah dan kampus tidak bisa sendiri,” katanya.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan Supriyadi mewakili Rektor UGM mengatakan ketahanan pangan dan kedaulatan pangan merupakan metodologi sistem yang bisa menjamin ketercukupan pangan masyarakat. Pengetahuan terhadap tata kelola persoalan panganm kata dia, tidak semata berada dalam problem teknis pengetahuan pangan, namun juga keterbukaan para ilmuwan untuk saling bekerja sama secara inter dan transdisipliner untuk memastikan bahwa semua tawaran solusi bersifat komprehensif.

“Tentunya mencakup semua aspek fisik, sosial, budaya dan ekonomi, dan untuk itu UGM saat ini membawakan 8 sub program yang mewakili aspek sub kedaulatan pangan," katanya saat memberi sambutan launching Program Matching Fund Patriot Pangan pada Senin, 14 November lalu.

8 Sub Program UGM

Adapun kedelapan sub program tersebut adalah adanya ketersediaan pangan baik nabati dan hewani yang mencukupi. Kemudian keterjangkauan pangan yang didukung oleh teknologi terkini untuk memastikan ketersediaan pangan dengan kualitas terbaik dan dapat diakses kapanpun dalam jangka waktu yang cukup hingga suplai berikutnya tersedia melaui sub-sub program.

Di sisi lain juga sistem yang memastikan penggunaan utilitas pangan bahwa pangan dengan kualitas terbaik dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat dengan memperhatikan manajemen pengelolaan pangan dan normalisasi limbah yang ditimbulkan dari pengelolaan pangan serta dukungan teknologi pangan, kestabilan dan kelanjutan pangan, dan pemberdayaan masyarakat melalui subprogram.

Tema yang diusung UGM dalam launching kali ini adalah akselerasi kedaulatan pangan melalui pendekatan transdisipliner yang terbagi ke dalam 8 subprogram dengan kerja sama 8 tim dari 6 fakultas. Keenam fakultas tersebut Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan.

Sekretaris Rektor, Wirastuti Widyatmanti, juga sebagai ketua Kedaireka Patriot Pangan UGM menyatakan kemajuan program ditunjukkan UGM membawa sub program yang mewakili 8 aspek kedaulatan pangan, di antaranya ketersediaan pangan baik nabati dan hewani yang mencakup penelitian Metode Ring Pit Sistem Budidaya Tebu Kedelai (Bule); Kajian Penyimpanan Dingin Produk Hortikultura Menggunakan Cold Storage untuk Ketersediaan Bahan Hewani; Panen Masal 1000 Pedet dan Induksi Kebuntingan Sapi Jabres dari tim Fakultas Kedokteran Hewan, dan juga apsek dari keterjangkauan pangan yang didukung oleh Inovasi Sistem Cold Chain Fresh Animal Product Untuk Peningkatan Value, Keamanan, dan Keterjangkauan Pangan Masyarakat oleh Fakultas Peternakan UGM.

“Melalui sub program ini kami berharap program Kedaireka Patriot Pangan dapat menjadi panutan implementasi proses pendidikan dan pengetahuan dan menjadi data riset, inovasi tepat guna, serta pembiayaan yang efektif untuk mudah diimplementasikan dan menjadi bagian dari pemberdayaan masyarakat,"ucapnya.

Harapan lainnya, katanya, ke depan hasil-hasil kajian bukan hanya dari UGM tapi dari seluruh universitas yang terlibat Konsorsium Program Patriot Pangan. Hasil kajian mereka dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan dan kebijakan pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

12 jam lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

13 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

17 jam lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

2 hari lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

3 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

3 hari lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

3 hari lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya