Malam Ini Hujan Meteor Geminid, Begini Cara Melihatnya

Selasa, 13 Desember 2022 09:01 WIB

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan meteor Geminid, salah satu hujan meteor paling aktif tahun ini, puncaknya pada malam 13 Desember hingga dini hari 14 Desember 2022.

Tampilan Geminid dapat menghasilkan lebih dari 100 meteor per jam dalam kondisi ideal. Merujuk www-ecowatch-com. Titik pancaran Geminid berada di dekat konstelasi Gemini, tetapi meteor dapat dilihat di bagian mana pun di langit. Pilih tempat yang lebih gelap, jauh dari bulan, lebihdirekomendasikan. Bonus Geminid adalah mereka dapat menghasilkan meteor dengan warna berbeda, tergantung pada elemen penyusunnya.

Baca: Puncak Hujan Meteor Geminid Pekan Depan, Ini Waktunya

Cara Melihat Meteor Geminid

Dikutip dari nasa.gov jika ingin melihat hujan meteor Geminid disarankan melihat di bawah naungan rumah atau pohon dengan langit terbuka untuk mengurangi gangguan cahaya bulan. Gemini tidak terlalu nampak pda belahan bumi selatan, hanya terlihat sekitar 25 persen dari yang terlihat di belahan bumi utara.

Jika ingin melihat dari bagian bumi selatan maka perlu menemukan area dengan polusi cahaya yang sedikit dan mengarah ke langit utara untuk menambah kemungkinan melihat hujan meteor. Geminid bisa dilihat mulai pukul 9 atau 10 CST pada 13 Desember. Puncaknya pada pukul 6 CST pada 14 Desember tetpi lebih indah jika dilihat lebih awal sekitar pukul 2 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Untuk penampakan hujan meteor yang bagus hindari kota dan lampu jalan, bawa selimut atau kantong tidue ketika melihat hujan metor pada musim dingin. Untuk melihat meteor geminid mata akan menyesuaikan selama 30 menit untuk melihat meteor, selama itu usahakan jangan membuka ponsel atau benda terang lainnya. Keindahan meteor geminid dapat dinikmati sepanjang malam.

Untuk tampilan terbaik, cari area yang jauh dari kota dan lampu jalan, berbaring telentang dengan kaki menghadap ke selatan, dan lihat ke atas.

Latih kesabaran karena akan memakan waktu sekitar 30 menit bagi mata Anda untuk menyesuaikan sepenuhnya dan melihat meteor. Menahan diri dari melihat ponsel Anda atau benda terang lainnya untuk menyesuaikan mata Anda. Pertunjukan meteor ini berlangsung hampir sepanjang malam,

Gemini tidak tampak terlalu tinggi di atas cakrawala di Belahan Bumi Selatan, sehingga hanya akan terlihat sekitar 25 persen dari tingkat yang terlihat di Belahan Bumi Utara, yaitu antara 7-10 meteor per jam.

Meteor Geminid berasal dari 3200 Phaethon, asteroid sebesar 5 kilometer dengan orbit yang sangat dekat dengan Matahari. Orbit dekat inilah yang diperkirakan menyebabkannya menumpahkan puing-puing, yang kemudian menabrak atmosfer atas bumi dengan kecepatan 130.000 kilometer per jam.

Ini tidak berbahaya bagi Bumi, karena meteor menguap di atmosfer, tapi inilah penyebab hujan meteor berwarna-warni yang terlihat di langit. Namun, tahun ini mungkin lebih sulit daripada yang lain untuk melihat hujan meteor yang indah ini, karena cuaca yang tidak menentu.

YOLANDA AGNE I SDA

Baca juga: Inilah Tips Saksikan Hujan Meteor Geminid

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

30 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jenis Gelombang Rossby, Seberapa Berbahaya?

44 hari lalu

Mengenal Jenis Gelombang Rossby, Seberapa Berbahaya?

Gelombang Rossby dapat berpengaruh terhadap cuaca ekstrem, berikut jenis-jenisnya. Apakah berbahaya?

Baca Selengkapnya

Pakar Antimonopoli Sebut Rencana Google AI di iPhone Akan Bermasalah

44 hari lalu

Pakar Antimonopoli Sebut Rencana Google AI di iPhone Akan Bermasalah

Google sudah berada di bawah pengawasan karena membayar miliaran dolar kepada Apple untuk menjadi penyedia pencarian default.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

45 hari lalu

Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

Cuaca ekstrem menjadi penyebab gelombang Rossby yang mempengaruhi cuaca. Ada dampaknya pesawat alami turbulensi?

Baca Selengkapnya

Google Menangguhkan Gemini Gambar Orang, Tak Akurat hingga Upaya Merilis Ulang Versi Baru

26 Februari 2024

Google Menangguhkan Gemini Gambar Orang, Tak Akurat hingga Upaya Merilis Ulang Versi Baru

Google menghentikan sementara kemampuan Gemini AI untuk menghasilkan gambar orang setelah perangkat tersebut tidak akurat menghasilkan gambar tokoh

Baca Selengkapnya

Google Hentikan Fitur Pembuatan Gambar di Gemini Imbas Bias di Tokoh Sejarah Amerika

26 Februari 2024

Google Hentikan Fitur Pembuatan Gambar di Gemini Imbas Bias di Tokoh Sejarah Amerika

Google menghentikan fitur pembuatan gambar di Gemini--chatbot AI miliknya yang dulu bernama Bard.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Tornado dan Angin Puting Beliung Menurut BMKG

25 Februari 2024

Perbedaan Tornado dan Angin Puting Beliung Menurut BMKG

BMKG tolak sebut tornado untuk amuk angin di Rancaekek. Lalu, apa perbedaan tornado dan angin puting beliung?

Baca Selengkapnya

Google Resmi Rebranding AI Bard Menjadi Gemini, Ini Detailnya

9 Februari 2024

Google Resmi Rebranding AI Bard Menjadi Gemini, Ini Detailnya

Inti dari penawaran baru Gemini adalah Gemini Ultra yang tersedia melalui tingkat AI Premium Google One.

Baca Selengkapnya

Google Bard Resmi Berubah Nama Menjadi Gemini, Ini Kelebihannya

9 Februari 2024

Google Bard Resmi Berubah Nama Menjadi Gemini, Ini Kelebihannya

Dengan mengubah nama Bard menjadi Gemini, Google siap menantang popularitas ChatGPT OpenAI.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Gatotkaca untuk Riset Dinamika Atmosfer dan Hidrometeorologi

29 Januari 2024

BRIN Kembangkan Gatotkaca untuk Riset Dinamika Atmosfer dan Hidrometeorologi

BRIN mengembangkan teknik Global Navigation Satellite System-Radio untuk riset dinamika atmosfer dan hidrometeorologi.

Baca Selengkapnya