Peneliti BRIN Jelaskan Badai Dahsyat Jabodetabek, Rabu Pagi Membentuk Pusaran

Rabu, 28 Desember 2022 16:52 WIB

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Klimatologi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkap soal potensi hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28-29 Desember 2022. Kondisi itu meliputi selatan Sukabumi, Banten, Jabodetabek, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kepada Tempo, Erma memaparkan mekanisme dan perkembangan terbarunya.

Menurutnya, dari hasil pantauan terbaru citra satelit, ada indikasi awan-awan Mesoscale Convective Complex (MCC) atau sistem konveksi secara meluas di atas Laut Jawa dengan radius 50-100 kilometer sudah bergerak masuk ke darat.

Kondisi itu terpantau pada hari ini pukul 04.00 WIB di wilayah utara Jakarta dan Selat Sunda. “Hujan hari ini bersifat persisten dan bergerak dari barat ke timur juga barat daya ke timur laut,” kata Erma, Rabu siang, 28 Desember 2022

Adapun awan hujan di Laut Jawa membentang dari Jawa Timur ke arah Bali, kemudian sampai ke Jawa Tengah dan utara Jakarta dan mulai ada penggabungan. Berdasarkan data dari Satellite-based Disaster Early Warning System (SADEWA) yang dikembangkan Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, ada proses awan badai yang bersatu masuk ke daratan Pulau Jawa. “Bukan hanya Jawa bagian barat tetapi nanti ada potensi di sore dan malam hari itu masuk ke Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujar Erma.

Selain dari Laut Jawa, potensi lain yaitu dari hujan lokal yang bisa disertai tiupan angin kencang atau pasokan awan dari Lampung via Selat Sunda. Faktor berikutnya dari Samudra Hindia selatan Jawa yang terpantau radar dan hasil prediksi SADEWA dan disebut sebagai Derecho Storm.

Advertising
Advertising

Dari citra data dan awan Rabu pagi, badai itu sudah membentuk pusaran dan bisa memicu garis-garis badai atau squall line. “Data kami menunjukkan 28-29 Desember itu continuously, Derecho ini dari Samudra Hindia menyuplai awan terus,” kata Erma.

Karena beberapa faktor, dia menyebut kondisinya dahsyat sehingga seluruh Pulau Jawa harus waspada. Penjelasan mekanismenya ditujukan untuk memperkuat sistem peringatan dini dari BMKG. “Apa kemungkinan dua hari ini yang akan terjadi, 28-29 Desember 2022? Kemungkinan terburuknya adalah banjir,” ujarnya.

Potensi cuaca buruk di Pulau Jawa itu diperkirakan mulai hari ini pukul 17.00 WIB, ketika awan dari Samudra Hindia menyeberang ke perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah lalu terhubung ke Laut Jawa. Koneksi itu terlihat dari pantauan terbaru sehingga hujan di daerah perbatasan dua provinsi itu bisa lebih parah. “Kita enggak tahu ya mudah-mudahan awan-awan ini segera luruh,” kata dia.

Sejauh ini pergerakan dan kecepatan angin masih terus dipantau. Dominasi angin baratan berperan mengantar awan-awan hujan dari barat ke timur. Ada kemungkinan awan hujan langsung bergeser melewati Jabodetabek ke timur.

Pergerakan angin ke timur itu karena ditarik oleh pusat tekanan rendah yang disebut tropical depression di perairan selatan Nusa Tenggara Timur. “Potensi bahaya ini masih sangat besar di hari-hari ini, belum ada satu pun yang menunjukkan adanya peluruhan,” kata Erma.

Baca:
Ramai Cuaca Jabodetabek 28 Desember, BMKG Ingatkan Terminologi Badai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

6 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

8 jam lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

9 jam lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

11 jam lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

12 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

13 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

15 jam lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

15 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

1 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya