Peneliti BRIN Sebut Pengosongan dari Sesar Gempa Cianjur Berlebihan

Jumat, 9 Desember 2022 15:17 WIB

Lokasi pusat gempa M5,6 pada Senin 21 November 2022 terhadap Sesar Gempa Cimandiri. FOTO/Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti gempa Mudrik Rahmawan Daryono mengaku skeptis dengan hasil temuan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal jalur atau zona Sesar Cugenang yang menyebabkan gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 pada 21 November lalu. Temuan dari hasil survei dan dokumentasi pantauan udara itu, menurutnya, harus diteliti lagi dengan berbagai pengujian.

“Secara prinsip kita belum menemukan secara definitif yang absolut tentang sesar penyebab gempa buminya itu,” kata Mudrik, Jumat, 9 Desember 2022.

Menurut peneliti di Organisasi Riset Kebumian dan Maritim Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) itu, temuan Sesar Cugenang oleh BMKG masih ada yang perlu diklarifikasi. Secara morfologi misalnya, harus terlihat jelas bentuk retakan yang merobek morfologi batuan.

Temuan retakan atau sobekan di permukaan atau surface rupture itu juga harus juga diuji dengan uji paritan, data seismik, survei geofisika, georadar, geolistrik. “Untuk surface rupture no clear conclusion yet,” kata Mudrik.

Dia mengatakan, retakan atau sobekan di permukaan itu adalah sesar aktif, tempat yang selalu dan akan bergeser menghasilkan gempa. Penentuannya harus dipastikan dengan berbagai pengujian ilmiah, bukan hasil kira-kira. “Kita tidak usah ikut eforia jagoan nemu sesar,” ujarnya. Temuan BMKG dinilai sebagai penilaian cepat dari kejadian gempa Cianjur.

Advertising
Advertising

Kelak setelah dipastikan dengan berbagai pengujian ilmiah dari disiplin ilmu geologi dan geofisika tersebut, kata Mudrik, hasilnya bisa dipakai untuk kebijakan seperti pengosongan area di sekitar jalur sesar atau patahan.

Secara nasional, menurutnya, belum ada aturan resmi soal jarak pengosongan. Namun di Amerika Serikat dan Selandia Baru, diterapkan jarak masing-masing 15 meter di sisi kiri dan kanan garis sesar sebagai area kosong dari bangunan.

Kepala BMKG Dwikorita pada konferensi pers secara daring, Kamis, 9 Desember 2022, menyatakan sepanjang garis putus-putus yang merupakan jalur patahan aktif Cugenang, nantinya harus kosong dari hunian, tidak boleh dibangun lagi.

Alasannya karena jika terjadi gempa susulan kurang lebih 20 tahun lagi, bangunan akan terdeformasi dan bisa mengalami getaran yang kuat dan runtuh. Zona yang harus dikosongkan sepanjang garis jalur patahan dan ke kanan dan ke kiri kurang lebih 300-500 meter. “Itu enggak bener lah, itu over,” kata Mudrik.

Dwikorita mengatakan, zona patahan Cugenang itu sepanjang 8-9 kilometer, mulai dari Desa Nagrak sampai Ciherang dengan arah tenggara-barat laut. Dia menyatakan sudah menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah daerah agar area sekitar zona sesar dikosongkan dari pemukiman

Baca:
BMKG Umumkan Temuan Zona Patahan Cugenang, 1.800 Rumah Diminta Dipindah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

5 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

7 jam lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

7 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

9 jam lalu

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.

Baca Selengkapnya

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

10 jam lalu

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus memantau dampak gempa di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

11 jam lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

12 jam lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

16 jam lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

17 jam lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

19 jam lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya