BRIN Catat Indonesia Punya 911 Spesies Rumput Laut dan 350 Teripang

Kamis, 1 Desember 2022 08:12 WIB

Sejumlah warga membersihkan rumput laut yang baru dipanen saat pandemi Covid-19 di Nusa Lembongan, Bali, 25 September 2020. Sejumlah warga Nusa Lembongan membudidayakan rumput laut karena tidak adanya turis yang datang saat pandemi. REUTERS/Nyimas Laula

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengidentifikasi sedikitnya ada 911 spesies rumput laut (seaweed) dan 350 teripang (holothuria) di Indonesia.

Dikutip dari laman darilaut.id mitra Teras.id, Ratih Pangestuti, peneliti PRTPP BRIN. Namun, dari jumlah 911 rumput laut, hanya beberapa spesies rumput laut saja yang diolah menjadi makanan, khususnya dimanfaatkan di sektor fikokoloid.

Umumnya, rumput laut hanya ditemukan dalam hidangan masakan tradisional Indonesia. Beberapa makanan tersebut antara lain pecel latoh, urap latoh, rujak bulung, lawar rumput laut, dan lain-lain. Hal ini berbeda dengan negara-negara di Asia Timur yang memanfaatkan rumput laut sebagai bagian yang tak terpisahkan dari hidangannya sehingga sangat mudah ditemukan di berbagai tempat makan.

Baca: Rumput Laut Indonesia Terancam di AS Ini Efek Dominonya

Padahal rumput laut memiliki potensi manfaat kesehatan tinggi. Rumput laut kaya akan bahan-bahan bioaktif seperti polysaccharides, asam lemak, metabolit sekunder, dan lain-lain. Kandungan lain dari rumput laut yaitu Sodium oligomannate, yang diidentifikasi dapat dijadikan obat penyakit Alzheimer berdasarkan penelitian di Tiongkok. Sementara kandungan iota karagenan, polisakarida sulfat dari rumput laut merah juga teridentifikasi dapat menghambat pertumbuhan virus Covid-19.

Advertising
Advertising

Tak hanya rumput laut, sumber pangan laut lainnya adalah teripang, dengan jumlah 1.716 spesies dengan populasi tertinggi berada di Asia Pasifik. Indonesia merupakan eksportir tertua dan terbesar teripang di dunia. Setidaknya, sebanyak 350 teripang yang teridentifikasi ada di Indonesia dengan 26 di antaranya memiliki nilai ekonomi.

Kandungan teripang terdiri atas asam amino, kolagen, omega tiga dan enam, mineral esensial, dan lain-lain. Namun, teripang adalah salah satu sumber pangan laut yang memiliki tantangan tersendiri dalam pemanfaatannya. Dalam budidaya teripang misalnya, setidaknya ada lima hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses pasca panen teripang yakni membersihkan lapisan kapur, mendidihkan, membersihkan jeroan, mengasinkan, dan mengeringkan.

Selain itu, menurut Ratih, tantangan dalam budi daya teripang adalah pengemasannya agar tidak rusak. Selain itu, diperlukan sebuah budi daya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan menggunakan Integrated Multi Trophic Aquaculture (IMTA). Jika dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan, kata Ratih, lautan dan sumber daya yang ada di dalamnya dapat menjadi solusi berbagai permasalahan khususnya bidang pangan.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Rumput Laut Jadi Alternatif Sumber Pangan dan Energi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

1 jam lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

20 jam lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

21 jam lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

22 jam lalu

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

Menurut peneliti BRIN, suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini kategorinya suhu tinggi, bukan gelombang panas atau heatwave.

Baca Selengkapnya

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

1 hari lalu

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

Aastronom BRIN menyebut fenomena adanya bintang jatuh di Yogyakarta dan sekitarnya itu sebagai meteor sporadis.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

1 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

3 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

3 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya