Waspada Penyalahgunaan Aplikasi Ini untuk Pencurian OTP m-Banking

Minggu, 4 Desember 2022 11:17 WIB

Ilustrasi mobile banking Foto shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi SMS to Telegram belakangan ini diwaspadai karena menjadi jalan tikus menuju pencurian One Time Password (OTP) Mobile Banking. Sebenarnya, Aplikasi SMS to Telegram dan aplikasi sejenis bukanlah aplikasi jahat, dan banyak tersedia di Play Store. Aplikasi ini berguna untuk membantu pengguna ponsel untuk membaca SMS di aplikasi Telegram dan bisa digunakan untuk otomasi pendukung aplikasi lain.

Alfons Tanujaya, konsultan keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, mengungkap itu semua dalam keterangan tertulis yang dibagikannya pada pekan kemarin. Menurut dia, ide kreatif membuat kejahatan yang membuat aplikasi ini menjadi kambing hitam. “Permasalahannya adalah SMS, yang merupakan sarana komunikasi zaman baheula yang kurang aman, tidak dienkripsi, dan mudah disadap,” kata Alfons.

Seperti diketahui, karena popularitas, biaya penggunaan yang murah, dan penetrasinya yang tinggi, SMS dipilih sebagai sarana untuk verifikasi penting seperti otorisasi identitas akun. Termasuk juga untuk mengamankan transaksi finansial seperti menyetujui transaksi keuangan atau mengotorisasi perpindahan akun m-Banking ke ponsel baru.

"Ketika pengguna m-Banking sudah banyak yang sadar akan pentingnya menjaga kode OTP yang dikirimkan ke SMS, maka penipu mencari cara lain untuk mendapatkan OTP tersebut," kata Alfons. Pilihannya, dia mengungkapkan, adalah program SMS forwarder yang banyak tersedia di Play Store dan satu yang populer adalah SMS to Telegram.

Aplikasi ini memang harus diinstal terlebih dulu jika ingin digunakan. Dan, Alfons menyatakan, tidak ada orang yang dengan bodohnya mau disuruh menginstal apps di ponselnya tanpa ada keperluan. Di sinilah kemudian modus kejahatan terdeteksi, yakni rekayasa sosial (social engineering) dari pelaku untuk membuat korbannya dengan sukarela menginstal aplikasi SMS Forwarder tersebut.

Advertising
Advertising

Baca juga: Survei Cisco Tegaskan Risiko Keamanan Siber dari WFH dan WFA

Contoh Skenario Jahat Manfaatkan Kiriman Paket dan WhatsApp

Menurut Alfons, skenario ini sudah terjadi dan beberapa korban menceritakan nasib buruk yang menimpanya di media sosial sambil memperlihatkan tangkapan layar bukti pembicaraan. Satu modus rekayasa sosial itu didapati Vaksincom menggunakan skenario kiriman paket. "Seakan ada kiriman paket dan meminta korbannya melacak menggunakan aplikasi yang dikirimkan via WhatsApp."

Skenario ini dinilai sangat efektif dan akan bisa mengelabui banyak lapisan masyarakat yang umumnya akan percaya dan menjalankan aplikasi yang dikirimkan melalui WhatsApp. Dan ketika di-instal, tampilannya juga terlihat meyakinkan dengan logo J&T gadungan. “Aplikasi ini memiliki layar tampilan yang meyakinkan namun sebenarnya program SMS Forwarder ke Telegram.”

Ilustrasi aplikasi SMS to Telegram.

Kemudian dalam proses instalasi aplikasi ini akan meminta banyak sekali hak akses. “Salah satu yang sangat berbahaya bagi pengguna m-Banking adalah meminta hak akses untuk membaca dan mengirimkan SMS,” jelasnya.

Jika aplikasi ini berhasil terinstal, maka bot otomatis akan mengirimkan SMS yang masuk ke perangkat ke akun telegram penipu menggunakan bot SMS to Telegram untuk kemudian di eksploitasi oleh penerima OTP ini.

Menurut Alfons, jika pengguna ponsel adalah orang yang cukup mengerti teknologi, kemungkinan kecil akan menjadi korban karena akan menghindari instal aplikasi dari luar Play Store. Terlebih hak yang diminta sangat tinggi, khususnya membaca SMS dan mengirimkannya lagi.

Tips dan Saran

Namun, dia menambahkan, karena pengguna m-Banking yang diincar oleh penipu umumnya adalah orang awam, maka kemungkinan besar korban akan tertipu. “Karena itu Vaksincom menyarankan para pengguna m-Banking untuk ekstra hati-hati dan jangan pernah menginstal aplikasi SMS forwarder, apalagi aplikasi dari dari luar Play Store,” kata Alfons.

Ia juga menyarankan untuk bank penyedia layanan m-Banking menambahkan sistem prosedur pengamanan saat kredensial m-Banking dan OTP nasabah bocor, dan ada pihak yang ingin mengakses m-Banking dari ponsel baru. "Hak akses m-Banking ke ponsel harus diberikan oleh Customer Service bank atau paling sedikit nasabah harus sadar akan adanya hal ini misalnya dia harus mengambil kredensial m-banking untuk ponsel di mesin ATM,” katanya menyarankan.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

2 hari lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

4 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

8 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

9 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

9 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

11 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

12 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

13 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

13 hari lalu

Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

Kode bank BSI untuk transfer terdiri dari tiga digit angka. Berikut ini cara trasnfer ke bank BSI via ATM, internet banking, dan m-banking bank lain.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

15 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya