Kaji Teori Queer, Dekan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Raih Gelar Profesor

Reporter

Shinta Maharani

Editor

Devy Ernis

Kamis, 2 Februari 2023 19:34 WIB

Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Profesor Inayah Rohmaniyah berpidato tentang kajiannya berjudul trans-queers di hadapan sidang senat terbuka di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis, 2 Februari 2023. (TEMPO/Shinta Maharani)

TEMPO.CO, Yogyakarta- Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Inayah Rohmaniyah, meraih gelar profesor bidang ilmu sosiologi agama karena mengkaji teori queer yang selalu mempertanyakan dominasi norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Inayah membacakan pidato kajian berjudul Trans-Queers Sebagai Basis Epistem Pemahaman dan Praktik Keagamaan Inklusif-Berkeadilan (Belajar dari Studi Gender Kontemporer) di hadapan sidang senat terbuka di gedung Convention Hall UIN Sunan Kalijaga, Kamis, 2 Februari 2023.

Alumni Pondok Pesantren Madrasah Wathoniyah Islamiyah, Kebarongan, Banyumas, Jawa Tengah itu menulis konsep queer sebagai basis pengetahuan dari kajian gender dan praktek berkeadilan.

Baca juga: Unhan Buka Beasiswa untuk Mahasiswa Baru 2023, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Queer di media massa dikaitkan dengan identitas seksual, termasuk gender di luar heteroseksual. Dalam kajiannya, Inayah menempatkan teori queer sebagai metode untuk membongkar norma-norma tradisional yang bias gender, seks maupun seksual yang lekat dengan patriarki sehingga diskriminatif terhadap jenis kelamin, identitas gender atau seksualitas tertentu.

Advertising
Advertising

Dia mengutip profesor yang menulis tentang feminisme adalah queer. "Teori queer merupakan pendekatan kritis dengan bangunan dasar anti-normativitas," kata dia pada Kamis, 2 Februari 2023.

Teori itu juga mempertanyakan ras, kelas, afiliasi agama, dan asumsi apapun tentang yang diyakini sebagai alamiyah atau benar. Pengkaji mempertanyakan kembali tatanan normatif yakni mengapa dijadikan norma, apakah ada yang hilang, ditutupi,dipinggirkan,dan dibuang ketika sesuatu dijadikan norma. Teori ini mempertanyakan ulang sesuatu untuk mewujudkan dunia yang lebih adil.

Dalam perspektif teori queer misalnya menjelaskan akar penindasan perempuan saat ini dan di masa lalu disebabkan pemikiran biner yang memberikan prioritas pada pihak yang istimewa. Teori itu relevan untuk menjelaskan tatanan normatif dan doktrin keagamaan yang dalam banyak tradisi diwakili pemikiran biner dan diterima sebagai kebenaran final. "Termasuk gender,seks, dan seksualitas," kata pengkaji gender dan radikalisme itu.

Kajian Penting untuk Dukung Inklusivitas dan Kesetaraan

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin menyebutkan kajian Inayah penting untuk mendukung keragaman, prinsip inklusivitas, dan kesetaraan. Dia mencontohkan kajian Inayah pada halaman 22. Queer selalu mempertanyakan kemapanan untuk perubahan.

Bangunan perubahan itu memberikan ruang kepada perempuan, semua identitas gender, termasuk yang terpinggirkan. Istilah trans digunakan untuk menunjukkan bangunan teori yang melampaui wacana sampai pada praktek tentang keadilan dan inklusivitas. "Teori itu membongkar maskulinitas dan dominasi patriarki," kata Al Makin.

Dalam pengukuhan guru besar itu terlihat sejumlah feminis serta peneliti gender dan keberagaman. Satu di antara tokoh penting yang datang adalah filsuf Muslim asal Amerika Serikat, Amina Wadud. Amina merupakan imam perempuan yang memperjuangkan keadilan gender. "Kajian saya juga mengutip pemikiran Profesor Amina Wadud yang menolak eksploitasi terhadap manusia, termasuk perempuan," kata Inayah.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

15 jam lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

2 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

10 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

18 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

24 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

32 hari lalu

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.

Baca Selengkapnya

Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

33 hari lalu

Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

33 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya