Kata Pakar tentang Rutin Periksa Darah Bisa Cegah Kanker

Senin, 26 Desember 2022 09:12 WIB

ilustrasi tes darah (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Berbagai usaha dilakukan untuk menghindarinya, salah satunya dengan melakukan deteksi awal. Langkah rutin pemeriksaan darah dianggap bisa mencegah kanker, benarkah?

Menurut dokter spesialis onkologi, Prof. dr. Zubairi Djoerban, langkah itu hanya bisa berguna untuk kanker tertentu. “Kalau kita periksa darah rutin itu, maka kita mungkin bisa mendiagnosis dini awal penyakit untuk kanker darah, khususnya leukemia kronik dan Leukemia akut,” kata Zubairi lewat akun media sosialnya, 21 Desember 2022.

Ia menjelaskan, jalan tersebut tidak bisa untuk mendiagnosis dini kanker yang lain, misalnya kanker prostat, kanker payudara, kanker usus besar, atau kanker paru.

Dia mengatakan, untuk mendiagnosis dini kanker payudara dengan cara memakai USG payudara. Hal ini berlaku untuk yang usia kurang dari 40 tahun. Sedangkan untuk yang lebih dari 40 tahun menggunakan pakai mamogram.

“Jika mendeteksi kanker usus besar, kita bisa memakai kolonoskopi atau bisa juga kombinasi dengan penunjang diagnosis seperti tumor marker,” lanjutnya.

Advertising
Advertising

Ia juga memberi contoh kanker lainnya, seperti untuk diagnosis dini kanker serviks melalui pemeriksaan berkala ke dokter kandungan, misalnya dengan melakukan pap smear dan pemeriksaan yang lainnya.

“Secara garis besar cek darah itu untuk mendiagnosis. Kalau mencegah kanker ya hidup sehat,” jelasnya. Zubairi memberi saran hidup sehat, "dengan melakukan olahraga teratur 150 menit per pekan, sayur dan buah diperbanyak, rokok dan alkohol disetop."

Kanker di Indonesia

Data Globocan menyebutkan pada tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru kanker dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian di tingkat global. Perincian data, 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Data tersebut juga menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker.

Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan 23. Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki-laki adalah kanker paru, yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.

Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara, yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Prevalensi kanker tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk, diikuti Sumatra Barat 2,47 79 per 1000 penduduk, dan Gorontalo 2,44 per 1000 penduduk.

Baca:
Penelitian Ungkap Kanker Payudara Cenderung Menyebar Saat Tidur

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

3 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

3 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

9 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

9 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya