Kisah Anak Buruh Serabutan yang Kini Jadi Dosen dengan Berbagai Prestasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Rabu, 14 Desember 2022 17:49 WIB

Arin Setyowati Dosen UM Surabaya.(Humas UM Surabaya)

TEMPO.CO, Jakarta - Arin Setyowati tak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi seorang dosen. Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) ini merupakan anak buruh serabutan asal Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur. Kini, dia adalah pakar Ekonomi dan memiliki banyak prestasi.

Putri pasangan Almarhum Kartiono dan Ninik Isnaini mampu membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya milik orang-orang yang memiliki uang, tapi juga milik orang-orang yang berjuang. Terlahir dari tiga bersaudara dan menjadi perempuan satu-satunya bukan hal yang mudah bagi dirinya. Rupanya saat akan memasuki masuk SMK, Arin hampir putus sekolah karena terkendala biaya.

“Jadi bapak waktu itu kerjanya serabutan, mulai dari supir truk besar, truk kecil dan nyambi jadi tukang becak, sementara ibu jualan krupuk dan rujak di pasar, kadang juga keliling,”ucap Arin dilansir dari laman resmi UM Surabaya pada Rabu, 14 Desember 2022.

Baca juga: Kisah Aldilla, Alumni Harvard Law School yang Kini Berkarier di Firma Hukum Ternama

Arin bercerita sempat tidak didukung keluarganya saat akan masuk SMK karena terkendala biaya. Untuk makan sehari-hari saja, keluarganya kesulitan. "Apalagi untuk membayar SPP setiap bulannya," ujarnya. Arin memilih sekolah SMK bukan tanpa alasan. Ia beranggapan jika tidak bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi setidakya ia bisa langsung bekerja,

Advertising
Advertising

“Waktu itu, saat saya mendaftar di SMK saya tidak ada uang sama sekali, hanya ada uang untuk bayar angkot. Tapi, saya tetap yakin datang dan daftar saja. Rupanya Allah menolong lewat perantara kawan saya sehingga saya bisa mendaftar hari itu juga,” kenang Arin.

Rupanya perempuan yang memiliki hobi belajar sejak kecil ini, langganan menjadi juara kelas dari SD hingga SMK. Karena kepandaiannya selama SMK Arin mendapatakan beasiswa dari sekolah sehingga ia tidak perlu membayar SPP secara penuh.

Kerja di Rental Pengetikan hingga Jadi Admin

Setelah lulus sekolah SMK, hidupnya tidak langsung mudah. Ia masih terus bermimpi agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Arin sempat mendaftar di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Namun, dia tak lolos. Saat itu, cobaan datang bertubi. Ayahnya meninggal di tahun itu sehingga perlahan ia mengubur mimpinya.

Beberapa bulan setelah Ayahnya meninggal, ia mendapatkan tawaran kuliah dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) melalui beasiswa kader. Tanpa berpikir panjang, ia mengambil tawaran tersebut dan mengambil jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI). Lantatan hanya mendapatkan gratis biaya kuliah ia harus tetap bekerja untuk biaya makan dan kos di Surabaya.

“Waktu itu pagi saya kerja di rental sampai sore. Kemudian sorenya kuliah, malam lebih sering aktivitas organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM),” kata Arin.

Kerja di rental ia lakoni sampai satu tahun. Kemudian pada tahun kedua ia diminta untuk menjadi admin di SD Muhammadiyah 24 Surabaya dan mengajar komputer. Pekerjaan itu ia lakoni hingga Kuliah Kerja Nyata (KKN) karena ia ingin lebih fokus di semester akhir. Setelah lulus dari UM Surabaya ia tak langsung mendapatkan pekerjaan tetap, ia bekerja sebagai administrasi majalah Matan sembari menyiapkan studi lanjut di Universitas Gadjah Mada.

“Alhamdulillah waktu itu, saya mendaftar beasiswa calon dosen dan langsung diterima jurusan Ilmu Agama dan Lintas Budaya fokusnya pada Ekonomi Islam,” kata Arin.

Rupanya saat kuliah S2 permasalahan ekonomi masih menjadi hambatan, karena beasiswanya selalu terlambat cair, sehingga seringkali ia makan seadanya. Namun, berkah beasiswanya itu juga ia bisa membantu menopang biaya sekolah adiknya hingga lulus. Selama menjadi mahasiswa UGM, Arin pernah mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa terajin yang mengunjungi perpustakaan.

Raih Banyak Penghargaan hingga Dosen Terbaik Versi Kemendikbudristek 2022

Setelah lulus dari UGM, Arin menjadi Dosen di UM Surabaya. Puluhan penelitian telah ia hasilkan dan mendapatkan dana hibah dari pemerintah. Tak hanya itu, Arin juga menjadi pengganggas desa cerdas keuangan syariah yang mayoritas masyarakatnya terjerat pinjol dan rentenir di kawasan Tempurejo Surabaya.

Berkat kegigihannya, ia terpilih menjadi Dosen pendamping terbaik dalam hibah PHP2D dalam Abdidaya Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada 2021. Tak hanya itu, ia juga menjadi penerima MOFA Research Fellowship Taiwan.

Sebagai Pakar Ekonomi semua tulisan dan gagasannya mudah ditemui pada media masa online nasional. Kini, ibu satu anak tersebut tengah menyelesaikan studi S3 di Universitas Airlangga berkat beasiswa BPPDN Awardee Dikti dengan jurusan Ilmu Ekonomi Islam. “Cara balas dendam terbaik adalah memperbaiki diri sendiri dengan berprestasi,” ujar Arin.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

5 jam lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

6 jam lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

12 jam lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

15 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

17 jam lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

17 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

21 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

1 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

1 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya