Cegah Peretasan, Mahasiswa ITS Kembangkan Penyimpanan Berkas Digital Integrasi dengan Blockchain

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Senin, 23 Januari 2023 12:52 WIB

Tim Red ITS yang berhasil kembangkan inovasi aplikasi penyimpanan digital yang diintegrasikan teknologi blockchain. Foto : ITS

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga mahasiswa dari Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mengembangkan aplikasi penyimpanan berkas secara digital yang diintegrasikan dengan blockchain dengan nama Countract.

Ketiganya adalah Ivan, Pramudya Tiandana Wisnu Gautama, dan Muhammad Iqbal Abdi. Aplikasi ini, menurut Ivan Muhammad Nizar selaku ketua tim, merupakan aplikasi penyimpanan berkas secara digital, layaknya aplikasi Google Drive. “Meskipun serupa, namun aplikasi kami menggunakan teknologi blockchain untuk keamanan,” terangnya dilansir dari laman resmi ITS pada Senin, 23 Januari 2023.

Pemuda asal Trenggalek ini menjelaskan, blockchain merupakan teknologi pengamanan dengan cara mengenkripsi data atau berkas di dalamnya. Kelebihan dari teknologi ini memiliki pengamanan yang saling berkaitan satu sama lain, layaknya rantai (chain). Hal ini didukung oleh sistem dari blockchain sendiri yang cukup kompleks.

Baca juga: Karya Seni Mahasiswa DKV ITS Tampil di Pameran Internasional di Korea

Ivan menyampaikan, apabila terdapat seseorang yang ingin meretas blockchain, maka orang tersebut harus mengubah keseluruhan kode yang telah diciptakan. Selain itu, blockchain juga menggunakan banyak server untuk mengamankan data pengguna. Dengan kedua sistem tersebut, akan memudahkan dalam mendeteksi peretasan.“Hal ini menjadi alasan kami mengintegrasikan blockchain pada aplikasi penyimpanan ini,” ungkapnya.

Cara Kerja Countract

Advertising
Advertising

Adapun cara kerja dari aplikasi ini, lanjut Ivan, awalnya pengguna akan mendaftar terlebih dahulu menggunakan perangkat yang dimiliki. Lalu, pengguna menyimpan berkas yang ingin disimpan dan mendapatkan kode unik. Nantinya, kode unik ini akan terus digunakan untuk membuka berkas yang disimpan. “Apabila lupa kodenya, berkas masih bisa dibuka asalkan menggunakan perangkat yang sama ketika awal mendaftar,” tuturnya.

Ivan membeberkan bahwa aplikasi yang mereka kembangkan masih belum selesai, karena keterbatasan waktu yang dimiliki untuk membuat teknologi blockchain. Ia mengaku teknologi blockchain merupakan teknologi yang membutuhkan server besar dan mahal, sehingga mereka harus menciptakan blockchain versi mereka sendiri dengan lebih sederhana. Selain itu, minimnya penelitian terkait blockchain menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.

Meskipun aplikasi tersebut masih dalam tahap pengembangan, tim ini telah berhasil meraih juara harapan pada Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) XV tahun 2022 lalu pada kategori Pengembangan Perangkat Lunak.

Selain itu, Ivan menegaskan bahwa ia tertarik mengembangkan lebih jauh teknologi blockchain tersebut melalui penelitian Tugas Akhir (TA). Dengan begitu, ia berharap mampu membuat penelitian baru pada teknologi blockchain tersebut.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

33 menit lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

4 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

4 jam lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

5 jam lalu

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.

Baca Selengkapnya

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

15 jam lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

21 jam lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya