TEMPO.CO, Bandung - Gerhana matahari akan melintasi hampir seluruh wilayah Indonesia pada Kamis, 20 April 2023. Menurut Kepala Observatorium Bosscha, Premana Wardayanti Premadi, penampakan gerhana matahari itu akan berbeda-beda di beberapa wilayah. “Gerhananya ada yang parsial atau sebagian dan ada yang total,” katanya, Kamis 12 Januari 2023.

Waktu gerhana matahari itu sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Jalur yang akan dilintasi gerhana matahari total, yaitu gugusan pulau sebelah barat daya Laut Banda. Wilayahnya meliputi Pulau Kisar di Provinsi Maluku, kemudian Batumerah di Pulau Damar, Tanjung Batukasang di Pulau Watubela, Pulau Manawoka, Pulau Karas di Provinsi Papua Barat, area Teluk Cendrawasih, Pulau Mois Waar, dan Kabupaten Biak.

Dari catatan Observatorium Bosscha, waktu gerhana matahari total di Pulau Kisar misalnya, akan terjadi pada pukul 13.22 waktu setempat atau 11.22 WIB “Durasinya sebentar hanya sekitar satu menit,” kata Premana. Adapun gerhananya dimulai dari pukul 11.47 hingga selesai 14.58 WIT. Di luar wilayah gerhana matahari total tersebut, matahari hanya akan tertutup sebagian.

Baca juga: Observatorium Bosscha Sosialisasi Gerhana Matahari Total di Pulau Kisar

Matahari di Medan misalnya, cuma gerhana tipis 3,35 persen pada pukul 10.50 WIB. Sementara gerhana matahari sebagian di Padang hampir 13 persen dan Palembang 26 persen. Adapun di Jakarta, matahari akan tertutup piringan bulan sampai 38,89 persen pada pukul 10.45 WIB, Yogyakarta dan Surabaya sekitar 50-an persen.

Sementara itu menurut Organisasi Riset dan Penerbangan Antariksa di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), fenomena pada 20 April itu disebut Gerhana Matahari Hibrida. Alasannya karena terjadi dua macam gerhana berbeda dalam satu waktu. Secara berurutan dimulai dari Gerhana Matahari Cincin ke Gerhana Matahari Total lalu kembali menjadi Gerhana Matahari Cincin dalam waktu singkat.