Peneliti Jelaskan Hujan Persisten hingga Ekstrem di Jabodetabek, Jateng, Jatim

Kamis, 29 Desember 2022 16:36 WIB

Warga Pandeglang terendam banjir pada Selasa-Rabu, 27-28 Desember 2022. Banjir terjadi setelah hujan terjadi pagi-siang-sore-malam hampir setiap hari belakangan ini. ANTARA/HO-BPBD Pandeglang

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi hujan pada 28-29 Desember 2022 dinilai menunjukkan kejadian yang tidak biasa di wilayah Jabodetabek, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Peneliti klimatologi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengatakan, kejadian itu berasosiasi dengan perilaku badai konvektif skala meso atau meluas di Laut Jawa dan Samudra Hindia.

Dampak badai itu menyebabkan hujan persisten atau menerus di sebagian wilayah Jabodetabek sejak Rabu pagi, 28 Desember 2022, hingga Kamis, 29 Desember. Wilayahnya meliputi selatan Banten dan sebagian wilayah Kabupaten Bogor, serta Kota Depok.

Pada Rabu sore sempat terjadi hujan ekstrem disertai angin kencang di wilayah Cilegon, Banten, yang berdampak merusak sebagian rumah warga. Adapun daerah Pandeglang, Banten, yang telah terkena banjir sebelumnya pun mengalami perluasan pada 28 Desember 2022. “Karena efek hujan persisten yang turun di wilayah tersebut,” ujarnya, Kamis, 29 Desember 2022.

Kondisi banjir seperti itu terjadi secara terbatas, yaitu hanya di wilayah pesisir Banten dan tidak meluas ke wilayah lain. Alasannya karena suhu laut yang mendingin di utara Jakarta, menjadikan pusat tekanan tinggi terbentuk di sebagian besar Jabodetabek “Hal ini juga yang menjadi sebab hujan segera bergeser ke timur dengan cepat, yaitu menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Erma.

Pergeseran hujan itu akibat suhu permukaan laut yang memanas di wilayah kedua provinsi tersebut. Akibatnya, Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi area sentral bagi badai konvektif skala meso yang meluas dan membesar dan berpusat di atas daratan. Fenomena itu berdampak hujan deras hingga ekstrem yang menimbulkan banjir dan bandang di sejumlah tempat, seperti di Grobogan, Bawean, serta Jember.

Advertising
Advertising

Sebelumnya Erma menjelaskan soal indikasi awan-awan Mesoscale Convective Complex (MCC) atau sistem konveksi secara meluas di atas Laut Jawa dengan radius 50-100 kilometer yang bergerak masuk ke daratan. Dari hasil pantauan citra satelit, kondisi itu terbentuk sejak pukul 04.00 WIB, Rabu, di utara Jakarta dan Selat Sunda. “Hujan hari ini bersifat persisten dan bergerak dari barat ke timur juga barat daya ke timur laut,” kata Erma, kemarin siang.

Adapun awan hujan di Laut Jawa membentang dari Jawa Timur ke arah Bali, kemudian sampai ke Jawa Tengah dan utara Jakarta dan mulai ada penggabungan. Berdasarkan data dari Satellite-based Disaster Early Warning System (SADEWA) yang dikembangkan Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, ada proses awan badai yang bersatu masuk ke daratan Pulau Jawa. “Bukan hanya Jawa bagian barat tetapi nanti ada potensi di sore dan malam hari itu masuk ke Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujar Erma.

Selain dari Laut Jawa, potensi lain dari hujan lokal yang bisa disertai tiupan angin kencang atau pasokan awan dari Lampung via Selat Sunda. Faktor berikutnya dari Samudra Hindia selatan Jawa yang terpantau radar dan hasil prediksi SADEWA dan disebut sebagai Derecho Storm. “Data kami menunjukkan 28-29 Desember itu continuously, Derecho ini dari Samudra Hindia menyuplai awan terus,” kata Erma.

Dari citra data dan awan Rabu pagi, badai itu sudah membentuk pusaran dan bisa memicu garis-garis badai atau squall line. Istilah badai sendiri diartikannya sebagai sistem dan jenisnya banyak, tidak hanya siklon tropis.

Karena beberapa faktor itu, Erma menyebut kondisinya dahsyat sehingga seluruh Pulau Jawa harus waspada. Penjelasan mekanisme fenomena cuaca itu ditujukan untuk memperkuat sistem peringatan dini dari BMKG. “Apa kemungkinan dua hari ini yang akan terjadi, 28-29 Desember 2022? Kemungkinan terburuknya adalah banjir,” ujar dia.

Baca:
Cuaca Ekstrem Pulau Jawa, Cerita Banjir dari Jember dan Pandeglang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

2 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

Setelah absen beberapa lama, peringatan dini cuaca kembali diberikan BMKG untuk Jakarta pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

23 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

1 hari lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

1 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

1 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

2 hari lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

2 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya