Covid-19 Terkini: 300 Subvarian Omicron dan Batuk Kronis

Minggu, 27 November 2022 15:32 WIB

Ilustrasi batuk. health24.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus-kasus Covid-19 telah benar-benar berubah sejak Omicron terdeteksi setahun yang lalu. Meski infeksinya lebih ringan daripada varian-varian sebelumnya, kekhawatiran tetap berkembang karena kemampuannya menyebar lebih cepat dan membawa mutasi yang menjadikannya tak dikenali imun tubuh dan vaksin yang sudah ada.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO belakangan memperingatkan kalau sudah ada lebih dari 300 subvarian Omicron yang menyebar saat ini. Sebanyak 95 persen di antaranYa adalah subvarian Omicron BA.5 dan 20 persen di dalamnya adalah BQ.1.

"Subvarian-subvarian itu sangat mirip satu sama lain," kata Maria van Kerkhove, epidemiolog penyakit menular yang juga Ketua Tim Penyakit Baru dan Zoonosis di Program Kedaruratan Kesehatan WHO, lewat akun media sosial Twitter 3 November 2022. Ditambahkannya, "Kita membutuhkan surveillance, sekuensing dan berbagi data yang lebih baik sehingga analisis cepat dan pasti bisa dikerjakan secara reguler."

Sejak kemunculan Omicron pula gejala-gejala Covid-9 turut berubah. Gejala klasik seperti hilangnya indera perasa dan pembau sudah bukan lagi indikator kalau seseorang terinfeksi virus penyebab Covid-19. Dengan Omicron, gejala umumnya berganti batuk, yang gejala ini bisa berkembang menjadi batuk kronis atau bronchitis.

Merasa cepat lelah juga kerap muncul pada orang-orang dengan aktivitas rutin sehari-hari, seperti halnya juga sakit kepala, demam, hidung meler dan tenggorokan gatal. Adapun radang biasanya ada dalam keluhan kesulitan menelan dan pegal-pegal yang secara medis dikenal dengan odynophagia.

Advertising
Advertising

Khusus bronchitis, menurut NHSInform, gejala utamanya adalah batuk yang kering--yang pendek-pendek namun sering. Menandai kalau terjadi peradangan pada saluran napas di paru-paru, yang menyebabkannya iritasi.

"Biasanya batuknya akan mengangkat lendir hijau-kuning, meski ini tidak selalu terjadi," bunyi keterangan.

British Medical Journal melaporkan pada awal 2022: tracheo bronchitis karena Omicron menyebabkan sekresi yang tidak terjadi pada infeksi Delta. "Sekresi ringan ini sering kali ditelan kembali oleh para pasien."

Sebuah studi dari University of Hong Kong menemukan pada tahun ini kalau Covid-19 varian Omicron berlipatganda sekitar 70 kali lebih cepat dalam jaringan bronkus dibandingkan varian-varian sebelumnya. Sebaliknya di jaringan paru-paru, 10 kali lebih lambat, yang mengindikasikan lebih rendah tigkat keparahan infeksinya.

Itu diperkuat dengan observasi dokter, di antaranya Sonam Solanki, konsultan pulmonologi dan brokoskopis di Rumah Sakit Masina, Mumbai, India. Menurut amatannya, infeksi Omicron lebih ringan sakitnya namun lebih lama. "Meski gejalanya lebih ringan, para pasien masih merasakan gejalanya untuk periode yang lebih panjang," kata dia.

Para ahli mengkonfirmasi kalau batuk kronis atau bronkitis yang berkepanjangan setelah infeksi di saluran pernapasan atas sering ditemukan, bersama dengan rasa cepat lelah yang juga tak pulih.

LIVEMINT, EXPRESS

Baca juga: Reinfeksi Varian Omicron Bisa Terjadi, Simak Temuan Studinya


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

20 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya