Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berantas Demam Berdarah, UGM Sebar Nyamuk Anti-Dengue

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Petugas melakukan pengasapan anti nyamuk demam berdarah di daerah padat penduduk di Karang anyar, Sawah Besar, Jakarta, (16/11).  Pengasapan ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya berbagai penyakit saat perubahan musim. Tempo/Tony Hartawan
Petugas melakukan pengasapan anti nyamuk demam berdarah di daerah padat penduduk di Karang anyar, Sawah Besar, Jakarta, (16/11). Pengasapan ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya berbagai penyakit saat perubahan musim. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penduduk mati-matian berupaya membunuh nyamuk penyebab demam berdarah, Aedes Aegyptie, biasanya dengan pengasapan (fogging) yang malah menyebabkan penduduk sesak nafas. Tapi Eliminate Dengue Project (EDP) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada malah berencana menyebarkan nyamuk Aedes Aegyptie.

Tapi nyamuk ini tak dilepas begitu saja, melainkan disuntikkan terlebih dahulu dengan bakteri wolbachia. Nyamuk yang sudah terkontaminasi bakteri inilah yang dilepaskan di 40 persen wilayah di Kota Yogyakarta.

Koordinator riset EDP UGM, Adi Utarini mengatakan penyebaran ini bertujuan menguji efektivitas metode baru yang dikembangkan  lembaganya untuk menanggulangi wabah demam berdarah. “Ini tahap baru riset kami dan akan digelar sejak pertengahan 2016 sampai 2019,” kata Adi di kampus UGM pada Kamis, 28 Januari 2015.

Jika berhasil dilakukan di Kota Yogyakarta, Indonesia menjadi negara termaju yang mengembangkan teknologi baru penanggulangan demam berdarah ini. “Kalau terbukti sukses di Kota Yogyakarta, teknologi ini akan dikembangkan di seluruh Indonesia,” kata Adi.

Riset itu merupakan upaya penemuan teknologi peredaman wabah demam berdarah dengan cara mengubah populasi nyamuk Aedes Aegyptie di daerah endemik. Nyamuk Aedes Aegyptie ber-wolbachia diyakini tak lagi mampu menularkan virus dengue yang jadi penyebab demam berdarah.

Sebab bakteri wolbachia bisa mematikan pertumbuhan virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes Aegyptie. “Selama ini wolbachia secara alami ada di tubuh 70 persen jenis serangga, tapi pada Aedes Aegyptie harus disuntikkan dulu ke tubuh induknya,” ujar Adi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika populasi nyamuk Aedes Aegyptie didominasi oleh pengandung bakteri wolbachia, keberadaan hewan ini tak akan lagi memicu wabah demam berdarah. “Nyamuk Aedes Aegyptie hanya mampu terbang di radius 200 meter, jadi kemungkinan besar populasinya bisa dipengaruhi,” kata Adi.

Menurut Adi berdasar penelitian di Sleman dan Bantul, dari 10 nyamuk Aedes Aegyptie, delapan di antaranya mengandung wolbachia dan tidak lagi menularkan virus dengue. “Di Kota Yogyakarta, kami akan memakai metode penebaran nyamuk dengan memakai cara meletakkan ember air yang berisi telur Aedes Aegyptie ber-wolbachia,” kata dia.

Sementara itu mantan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta yang baru saja purna tugas, Arida Utami, menilai metode yang dikembangkan oleh EDP UGM itu aman. Penerapannya juga menjanjikan teknologi baru penanggulangan wabah demam berdarah secara alami yang bisa berpadu dengan kampanye perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. “Metode fogging (pengasapan) sudah tidak layak lagi karena memperparah polusi,” kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

23 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

2 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

2 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.


Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

5 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.


Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

12 hari lalu

Buah naga (Pixabay.com)
Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.


Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

12 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

15 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

23 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

24 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

25 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.