Nunggak Bayar SPP, Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan Utang hingga 80 Persen

Reporter

Bisnis.com

Editor

Devy Ernis

Rabu, 7 Desember 2022 17:02 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers usai Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah TA 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis 1 Desember 2022. ANTARA/AstridFaidlatulHabibah

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan memiliki program keringanan utang atau crash program, salah satunya menyasar mahasiswa yang tidak mampu membayar uang kuliah. Kampus perlu mendorong program keringanan utang itu agar tidak terdapat mahasiswa drop out karena alasan keuangan.

Direktur Perumusan Kekayaan Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Encep Sudarwan menjelaskan bahwa dalam program itu, terdapat keringanan utang atas sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) atau uang kuliah hingga 80 persen.

Menurut Encep, pihak kampus atau universitas perlu aktif mendorong mahasiswa yang membutuhkan bantuan untuk mengikuti program keringanan utang. Program itu membuat mahasiswa aktif, maupun mereka yang telah keluar kampus, dapat tetap memenuhi kewajibannya atas uang kuliah. "Ternyata banyak mahasiswa yang perlu bantuan (lewat program) keringanan utang," ujar Encep pada Selasa, 6 Desember 2022.

Baca juga:Kisah Aldilla, Alumni Harvard Law School yang Kini Berkarier di Firma Hukum Ternama

Pada 2022, terdapat 237 mahasiswa yang mengikuti program keringanan utang. Jumlahnya berkurang dari 2021 dengan 254 mahasiswa sesuai berkas kasus piutang negara (BKPN). Mahasiswa debitur program keringanan utang berasal dari berbagai kampus, terbanyak dari Universitas Negeri Malang, yakni 171 mahasiswa.

Advertising
Advertising

Lalu terdapat Universitas Tanjungpura 37 mahasiswa, Universitas Negeri Sembilanbelas November Kolaka 23 mahasiswa, dan Politeknik Negeri Jakarta 23 mahasiswa. Peranan kampus menjadi penting dalam menyosialisasikan program tersebut, agar mahasiswa yang kesulitan finansial dapat tetap menyelesaikan kewajibannya.

Selain itu, crash program pun dapat mencegah mahasiswa drop out karena alasan keuangan. Encep pun menjelaskan bahwa program keringanan utang dapat mendukung penurunan outstanding piutang negara dan jumlah BKPN yang ada di Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN). Hingga 4 Desember 2022, penurunan outstanding utang tercatat telah mencapai Rp 2,97 triliun, dengan penyelesaian 14.494 BKPN. Adapun, penyelesaian 2.121 BKPN tercatat berjalan melalui crash program.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

3 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

3 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

4 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya