4 Sungai di Bali Tercemar Mikroplastik, Apa dan Seberapa Besar Bahaya Partikel Itu?

Rabu, 18 Januari 2023 18:09 WIB

Persentasi tingka kontaminasi mikroplastik di saluran air keran dan sumur di seluruh dunia. (Orb Media)

TEMPO.CO, Jakarta -Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) selama tiga hari, 13-15 Januari 2023, melakukan deteksi kesehatan sungai di Pulau Bali pada empat lokasi, yaitu di kawasan hulu Tirta Empul Tampaksiring, Sungai Ayung, Dam Ongan dan Tukad Badung di Kota Denpasar. Tim menemukan semua lokasi telah terkontaminasi mikroplastik.

“Air sungai di Pulau Bali telah terkontaminasi mikroplastik, bahkan dikawasan hulu di Tirta Empul Tampaksiring kami menemukan 28 partikel mikroplastik dalam 100 liter air. Meskipun jumlah ini relatif kecil jika dibanding temuan-temuan kami di sungai-sungai lain di Indonesia, tetapi temuan ini bisa menjadi peringatan bahwa mikroplastik telah mencemari sumber-sumber air kita,” ungkap Prigi Arisandi, peneliti ESN dalam keterangannya, Ahad, 15 Januari 2023.

Baca : Profil Bandara Internasional Bali Utara yang Digagas Jokowi Malah Diamuk Megawati

Prigi menuturkan, rata-rata ditemukan 170 partikel mikroplastik dalam 100 air liter air sungai di empat lokasi penelitian. Tukad Badung yang ada di tengah Kota Denpasar mempunyai tingkat kontaminasi tertinggi karena padat penduduk dan kegiatan masyarakat yang masih membuang limbah cair tanpa diolah.

Kontaminasi tertinggi kedua ada di Sungai Ayung, di Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar. Aktivitas hotel, vila dan pertanian menjadi penyumbang kontaminasi mikroplastik di Sungai Ayung.

Apa itu mikroplastik?

Mengutip publikasi Membedah Bahaya dan Solusi Sampah Plastik dan Mikroplastik di Indonesia, mikroplastik merupakan partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter. Mikroplastik dapat berasal dari berbagai sumber, seperti produk perawatan kesehatan, sabun mandi, kosmetik, pakaian, ban, dan cat. Beberapa mikroplastik juga dapat berasal dari degradasi plastik yang lebih besar.

Advertising
Advertising

Mikroplastik dapat masuk ke air melalui berbagai cara, seperti melalui sistem drainase, pembuangan limbah, dan cuaca. Beberapa mikroplastik juga dapat terlepas dari produk yang mengandung plastik ketika digunakan.

Mikroplastik dalam air

Mengutip publikasi Mikroplastik: Plastik Tak Kasat Mata dengan Bahaya yang Mengancam Nyata, karena ukurannya sangat kecil, mikroplastik dapat ditemui di mana saja. Dari perairan tropis hingga arktik, dari pantai yang akrab dengan aktivitas antropogenik sampai laut dalam yang tidak terjamah manusia. Di Indonesia, mikroplastik dapat ditemukan di perairan laut, sedimen sungai, estuari, sedimen di lingkungan terumbu karang, bahkan dalam perut ikan.

Jumlah sampel ikan di Indonesia yang mengandung mikroplastik bahkan 5 kali lebih banyak dibandingkan di Amerika. Fiber dan fragmen adalah jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan. Keduanya berasal dari pakaian dengan serat sintetis, alat pancing, dan jaring ikan.

Menurut peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional Dwi Amanda Utami, keberadaan mikroplastik di dalam perut ikan dan sumber air tawar dapat menjadi jalan masuk ke tubuh manusia. Mikroplastik mengandung berbagai zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan.

“Plastik dapat menyerap bahan kimia berbahaya yang terlarut dalam air dan semakin kecil ukuran partikel plastik, ia akan semakin efisien dalam mengakumulasi toksin,” kata Amanda dikutip dari laman Institut Teknologi Bandung.

Bahaya mikroplastik

Mikroplastik dalam air dapat membahayakan lingkungan laut dan kehidupan air, termasuk ikan, moluska, dan organisme lainnya. Mikroplastik dapat menyebar melalui jalur makanan, menyebabkan kerusakan fisik dan biologis pada organisme yang terpapar.

Selain itu, mikroplastik dapat mengikat zat berbahaya seperti polutan organik dan logam berat, yang dapat meningkatkan potensi toksisitas bagi organisme yang terpapar. Ada juga risiko mikroplastik masuk ke rantai makanan manusia melalui ikan dan produk laut lainnya.

Untuk mengurangi masuknya mikroplastik ke air, beberapa tindakan dapat dilakukan, seperti mengurangi penggunaan plastik, meningkatkan sistem pengelolaan limbah, dan meningkatkan pembersihan air.

KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Bali Siapkan 66 Kegiatan untuk Wisatawan dalam Calendar of Event 2023

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

12 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

13 jam lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

14 jam lalu

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

Rizky Febian dan Mahalini menjalani beberapa rangkaian prosesi adat menjelang pernikahannya. Begini penjelasan dari pihak label musiknya.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

20 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

21 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

22 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

23 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

1 hari lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

1 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya