BRIN Tawarkan Program Beasiswa Berbasis Riset bagi Tim Satelit Surya-1

Sabtu, 7 Januari 2023 15:08 WIB

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko bersama Duta Besar Jepang untuk RI Kanasugi Kenji melihat prototipe Surya Satelit-1 di acara pelepasan satelit nano tersebut dari Stasiun Antariksa Internasional lewat video jarak jauh di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Jumat, 6 Januari 2023. SS-1 yang dibuat tim di Surya University meluncur dan kini bisa berada di orbit di luar angkasa lewat program Badan Antariksa Jepang. Foto : Maria Fransisca Lahur

TEMPO.CO, Jakarta - Satelit nano pertama Indonesia karya anak bangsa berhasil mengorbit di luar angkasa tepat pada pukul 15.03 WIB, Jumat, 6 Januari 2023. Detik-detik pelepasan Surya Satellite-1 (SS-1) dari International Space Station (ISS) yang difasilitasi oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) itu dilakukan secara hybrid dari Tsukuba Space Center, Jepang, dan disaksikan secara virtual di Gedung BJ Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta Pusat.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan rasa bangganya dengan pelepasan nano satelit Indonesia yang pertama kali mengorbit di luar angkasa. Hal ini merupakan pencapaian luar biasa dan menjadi sejarah bagi bangsa Indonesia.

"Sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, saya merasa sangat bangga dengan pencapaian luar biasa ini, dan saya mengucapkan selamat kepada Tim Satelit Surya-1 dari Surya University yang telah mewujudkan tonggak penting dalam pengembangan penelitian luar angkasa Indonesia," katanya.

Handoko mengatakan inisiatif dari para mahasiswa Surya University dalam mengembangkan nano satelit menjadi motivasi dan inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Maka dari itu, BRIN memberikan dukungan penuh melalui Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek (SDMI) dalam program pengembangan kapasitas sumber daya manusia melalui mobilitas periset.

"Saya harapkan ini bukan akhir, Tim SS-1 bisa terus melanjutkan proyek pengembangan satelit dan bisa melanjutkan studi S2 dan S3 melalui program beasiswa berbasis riset dari BRIN sebagai program pengembangan manajemen talenta nasional dalam bidang riset dan inovasi," kata Handoko.

Advertising
Advertising

Ia menjelaskan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sangat membutuhkan lebih banyak pengembangan teknologi satelit. Hal ini karena dengan memanfaatkan teknologi satelit, maka akan mampu menjangkau wilayah Indonesia yang memiliki ribuan pulau.

Saat ini BRIN juga tengah mengejar prospek dalam pengembangan banyak konstelasi satelit di masa depan, seperti pengamatan bumi atau konstelasi satelit IoT. Dengan hadirnya para insinyur muda ini, dia optimistis terhadap perkembangan teknologi satelit di masa depan.

Handoko juga mendorong untuk lebih banyak lagi proyek pengembangan satelit, baik dari akademisi maupun industri di masa mendatang. Menurutnya, BRIN akan mendukung penuh dan berkolaborasi terutama dalam mengembangkan penelitian dan inovasi dalam bidang keantariksaan.

Di sisi lain, Handoko juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua sponsor yang mendukung proyek ini, terutama JAXA & UNOOSA yang memberikan kesempatan kepada Tim SS-1 yang merupakan insinyur-insinyur muda dari Surya University untuk mewujudkan impian mereka..

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, mengatakan pelepasan satelit SS-1 menjadi langkah besar bagi Indonesia. Dia pun menyebutkan banyak belajar dari pelepasan satelit ini. "Saya juga ingin menyampaikan penghargaan kepada mahasiswa Universitas Surya, para ahli dari Organisasi Radio Amatir Indonesia, Inasa, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional atas upaya mereka dalam merancang dan membangun satelit," ucapnya.

Selain itu, Kenji menyoroti peran penting Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dan United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA), yang memberikan bantuan dan keahlian teknologi kepada Universitas Surya di bawah program KiboCUBE. Melalui kolaborasi KiboCUBE, JAXA dan UNOOSA berkontribusi pada peningkatan teknologi terkait ruang angkasa di negara-negara mitra dengan memberikan kesempatan untuk menggunakan teknologi peluncuran satelit unik Kibo.

"Saya yakin penggelaran Satelit Surya-1 ke orbit akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan teknologi keantariksaan di Indonesia. Karena tahun 2023 menandai peringatan 65 tahun hubungan Jepang-Indonesia, saya berharap kerja sama R&D antara kedua negara akan semakin ditingkatkan dan mendorong mahasiswa melakukan riset keantariksaan," jelasnya.

Presiden Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), Yamakawa Hiroshi, menyampaikan ucapan selamat atas pelepasan SS-1 ke orbit. Dia mengaku senang telah menjadi bagian dari momen bersejarah bagi Indonesia. "Saya yakin dengan pelepasan satelit nano ini telah memberikan banyak keberanian dan harapan kepada masyarakat di Indonesia," ucapnya dalam tayangan video.

Hiroshi berharap satelit ini dapat menyelesaikan misinya dengan sukses. Selain itu, pihaknya juga berharap keberhasilan proyek ini akan semakin melibatkan lebih banyak lagi generasi muda Indonesia dalam aktivitas luar angkasanya. "Saya harapkan JAXA dapat berkolaborasi kembali dengan para mahasiswa dari Indonesia ke depan," katanya.

Baca:
Satelit Meluncur dari ISS, Eks Mahasiswa Surya University: Lega

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

9 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

1 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

1 hari lalu

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

Kemendikbudristek membuka pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 hingga 15 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

1 hari lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

2 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya