Yogurt Spesial Bagi Penderita Mag

Reporter

Editor

Selasa, 24 Maret 2009 21:05 WIB

Yogurt spesial buat penderita mag
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejenis yogurt baru terbukti memerangi bakteri penyebab gastritis dan tukak lambung atau mag. Dalam pertemuan nasional American Chemical Society ke-237, Minggu lalu, para ilmuwan Jepang menyatakan hasil studi klinis pertama tersebut memperlihatkan bahwa yogurt ini hampir sama dengan efek vaksin.
Yogurt atau susu fermentasi yang mengandung bakteri hidup memang telah dikenal sebagai sumber kalsium, protein, dan nutrisi lain yang sehat. Beberapa merek yogurt bahkan dilengkapi dengan probiotik, tipe bakteri tertentu, yang bertujuan untuk memperbaiki kesehatan.
Yogurt baru ini merepresentasikan pendekatan yang unik untuk memerangi mag, penyakit yang hanya diderita 25 juta orang di Amerika Serikat. Yogurt baru ini adalah bagian dari pasar "makanan fungsional" yang tumbuh subur dan menghasilkan penjualan US$ 60 miliar per tahun. Kini minuman kesehatan baru itu telah dipasarkan di sejumlah toko di Jepang, Korea, dan Taiwan.
"Dengan yogurt baru ini, orang bisa menikmati yogurt sambil memberantas Helicobacter pylori, bakteri penyebab mag," kata Hajime Hatta, ahli kimia di Kyoto Women's University di Kyoto, Jepang, yang menjadi koordinator studi tersebut.
Selain H. pylori, penyakit mag juga bisa disebabkan oleh penggunaan aspirin yang berlebihan atau obat antiperadangan nonsteroidal. Mag yang disebabkan oleh bakteri bisa diobati secara efektif memakai antibiotik dan obat pereda asam lambung. Meski demikian, pengobatan sederhana ini sulit dijangkau jutaan orang miskin di negara berkembang yang terinfeksi H. pylori.
Dalam studinya, Hatta dan timnya mengetahui bahwa H. pylori tampaknya bergantung pada protein urease untuk melekat dan menginfeksi lapisan lambung. Untuk mencegah adanya protein atau antigen itu, Hatta memanfaatkan teknologi pembuatan vaksin klasik. Mereka menyuntik ayam dengan urease dan membiarkan sistem imunitas ayam menghasilkan antibodi terhadap protein itu.
Antibodi yang dinamai IgY-urease itu dipanen dari telur ayam. Kuning telur yang mengandung antibodi itu kemudian dicampurkan ke dalam yogurt.
Hatta dan timnya menyimpulkan bahwa yogurt yang mengandung antibodi dapat mencegah bakteri itu menempel pada lapisan lambung. Meski terlihat kurang efektif, yogurt lebih mudah diminum daripada obat dan bisa dikonsumsi setiap hari sebagai menu makanan rutin, menurut Hatta. Antibodi juga tidak mempengaruhi rasa yogurt secara keseluruhan dan tidak menimbulkan efek samping.
Sayangnya, yogurt antimag ini tak bisa dikonsumsi sembarang orang. Hatta menyatakan orang yang alergi terhadap susu atau telur harus menghindari produk ini. Meski yogurt ini hanya mengandung kuning telur, yang cenderung memiliki allergen lebih rendah daripada putih telur, risiko alerginya tetap ada.
TJANDRA DEWI | SCIENCEDAILY

Berita terkait

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

5 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

38 hari lalu

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

42 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

44 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

55 hari lalu

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

Mahasiswa ITS mengembangkan Facocat, pasir kotoran kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif dari sabut kelapa.

Baca Selengkapnya

Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

29 Februari 2024

Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

Karya inovasi tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, itu telah dipakai di negara kepulauan Fiji.

Baca Selengkapnya

Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

27 Februari 2024

Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

Inovasi Si-Cuhal dari peneliti UI ini dibangun berlandaskan teknik pertanian presisi.

Baca Selengkapnya

Telkomsel dan Huawei Jalin Kerja Sama Home Broadband and 5G Innovation

26 Februari 2024

Telkomsel dan Huawei Jalin Kerja Sama Home Broadband and 5G Innovation

Telkomsel dan Huawei menandatangani dua Strategic Partnership Agreement (SPA) di MWC 2024 Barcelona, fokusnya adalah pada Home Broadband and 5G Innovation serta Talent Development.

Baca Selengkapnya

Di Kegiatan KKN, Mahasiswa Undip Ini Atasi Masalah Kelompok Wanita Tani Pakai Sistem Petis

14 Februari 2024

Di Kegiatan KKN, Mahasiswa Undip Ini Atasi Masalah Kelompok Wanita Tani Pakai Sistem Petis

Ketua KWT Desa Ponoware, Sarmi, menyatakan bangga terhadap inovasi yang dibuat oleh Tim I KKN Undip ini.

Baca Selengkapnya

Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

30 Januari 2024

Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

Peneliti Unair membawa hasil inovasi terapi kanker serviks ke hadapan para peneliti global yang berkumpul di Jepang.

Baca Selengkapnya