Temuan Nyamuk Super di Asia, Kebal Insektisida Sampai 1000 Kali Lipat

Selasa, 27 Desember 2022 08:46 WIB

Seorang petugas Fogging dari Puskesmas, melakukan tindakan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti, di kawasan Kampung Baru I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 11 April 2020. Pemerintah meminta masyarakat untuk mewaspadai mewabahnya Demam Berdarah Dengue, karena jumlah kasus ini di Indonesia telah mencapai 16 ribu jiwa, dari periode Januari - April, sebanyak 254 orang meninggal, di tengah kasus mewabahnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Populasi nyamuk di Kamboja dan Vietnam didapati telah ekstrem resisten terhadap insektisida. Kekhawatiran pun semakin berkembang atas implikasinya terhadap pengendalian penyakit-penyakit infeksi.

Seperti diketahui, nyamuk Aedes aegypti adalah vektor utama penyakit demam kuning, dengue, dan penyakit yang disebabkan virus Zika. Dengue adalah yang paling tinggi prevalensinya dan WHO telah menetapkannya sebagai satu di antara ancaman besar bagi kesehatan global bersama resistensi antimikroba dan pandemi flu.

Nyamuk jenis itu ditemukan luas di wilayah tropis dan subtropis, dan jumlah populasinya banyak dikendalikan menggunakan insektisida. Sebagian besar racun serangga itu berasal dari kelompok bahan kimia yang disebut pyrethroids, yang menarget sistem saraf si nyamuk, menyebabkannya lumpuh dan mati. Masalahnya, berkembang pula resistensi terhadap pyrethroid meski belum jelas berapa besar masalah yang sebenarnya.

Untuk menjawabnya, Shinji Kasai dari Institut Penyakit Infeksi Nasional di Tokyo, Jepang, dan koleganya mengambil sampel dari 23 populasi nyamuk yang ada di Ghana, Taiwan, Vietnam dan Indonesia. Mereka kemudian menyemprotkan dosis besar permethrin ke setiap populasi itu.

Advertising
Advertising

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)

Permethrin adalah jenis insektisida pyrethroid yang paling umum digunakan. Secara teori, itu akan membunuh 99 persen serangga-serangga berdenging itu. Tapi, pada kenyataannya, daya bunuh permethrin tak seragam di antara sampel populasi.

Beberapa populasi tak mengikuti teori, alias mati dalam jumlah yang lebih sedikit daripada populasi yang lain. Bahkan kurang dari 20 persen saja dari nyamuk dalam populasi yang paling resisten, yang berasal dari Vietnam, yang mati.

Baca juga: Studi di Brasil Kuatkan Hipotesis Imun Silang Dengue dan Covid-19

Macam Nyamuk Mutan

Kasai dan koleganya kemudian menganalisis genom dari dua populasi nyamuk asal Vietnam yang memiliki tingkat resistensi tinggi terhadap insektisida itu. Hasilnya didapati sebuah mutasi spesifik, disebut L982W, terhubung ke sifat resistensi pyrethroid.

Para peneliti mencari mutasi itu di populasi nyamuk dari Singapura dan Kamboja yang telah diketahui menunjukkan tingkat resistensi tinggi terhadap insektisida. Di sini mereka menemukan 10 galur berbeda dari nyamuk-nyamuk yang sudah kebal pyrethroid--beberapa membawa L982W dikombinasikan dengan mutasi lainnya.

Kasai dkk memperkirakan lebih dari 78 persen nyamuk yang dikumpulkan dari Vietnam dan Kamboja terkelompok di satu galur di antaranya, dengan mutasi gen L982W. Mereka menunjukkan toleransi terhadap peningkatan pyrethroid 50 sampai 100 kali lipat.

Tim peneliti juga mengidentifikasi nyamuk-nyamuk dengan kombinasi mutasi, termasuk L982W, yang mampu bertahan dari 500 sampai 1000 kali dosis pyrethroid. Lebih dari 90 persen nyamuk yang dikumpulkan di Phnom Penh, Kamboja, berasal dari galur ini.

Kasai menyarankan para tetangga dari kedua negara, seperti Cina dan Thailand, memastikan apakah nyamuk-nyamuk resisten yang sama ada juga di wilayahnya. "Kita harus mengetahui jika mutasi-mutasi ini menyebar," kata ahli entomologi medis itu, seperti yang juga termuat dalam laporan penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Science Advances, 21 Desember 2022.

David Weetman dari Liverpool School of Tropical Medicine, Inggris, mengatakan studi Kasai dan timnya memberi gambaran bahaya dari resistensi pyrethroid. Saat ini, menurut Weetman, kombinasi nyamuk mutan yang sudah teridentifikasi itu belum diketahui apakah mewakili ancaman yang lebih besar ataupun potensi penyebaran yang lebih luas.

"Sebaiknya program pengendalian populasi nyamuk yang bergantung ke penyemprotan pyrethroid mempertimbangkan upaya alternatif," kata Weetman sambil menambahkan kekhawatiran yang sama sudah lama dipikirkan, "Tapi mungkin tidak sampai ke konsentrasi yang teridentifikasi dalam studi ini."

NEW SCIENTIST, SCIENCE


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

23 jam lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

1 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

3 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

4 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

6 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

6 hari lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

8 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

8 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya