Pengorbanan Nobel Ciptakan Dinamit, Adik Terbunuh hingga Pabrik Meledak

Minggu, 11 Desember 2022 16:39 WIB

Alfred Nobel. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Selama hampir seribu tahun, satu-satunya bahan peledak yang banyak digunakan adalah bubuk hitam. Bahan Peledak juga semakin banyak dikembangkan yang salah satunya adalah nitroglycerine based explosives atau dikenal dengan dinamit.

Sebelumnya dinamit, bahan peledak sudah ditemukan jauh ribuan tahun lalu. Satu-satunya bahan peledak yang banyak digunakan adalah bubuk hitam, yang merupakan campuran dari belerang, arang, dan potasium nitrat, bubuk hitam. Bahan peledak jenis ini dapat mengempis atau terbakar, sehingga mampu menghasilkan panas dan gas.

Baca : Truk Pengangkut Dinamit Meledak di Ghana, 17 Tewas dan 1 Kampung Hancur

Dikutip dari nobelprize.org, cairan peledak yang pertama kali dibuat dinamakan nitrogliserin. Bahan eksplosif ini dibuat oleh Ascanio Sobrero pada tahun 1846. Ketika itu ia mencampurkan asam nitrat dan sulfat sehingga terjadi reaksi eksotermis.

Reaksi tersebut selanjutnya menghasilkan panas sehingga terjadi ledakan dari sebuah nitrogliserin. Namun jenis ini cukup sulit untuk digunakan karena sulitnya untuk memprediksi dalam kondisi apa nitrogliserin akan meledak.

Advertising
Advertising

Hadirlah seorang ilmuwan muda bernama Alfred Nobel, yang sebelumnya memproduksi ranjau laut bersama ayahnya untuk Perang Krimea. Ia tidak setuju bahwa nitrogliserin tidak dapat diledakkan.

Maka dari itu, seperti dikutip dari Britannica, ia mulai membangun sebuah pabrik kecil untuk memproduksi nitrogliserin pada tahun 1862. Di saat bersamaan, ia mulai melakukan penelitian untuk membuat nitrogliserin bisa dipakai dengan aman.

Setahun kemudian, Nobel menemukan detonator praktis. Perangkat ledak ini terdiri dari kayu yang dimasukan dalam muatan nitrogliserin dan disimpan dalam wadah logam. Ada juga steker berguna untuk memberikan muatan ledakan lebih kuat.

Penemuan detonator membuat reputasinya meningkat, sebagai penemu sekaligus kekayaan yang diperolehnya sebagai pembuat bahan peledak. Barulah di tahun 1856, Nobel menyempurnakan detonatornya dengan nama ‘blasting cap’, berisikan tutup logam kecil yang mengandung muatan merkuri merah yang dapat meledak dengan kejutan atau terpapar panas.

Meskipun begitu, ia masih terkendala dalam mengaplikasikan nitrogliserin. Bahkan pabrik nitrogliserin buatannya sempat meledak di tahun 1864, dan menyebabkan adiknya terbunuh. Kematian adiknya tak membuat ia patah semangat, justru Nobel semakin banyak membangun pabrik nitrogliserin bersamaan dengan produksi ‘blasting cap’-nya.

Setelahnya, ia mendapatkan penemuan baru dengan mencampurkan nitrogliserin, cairan berminyak, dengan kieselguhr, campuran tersebut dapat diubah menjadi pasta. Selanjutnya berbagai bahan diremas dan dibentuk menjadi batang yang cocok untuk dimasukkan ke dalam lubang bor.

Campuran tersebut terbilang jauh lebih aman dan mudah diaplikasikan, ketimbang bahan nitrogliserin saja. Alfred Nobel memberikan nama penemuan keduanya dengan ‘dinamit'. Dalam bahasa Yunani, dinamit berarti sebuah kekuatan. Lalu ia mendapatkan hak paten dinamit di Britania Raya (1867) dan Amerika Serikat (1868).

Sebelum wafat, Alfred Nobel menuliskan wasiat. Isinya adalah sebagian besar kekayaannya akan dihadiahkan kepada orang yang telah melakukan yang terbaik bagi kemanusiaan di bidang fisika, kimia, kedokteran, sastra dan perdamaian.

Kelak, wasiat itu diwujudkan dalam Nobel Prize atau hadiah Nobel yang jumlahnya ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Dilansir dari laman resmi Nobel Prize, hingga tahun 2022, Hadiah Nobel telah diberikan sebanyak 959 kali kepada perorangan dan 30 kali kepada organisasi sejak tahun 1901. Adapun 61 kali penghargaan diberikan kepada perempuan.

FATHUR RACHMAN

Baca : Benarkah Dana Hadiah Nobel Bersumber dari Harta Warisan Alfred Nobel ?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

14 hari lalu

Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 98 Tersangka dan Sita 410 kilogram Bahan Peledak di Jawa Tengah

32 hari lalu

Polisi Tangkap 98 Tersangka dan Sita 410 kilogram Bahan Peledak di Jawa Tengah

"Kasus penyalahgunaan petasan atau bahan peledak sejumlah 81 kasus dengan 98 tersangka," ujar Kepala Polda Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Ledakan Markas Brimob, Kapolda Jawa Timur Klaim Penyimpanan Bahan Peledak Sesuai SOP

54 hari lalu

Ledakan Markas Brimob, Kapolda Jawa Timur Klaim Penyimpanan Bahan Peledak Sesuai SOP

Polda Jawa Timur memastikan mengevaluasi soal kelayakan gudang penyimpanan bahan peledak untuk mencegah terulangnya kejadian ledakan di markas Brimob.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi PT Kaltim Amonium Nitrat, Pabrik Bahan Baku Peledak yang Diresmikan Jokowi

59 hari lalu

Serba-serbi PT Kaltim Amonium Nitrat, Pabrik Bahan Baku Peledak yang Diresmikan Jokowi

Presiden Jokowi meresmikan PT Kaltim Amonium Nitrat (PT KAN), pabrik bahan baku peledak di Kalimantan Timur. Berikut serba-serbi PT KAN.

Baca Selengkapnya

Profil PT Kaltim Amonium Nitrat, Pabrik Bahan Baku Pupuk dan Peledak yang Diresmikan Jokowi

59 hari lalu

Profil PT Kaltim Amonium Nitrat, Pabrik Bahan Baku Pupuk dan Peledak yang Diresmikan Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik bahan baku pupuk dan peledak, yakni PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Ketika Jokowi Ngemal dan Ngebakso di Samarinda

59 hari lalu

Ketika Jokowi Ngemal dan Ngebakso di Samarinda

Jokowi mengajak sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) makan bakso di sebuah pusat perbelanjaan di Samarinda, Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

Besok, Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak Kaltim Amonium Nitrate di Bontang

28 Februari 2024

Besok, Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak Kaltim Amonium Nitrate di Bontang

Presiden Jokowi direncanakan meresmikan pabrik bahan peledak PT Kaltim Amonium Nitrate (KAN) di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya