TEMPO.CO, Jember - Cuaca ekstrem hujan deras yang turun berkepanjangan terjadi di sejumlah daerah pada Rabu, 28 Desember 2022. Di Jember, Jawa Timur, hujan persisten tersebut menyebabkan sungai meluap dan banjir yang terjadi merendam permukiman termasuk rumah bupatinya hingga 1,5 meter.
Lokasi banjir itu tepatnya di Kampung Ledok, Kelurahan Jember Kidul, dan terjadi pada Rabu malam. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo menerangkan kampung menjadi langganan banjir karena berada di sisi Sungai Jompo.
"Keluarga bupati dan warga setempat sudah mengevakuasi diri secara mandiri," kata Heru, Rabu malam.
Baca juga: Hujan Persisten Terbukti, Ini Prakiraan Cuaca Hari Ini dari BMKG
Menurut Heru hujan deras mengakibatkan aliran Sungai Jompo tidak dapat menampung debit air. Situasi yang sama juga disebutnya terjadi di Sungai Semangir. Kalau luapan dari Sungai Jompo mencapai lebih dari satu meter, darisungai yang kedua sekitar setengah sampai satu meter.
Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasional (Pusdalops) Jember tercatat ada tiga lokasi yang terdampak banjir yakni Kelurahan Jember Kidul di Kecamatan Kaliwates, Kelurahan Jember Lor di Kecamatan Patrang, Kelurahan Sempursari di Kecamatan Kaliwates. Kemungkinan data tersebut terus bertambah.
Di bagian barat Pulau Jawa, banjir antara lain terjadi di Pandeglang, Banten. Di wilayah ini, banjir bahkan telah terjadi sejak Selasa. Penyebabnya adalah luapan Sungai Cilemer dan Cimoyan menyusul curah hujan dengan intensitas sedang dan lebat.
Kepala Desa Idaman, Kecamatan Patia, Hilman, mengungkapkan hujan hampir setiap hari terjadi mulai pagi, siang, sore, malam dan dini hari. Per Rabu, Hilman menambahkan, masyarakat kebingungan karena masih terkepung banjir.
"Kami khawatir air banjir kembali naik, karena curah hujan hingga sore ini masih berlangsung," katanya saat itu.
Warga Pandeglang terendam banjir pada Selasa-Rabu, 27-28 Desember 2022. Banjir terjadi setelah hujan terjadi pagi-siang-sore-malam hampir setiap hari belakangan ini. ANTARA/HO-BPBD Pandeglang
Menurut dia, warganya yang berpenduduk 1.712 jiwa dengan 428 kepala keluarga terpaksa bertahan tinggal di rumah. Masyarakat jika ke luar daerah terpaksa naik perahu yang disediakan oleh relawan.
"Kami berharap curah hujan mereda dan banjir kembali surut, sehingga aktivitas masyarakat bisa menggunakan kendaraan," katanya sambil menambahkan bantuan logistik telah mengalir untuk warganya.
BPBD Pandeglang sudah memantau tiga kecamatan yang dilanda banjir yakni Patia, Sobang dan Cisata. Sedangkan rumah rusak akibat angin kencang terdapat di Kecamatan Panimbang. Tidak ada korban jiwa dan luka sejauh ini.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.