Gempa Intraslab Garut dan Sukabumi di Antara Gempa Susulan Cianjur

Sabtu, 10 Desember 2022 22:56 WIB

Lokasi pusat gempa di Sukabumi, Jawa Barat. Foto : BKMG

TEMPO.CO, Jakarta - BMKG telah mencatat sebanyak lebih dari 400 kali gempa susulan yang terjadi di Cianjur sejak gempa M5,6 mengguncang dari episentrumnya di Cugenang pada 21 November 2022. Per Jumat pagi, 9 Desember 2022, BMKG tepatnya mencatat sudah 406 kali gempa susulan yang terjadi.

Mungkinkah gempa darat lainnya yang terjadi di Jawa Barat berpengaruh terhadap panjangnya rangkaian gempa susulan di Cianjur tersebut? Sekalipun gempa-gempa itu telah dipastikan BMKG tak saling terkait karena memiliki pusat gempa dan mekanisme yang berbeda?

Baca juga: Info Gempa Terkini BMKG, Gempa Darat Pidie dan 19 Gempa Lainnya

Advertising
Advertising

Seperti dituturkan BMKG, gempa Cianjur yang telah menewaskan lebih dari 300 orang dan meruntuhkan puluhan ribu rumah itu adalah gempa dari lapisan kerak dangkal yang batuannya relatif heterogen dan tergolong rapuh. Batuan semacam itu jika mengalami deformasi atau patahan dapat memproduksi serangkaian gempa susulan.

Pusat Gempa di Cianjur, 1 Desember 2022. FOTO/twitter

Adapun di antara rangkaian gempa susulan yang terjadi di Cianjur, sejumlah gempa memang mengguncang daerah lainnya di Jawa Barat. Di antaranya yang memiliki kekuatan signifikan, dan guncangannya bisa dirasakan cukup luas, adalah yang terjadi di Garut dan Sukabumi.

Yang pertama terjadi pada 3 Desember berkekuatan M6,1. Sedang yang kedua pada 8 Desember lalu dengan kekuatannya M5,8. Keduanya sama memiliki pusatnya di darat dan tergolong jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia atau intraslab.

Menurut BMKG pula, gempa intraslab memiliki karakter mampu memancarkan energi rilis yang lebih besar daripada gempa sekelasnya dari sumber lain. Itu sebabnya peta guncangan yang dirasakan akibat gempa jenis ini umumnya lebih luas.

Jadi, apakah ground motion dari gempa-gempa intraslab dari Garut dan Sukabumi memiliki kontribusi untuk ratusan gempa susulan dari kerak dangkal di Cianjur?

Episentrum gempa bumi berkekuatan M6,1 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu sore 3 Desember 2022. (ANTARA/HO-BPBD Jawa Barat)

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, tak dapat memastikan itu. Menurut dia, tidak mudah untuk satu gempa bisa memicu gempa lain karena masing-masing memiliki masa akumulasi energi tersendiri.

"Proses maksimum matang dan proses batuan melampaui elastisitas saat mendapat tekanan tidak semudah yang dibayangkan bisa memicu gempa lain," tuturnya di antara pengumuman temuan zona Patahan Cugenang, Kamis 8 Desember 2022.

Kalaupun bisa dipicu, Daryono menambahkan, pusat gempanya mensyaratkan lokasi yang sangat dekat sekali dengan pusat gempa yang memicunya, segmennya bersambung, dan sama-sama sedang matang. Temuan kejadian ini diaku Daryono sangat jarang, tapi pernah pula teramati di Lombok, NTB.

Daryono menduga, kejadian yang sama tidak teramati di Jawa Barat sejauh ini. Dasarnya, dia mengungkap hasil monitoring BMKG tidak menunjukkan peningkatan aktivitas gempa dekat Cianjur. Artinya, gempa-gempa Cianjur, Garut, Sukabumi dan juga Tasikmalaya sekalipun berdekatan satu sama lain--lokasi ataupun waktu gempa-nya--mereka tak saling memicu.

"Memang sumbernya beda dan mereka memang sedang matang sehingga bisa terjadi kapan saja," kata Daryono sambil menambahkan, "Kalaupun lokasinya berdekatan, hanya kebetulan saja."


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

8 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

8 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

15 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

17 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya