5 Fakta Menarik tentang Nyamuk, Salah Satunya Dapat Menghisap Darah hingga 3 Kali Beratnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 29 November 2022 07:55 WIB

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Nyamuk merupakan serangga kecil penghisap darah. Hewan ini dikenal karena gigitannya yang dapat menyebabkan pembengkakan dan gatal di permukaan kulit.

Selain karena mengganggu kenyamanan, nyamuk juga dapat menyebarkan beberapa penyakit seperti demam berdarah, malaria, hingga virus Zika. Meski begitu, nyamuk ternyata juga memiliki sejumlah fakta menarik. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut lima fakta menarik tentang nyamuk:

1. Ada banyak spesies nyamuk

Menurut American Mosquito Control Association, ada lebih dari 3.000 spesies nyamuk berbeda di seluruh dunia. Namun yang memakan darah manusia hanya beberapa ratus spesies.

2. Cara makan nyamuk

Advertising
Advertising

Nyamuk mencari makanan bergantung pada karbon dioksida. Ini salah satu cara utama nyamuk menemukan sumber makanan. Mengutip Western Exterminator Company, nyamuk menggunakan organ khusus yang disebut maxillary palp untuk mengikuti bau karbon dioksida yang dikeluarkan dari napas manusia.

Uniknya, hanya nyamuk betina yang menggigit atau memakan darah manusia. Nyamuk betina membutuhkan darah untuk membantu telurnya berkembang. Baik jantan maupun betina sebenarnya memiliki sumber dari buah dan nektar tanaman.

Nyamuk juga sebenarnya tak punya gigi. Nyamuk betina menggigit dengan bagian mulut yang panjang dan runcing yang disebut belalai. Mereka menggunakan belalai bergerigi untuk menembus kulit dan mencari kapiler, lalu mengambil darah melalui salah satu dari dua tabung. Seekor nyamuk dapat meminum darah hingga tiga kali beratnya.

3. Kembang biak nyamuk

Mengutip Cleveland, nyamuk termasuk hewan purba. Serangga penggigit ini diduga telah ada sejak zaman dinosaurus. Hal itu terbukti bahwa nyamuk berasal dari Zaman Trias.

Sementara untuk kembang biaknya, nyamuk betina bisa bertelur hingga 300 telur sekaligus. Biasanya, telur disimpan secara berkelompok di permukaan air yang tergenang atau diletakkan di daerah yang sering banjir. Telur bisa menetas hanya dalam satu inci genangan air. Betina akan bertelur hingga tiga kali sebelum mati.

Untuk masa hidupnya, serangga penggigit ini memiliki masa hidup yang terbilang sangat singkat. Nyamuk diperkirakan hidup kurang dari 2 bulan. Nyamuk jantan hidup 10 hari atau kurang, sedangkan betina dapat hidup hingga delapan pekan.

4. Nyamuk bisa hibernasi

Pada suhu kurang dari 50 derajat, mereka mati. Betina dewasa dari beberapa spesies menemukan lubang di mana mereka menunggu cuaca yang lebih hangat, sementara yang lain bertelur di air yang membekukan dan mati. Telur-telur itu disimpan sampai suhu naik dan mereka bisa menetas. Betina yang hibernasi dapat hidup hingga enam bulan.

Nyamuk tak bisa terbang terlalu jauh atau sangat cepat. Kebanyakan nyamuk dapat terbang tidak lebih dari satu sampai tiga mil dan sering tinggal beberapa ratus kaki dari tempat mereka ditetaskan. Kecepatan tertinggi sekitar 1,5 mil per jam.

5. Benjolan akibat gigitan disebabkan oleh air liur nyamuk

Seperti diketahui, nyamuk menggunakan belalai bergerigi untuk menembus kulit dan mencari kapiler. Nyamuk memiliki dua tabung dalam menghisap darah, di mana satu tabung berfungsi mengambil darah, sementara satu tabung lagi berfungsi memompa air liur yang mengandung obat penghilang rasa sakit ringan dan antikoagulan. Kebanyakan orang memiliki reaksi alergi ringan terhadap air liur dan menyebabkan area di sekitar gigitan membengkak dan gatal.

KAKAK INDRA PURNAMA

Baca juga: 5 Fakta Unik Nyamuk, Si Kecil yang Mematikan

Berita terkait

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

5 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

7 hari lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

11 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

11 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

13 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

26 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

34 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

35 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

41 hari lalu

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

Dalam kurun waktu dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD.

Baca Selengkapnya

Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

45 hari lalu

Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

iDI mengingatkan, sampai sekitar Juni rentan kenaikan kasus DBD dipengaruhi cuaca

Baca Selengkapnya