Apple Digugat atas Pengumpulan Data iPhone di New York

Jumat, 20 Januari 2023 15:16 WIB

Logo Apple. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Apple menghadapi gugatan privasi perwakilan kelompok (class action) setelah ditemukan adanya praktik pengumpulan data analitik dari pengguna iPhone bahkan setelah mereka menolak memberi izin.

Namun, Apple bersikeras bahwa semua pengembang meminta izin untuk mengumpulkan data analitik. Berdasarkan hasil temuan peneliti keamanan Tommy Mysk, Apple mengumpulkan data dari iPhone pengguna dengan atau tanpa persetujuan pemiliknya.

Setiap kali pengguna mengatur iPhone baru, pada perangkat akan ditanya apakah pengguna menyetujui atau tidak Apple mengumpulkan data analitik. Jika pengguna menolak persetujuan, tentu saja Anda berharap tidak ada data analitik yang dikirim ke Apple.

Namun, Mysk menemukan bahwa aplikasi Apple tetap mengumpulkan dan mengirimkan data ini terlepas dari adanya pengaturan ini. Dia tidak melihat perbedaan sama sekali dalam data yang dikirim apakah pengguna telah memilih untuk memberikan atau menolak izin.

Banyaknya volume data yang dikumpulkan setara dengan yang digunakan oleh perusahaan seperti Meta sebagai solusi untuk Transparansi Pelacakan Aplikasi atau praktik yang dikenal sebagai sidik jari perangkat, yang dilarang oleh Apple.

Advertising
Advertising

Lebih buruk lagi, data yang dikumpulkan oleh Apple menyertakan informasi yang berpotensi sensitif. Data dilaporkan menunjukkan ke arah hal yang sensitif, misalnya mencari aplikasi yang terkait dengan masalah LGBTQIA+ atau aborsi.

Gugatan Class Action

Gugatan class action dengan cepat diajukan di California, dengan alasan bahwa jaminan privasi yang dinyata Apple hanyalah ilusi. Rupanya, gugatan class action terhadap Apple juga terjadi di Pennsylvania. Di sini, Apple dituduh melanggar undang-undang penyadapan telepon negara, privasi, dan penipuan konsumen.

Media Gizmodo melaporkan bahwa gugatan ketiga kini telah diajukan di negara bagian New York. Paul Whalen, pengacara yang menggugat Apple dalam gugatan New York, memberi tahu bahwa dia menangani sejumlah kasus pelanggaran data profil tinggi selama 20 tahun terakhir. Masalah yang sering melibatkan kesalahan yang tidak disengaja. “Ini bukan salah satu dari kasus-kasus itu,” katanya.

“Pelanggaran data tersebut sebagian besar terjadi karena seseorang melakukan kesalahan yang seharusnya tidak terjadi,” kata Whalen. “Dalam hal ini, dengan Apple, sepertinya tidak ada kesalahan. Apple dengan sengaja menjanjikan satu hal dan justru sebaliknya. Itulah yang membuat kasus ini terasa sangat berbeda.”

Apple sejauh ini menolak untuk menanggapi permintaan komentar tentang masalah tersebut. Sebagai tambahan info, di awal bulan ini, Apple didenda di Prancis karena pengumpulan data yang melanggar hukum.

9TO5MAC

Baca:
Rusia Denda Apple Rp 255 Miliar karena Pelanggaran Antimonopoli

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

1 hari lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

2 hari lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

3 hari lalu

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

Laporan terkini dari Canalys memperkirakan total 296,2 juta smartphone telah didistribusikan di dunia sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

3 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

4 hari lalu

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

5 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

5 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

5 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

7 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya