TEMPO.CO, Jakarta - Professor Nidom Foundation (PNF) akan mengadakan serial pelatihan tentang infeksi dan pengujian virus Covid-19 pada hewan coba di laboratorium Animal Biosafety Level 3 (A-BSL 3). PNF mengklaim pelatihan untuk topik ini adalah yang pertama di Indonesia.

Animal Biosafety Level 3 merupakan laboratorium yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan penelitian yang melibatkan organisme dan patogen berbahaya dengan potensi menginfeksi. Atau, digunakan untuk perbanyak mikroorganisme seperti virus melalui proses kultur dalam media pertumbuhan tertentu.

"Contoh bahan biologi yang dapat ditangani di A-BSL 3 milik PNF di Surabaya, Jawa Timur, antara lain HIV, SARS CoV-2, Influenza, dan sIPV (virus polio)," kata Dhani Prakoso, peneliti di PNF via akun YouTube PNF.

Pelatihan akan diadakan langsung di atau dari ABSL-3 dan terdiri dari tiga seri. Pertama akan berlangsung 29-30 November 2022 via aplikasi konferensi video Zoom. Seri pertama ini disebutkan berupa pembekalan semua topik yang berkaitan dengan pengetahuan aktivitas di dalam fasilitas ABSL-3. Tema yang dipilih adalah “Pengujian Virus Covid-19 pada Hewan Coba” serta mengundang para pembicara, antara lain Chairul Anwar Nidom sendiri.

Seri kedua akan berlangsung 6-7 Desember 2022 dan akan dilaksanakan langsung di ABSL-3 menggunakan hewan coba. Nantinya masing-masing peserta melakukan secara langsung “hands on offline”. Peserta memungkinkan melakukan berbagai uji dan pengamatan seperti, uji keganasan virus Covid-19 dan pengamatan gejala klinis.

Baca juga: Edisi Akhir Tahun Tempo tentang Para Pejuang Vaksin Covid-19 di Laboratorium

Pada seri ketiga, kegiatannya berupa analisis laboratorium dari spesimen hewan coba yang berlangsung offline 8-9 Desember 2022. Berbagai uji penelitian dapat dipilih oleh peserta, seperti Real Time PCR: uji viral load hewan coba, uji titer antibodi dan sel respon imun, atau uji histopatologi tentang miskrokopis organ hewan coba.

Laboratorium Animal Biosafety Level 3 (A-BSL 3) milik Professor Nidom Foundation di Surabaya, Jawa Timur. Youtube

Pelatihan akan melibatkan dua hewan yang telah banyak digunakan selama pandemi Covid-19 untuk memfasilitasi penelitian in vivo tentang Covid-19. Pertama adalah rhesus Makaka atau makaka mulata dan cynomolgus atau makaka fascicularis sebagai spesies non-human primate.

Spesies ini termasuk yang rentan terhadap infeksi SARS-CoV- 2. Meskipun keahlian yang dibutuhkan dan fasilitas ABSL-3 untuk menangani makaka relatif tidak banyak, model ini sangat diperlukan dan merupakan faktor penting untuk evaluasi vaksinasi untuk Covid-19 sebelum memasuki uji klinis.

Spesies kedua adalah golden syrian hamster. Jenis ini sudah secara alami rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 karena tingkat kemiripan antara hamster dan manusia yang memiliki gambaran klinis hidrologi, histopatologi, dan imunologi dari yang ringan hingga sedang. Selain itu, ketersediaan relatif banyak dan kemudahan penanganan memungkinkan model hewan coba ini untuk digunakan sebagai faktor penting pada studi kasus patogenesis penularan pengobatan dan vaksinasi terhadap SARS-CoV- 2.

ZAHRANI JATI HIDAYAH