Mengapa Topan, Siklon, dan Badai Banyak Gunakan Nama Perempuan?

Selasa, 27 Desember 2022 09:37 WIB

Seorang pria bersepeda melewati hujan lebat dan angin kencang yang disebabkan oleh Topan Nanmadol di Miyazaki di pulau utama paling selatan Jepang, Kyushu, 18 September 2022, dalam foto ini diambil oleh Kyodo. Kredit wajib Kyodo melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Anda pasti pernah bertanya-tanya mengapa beberapa topan, siklon, badai tropis, dan jenis badai lainnya dinamai dengan nama perempuan. Penamaan jenis-jenis badai dengan nama perempuan ini tidak terjadi secara kebetulan.

Dikutip dari History, penamaan badai dengan nama perempuan memiliki banyak penyebab. Namun pada 1950-an, Amerika Serikat menetapkan suatu sistem yang hanya menggunakan nama perempuan sebagai nama badai.

Alasan di balik hal tersebut masih belum jelas. Namun, hal ini mungkin berkaitan dengan tradisi maritim yang menyebut lautan sebagai seorang perempuan.

Lebih lanjut dikutip dari Atlas Obscura, setidaknya selama 150 tahun, penamaan berbagai jenis badai penuh dengan rasisme dan seksisme, preferensi pribadi, dan balas dendam. Kemudian, nama-nama ini dipilih dari tempat dan orang suci, istri dan pacar, dan tokoh masyarakat yang tidak disukai.

Penamaan berbagai jenis badai dengan nama perempuan ini memiliki efek lanjutan. Begitu badai ini mengambil nama perempuan, peramal cuaca mulai membicarakannya seolah-olah mereka perempuan.

Advertising
Advertising

Mereka menggunakan kata-kata seksi untuk menggambarkan perilaku badai ini. Contoh perilaku peramal cuaca ini, seperti mengatakan bahwa yang satu ini "temperamental" atau yang lain "menggoda" garis pantai.

Tentu hal ini menimbulkan suatu ketidaksetujuan, salah satunya dari Roxcy Bolton. Roxcy Bolton menolak penamaan badai hanya dengan nama perempuan saja. Kemudian, ia mencoba meyakinkan para peramal cuaca untuk tidak menamai badai tropis hanya dengan nama perempuan.

Roxcy Bolton berkata bahwa perempuan sangat benci jika dihubungkan dengan bencana secara sewenang-wenang. Kampanye oleh Roxcy Bolton dan perempuan-perempuan lain akhirnya membujuk Amerika Serikat untuk mulai menggunakan nama laki-laki lagi pada 1979. Namun, itu tidak terjadi tanpa perlawanan.

Beberapa orang berpendapat bahwa badai bernama pria tidak akan ditakuti seperti badai dengan nama perempuan. Namun, argumen seperti ini bertolak belakang dengan temuan sebuah penelitian. Pada 2016, penelitian menunjukkan bahwa nama badai dengan nama perempuan tidak ditakuti seperti nama badai dengan nama laki-laki.

Sekarang, World Meteorological Organization (sebuah organisasi dunia yang bergerak di bidang meteorologi) sudah mulai untuk menamai badai dengan nama laki-laki dan perempuan.

Baca: Ida salah Satu Badai Terkuat yang Menghantam Daratan AS, Ini 5 Teratas

Inilah beberapa nama badai yang diambil dengan nama perempuan:

1. Badai Irma

Badai Irma merupakan salah satu siklon tropis dengan dampak yang sangat luar biasa. Badai ini menghancurkan pemukiman yang ada di selatan Bahamas dengan kehancuran yang sangat parah. Selain itu, Badai Irma mencapai Kuba. Havana, Ibukota Kuba lantas dilanda banjir. Menurut ahli meteorologi, badai ini terjadi dengan gelombang setinggi 7 meter dan hembusan angin kencang mencapai kecepatan 250 km / jam.

2. Badai Katrina

Badai Katrina yang terjadi di Amerika merupakan badai yang paling sering diperbincangkan. Badai ini telah menyebabkan kerusakan yang luar biasa di wilayah Teluk Meksiko. Akibat bencana tersebut, infrastruktur di dan Louisiana hampir hancur total. Badai Katrina terjadi dengan kecepatan angin maksimum 200 kilometer per jam.

3. Badai Camilla

Badai Camilla terjadi pada tahun 1969 di Amerika Serikat. Jumlah curah hujan yang dahsyat juga menjadi penyebab timbulnya banjir besar. Peneliti belum bisa mengukur kekuatan angin maksimal akibat rusaknya semua instrumen meteorologi. Sebab itu, kekuatan sebenarnya dari Badai Camilla tetap menjadi misteri hingga hari ini.

4. Badai Ida

Badai Ida terjadi di daratan Port Fourchon sejauh 80,4 kilometer sebelah barat Badai Katrina terjadi dengan angin berkelanjutan hingga 240 kilometer per jam. Badai ini termasuk badai terkuat kelima yang pernah melanda benua Amerika.

5. Badai Ike

Badai Ike merupakan siklon tropis kuat yang menyapu sebagian Greater Antillers dan Amerika Utara. Badai ini merusak infrastruktur dan pertanian, khususnya di Kuba dan Texas. Badai ini memiliki kemiripan dengan badai Galveston yang terjadi pada tahun 1900. Diketahui Ike memiliki kekuatan 145 mph (230 km / jam) dengan tekanan terendah sebesar 935 mbar (hPa); 27,61 inHg.

6. Badai Sandy

Badai Sandy merupakan yang menerjang wilayah Karibia, Amerika Serikat Mid-Atlantik dan Timur Laut pada akhir Oktober 2012. Badai ini memiliki diameter terbesar sepanjang sejarah dengan hembusan angin sejauh 1.100 mil (1,800 km). Sandy melakukan pendaratan terakhirnya 5 mil (8 km) di barat kekuatan Atlantic City, New Jersey sekitar pukul 20.00 EDT tanggal 29 Oktober

7. Badai Maria

Badai Maria terjadi wilayah Tenggara Cina pada 11 Juli 2017. Badai ini merusak jalanan utama di Kabupaten Lianjiang dan sejumlah kapal nelayan. Kecepatan Badai Maria tidak seperti Badai Ida. Badai Maria membawa angin berkecepatan 151km/jam dan menimbulkan kerugian ekonomi yang mencapai 490 juta RMB atau sekitar Rp 1,06 triliun.

RYZAL CATUR ANANDA SANDHY SURYA

Baca juga: Badai Maria, Taiwan Tutup Sekolah dan Batalkan Penerbangan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

7 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

8 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

9 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

10 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

10 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

11 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

11 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

13 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya