Gempa Dangkal Guncang Cianjur Hingga Jakarta, 15 Gempa Susulan dalam 40 Menit

Senin, 21 November 2022 14:57 WIB

Gempa dengan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur hingga Jakarta, pada hari Senin, 21 November 2022, pukul 13.21 WIB. (BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa dengan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur hingga Jakarta,pada hari Senin, 21 November 2022, pukul 13.21 WIB. Data sementara lain dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan episentrum berada di titik 6.84 Lintang Selatan dan 107.05 Bujur Timur atau 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

Pembaruan Parameter

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan wilayah Sukabumi, Jawa Barat, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,6.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,86° Lintang Selatan dan 107,01° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 11 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri," ujar Daryono dalam keterangan tertulis, Senin.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Advertising
Advertising

Gempa bumi ini dirasakan di Kota Cianjur dengan skala intensitas V-VI MMI, yaitu getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan semua terkejut dan lari keluar. Di Garut dan Sukabumi dirasakan IV-V MMI.

Di Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah dirasakan dengan skala intensitas III MMI. Sedangkan di Rancaekek, Tangerang Selatan, Jakarta dan Depok dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI.

Hingga saat ini sudah ada laporan kerusakan bangunan, seperti rumah dan toko, serta dampak longsor di wilayah Cianjur akibat gempa bumi tersebut. Sementara, dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Selain itu, hingga pukul 14.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M4.0.

Daryoni mengajak warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta warga menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Warga Merasakan

Tempo yang sedang liputan bersama media lain di dalam ruangan gedung di Jakarta Selatan ikut merasakan gempa tersebut. Lampu gantung berjuntai di tengah ruangan tampak bergoyang-goyang.

Warga yang merasakan gempa tersebut merespons berita gempa pada akun resmi BMKG di media sosial. Tampak ada mengirimkan video bagian bangunan yang roboh hingga menimpa mobil yang parkir di bawahnya di Cianjur.

Warga menyebutkan lokasi saat merasakan gempa berada di Jakarta, Bandung, Bekasi, Pamulang, Bogor dan Cikarang. Banyak di antaranya mempertanyakan kemungkinan gempa susulan.

Baca:
Gempa Cianjur, BMKG: Guncangan Skala VI MMI, Pemicu Sesar Mandiri

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

4 jam lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

5 jam lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

7 jam lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

8 jam lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

13 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

13 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

15 jam lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

1 hari lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya