Mesin Pencari Baidu Cina Siap Luncurkan Chatbot Saingan ChatGPT

Jumat, 3 Februari 2023 10:29 WIB

Kator Baidu di Beijing. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan mesin pencari Google versi Cina, Baidu berencana meluncurkan situs chatbot mirip ChatGPT pada Maret 2023. Raksasa layanan teknologi itu dilaporkan tengah mengembangkan kecerdasan buatan (AI) sebagai aplikasi mandiri, serta secara bertahap akan diintegrasikan pada search engine buatannya. Lalu, apakah chatbot kepunyaan Baidu dapat menggantikan posisi ChatGPT?

Apa itu ChatGPT?

Sebagai informasi, chatbot merupakan program komputer yang melakukan simulasi percakapan manusia untuk menjawab suatu pertanyaan. Dikutip dari Forbes, chatbot menerapkan teknologi terbaru berupa AI (Artificial Intelligence), NLU (Neuro Language Understanding), NLP (Neuro Linguistic Programming), machine learning, dan masih banyak lainnya.

Baca juga: Google Langsung Bereaksi Terhadap ChatGPT. Para Pendiri Turun Gunung dan Ungkap Proyek ChatBot Sendiri

Advertising
Advertising

Sementara itu, ChatGPT adalah sebuah brand chatbot dengan algoritma Reinforcement Learning with Human Feedback (RLHF) yang dirilis OpenAI pada 30 November 2022. ChatGPT mempunyai kemampuan meniru dialog, mengingat, memaparkan, menguraikan hingga meminta maaf. Kehadiran ChatGPT sukses menarik atensi termasuk bagi salah satu orang terkaya di dunia asal India, Gautam Adani.

ChatGPT. Foto : OpenAI

Menurut Tech Wire Asia, OpenAI menjadi pemimpin dalam pangsa teknologi AI. ChatGPT memberdayakan sebagian besar asisten copywriting bersistem AI. Salah satunya Jasper Al yang memperoleh 100% peningkatan pendapatan dan 100.000 pelanggan berkat ChatGPT. Pakar AI juga begitu menantikan rilis GPT4 karena diperkirakan mengusung 100 triliun parameter, respon lebih akurat, dan 500 kali lebih spektakuler.

Chatbot Cina Buatan Baidu

Desas-desus Baidu tak mau kalah ikut tren menciptakan chatbot-nya sendiri bukanlah hal mengejutkan. Mengingat perusahaan yang didirikan oleh Robin Li dan Eric Xu itu menghabiskan bertahun-tahun untuk meneliti teknologi AI termasuk penyimpanan cloud dan chip. Menurut situs Gizmodo, teknologi yang menyedot dana hingga miliaran dolar itu telah melalui serangkaian pelatihan sangat ketat.

Pembuatan chatbot mandiri dari produsen produk internet di Negeri Tiongkok ini bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, negara tersebut memblokir akses ke ChatGPT lantaran ditudingnya menghasilkan perintah untuk menyusun makalah, esai ilmiah, sampai pemrograman virus malware. Nantinya, Baidu akan membatasi aksesibilitas chatbot versi Cina untuk menghindari ujaran kebencian terkait topik sensitif, seperti politik.

Tak hanya di Cina, perdebatan sistem berbasis AI telah beredar di banyak negara. Seperti halnya di sekolah-sekolah di Amerika Serikat, Prancis, dan India. Para tenaga pendidik ragu jika siswanya menjiplak karya orang lain demi memenuhi tugas. Kritikan juga muncul akibat kekhawatiran teknologi AI ChatGPT menyebarkan informasi kurang akurat bahkan mengambil alih pekerjaan.

Salah satu universitas di Perancis, Sciences Po mengirimkan pemberitahuan kepada staf mahasiswanya. Email berisi imbauan tersebut meminta, “Setiap akademisi diwajibkan memakai referensi yang transparan dan dilarang menggunakan perangkat lunak untuk memproduksi karya tulis, kecuali untuk kursus”, lapor Reuters.

Baca juga: ChatGPT Digugat dan Dilarang, Begini OpenAI Jawab Tuduhan Curi Kode

Terlepas dari pro kontra yang mengiringinya, pemerintah Amerika Serikat dan Cina terus bersaing meraih puncak tertinggi dalam perkara teknologi chatbot. Meski belum diketahui nama calon bot dari Negeri Tirai Bambu. Namun sejumlah pihak melaporkan bahwa hasil jawaban yang ditunjukkan sangat mirip dengan besutan OpenAI. Reuters juga menyebutkan bahwa launching akan dilaksanakan pada Maret 2023 mendatang.

Pendiri sekaligus Chief Executive Baidu, Robin Li mengungkapkan bahwa teknologi baru juga ibarat peluang baru bagi perusahaan. “Kami menciptakan teknologi yang begitu keren, tetapi dapatkah kami mengubahnya menjadi sesuatu yang dibutuhkan banyak orang? Hal ini sebenarnya langkah terberat, terbesar, dan paling berpengaruh”, kata Li kepada Wall Street Journal di situs Gizmodo.

Meski mengaku siap, Reuters justru menyatakan bahwa chatbot Cina masih fokus pada interaksi sosial alias untuk berjejaring saja. Sementara ChatGPT sudah masuk tahap lebih profesional, yakni pemrograman dan penulisan esai. Microsoft Corp selaku investor terbesar OpenAI (US$ 1 miliar), tak mau ChatGPT beroperasi tanpa keistimewaan. Teknologi AI juga ditambahkan pada mesin pencari Bing.

MELYNDA DWI PUSPITA


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

19 jam lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

22 jam lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

1 hari lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema "Kreativitas Cerdas Tanpa Batas" dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo.

Baca Selengkapnya

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

1 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

1 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

2 hari lalu

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

Berikut ini tata cara menghentikan iklan pop-up di ponsel Android melalui mode aman, notifikasi aplikasi, layar beranda, hingga pusat iklan Google.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

2 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

2 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

4 hari lalu

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.

Baca Selengkapnya