Menengok Lagi Ihwal Huawei Dituding Mata-mata oleh Amerika Serikat

Minggu, 5 Februari 2023 13:13 WIB

Logo Huawei. HUAWEI-USA/CAMPAIGN REUTERS/Philippe Wojazer

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Amerika Serikat belakangan ini dilaporkan telah menyetop pemberian izin lisensi bagi perusahaan Amerika untuk mengekspor sebagian besar barang-barang ke raksasa teknologi asal China Huawei.

China sendiri telah menyoroti laporan ini, "Kami mengikuti perkembangan yang relevan," kata juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning dalam jumpa pers Selasa, 31 Januari 2023 kemarin dikutip dari Reuters.

Baca : Begini Amerika Serikat Segera Setop Pemberian Persetujuan Ekspor ke Huawei

Sebelum mencuatnya kebijakan tersebut, pemerintah AS memang telah sedari lama menaruh perhatian terhadap sepak terjang produsen smartphone tersebut. Mereka bahkan sempat mencurigai perusahaan tersebut sebagai mata-mata.

Mengutip The Telegraph, pada November 2018 silam pemerintah Amerika Serikat meminta sekutunya untuk berhenti menggunakan perangkat teknologi apapun yang dikembangkan oleh Huawei yang dituduh berhubungan dengan militer China dan bisa digunakan sebagai perangkat mata-mata.

Pemerintah AS juga mengontak pemerintah sekutu termasuk Jepang, Italia dan Jerman, memperingatkan mereka risiko menggunakan perangkat Huawei. Bahkan AS mempertimbangkan untuk memberikan bantuan keuangan untuk pengembengan teknologi di negara lain agar tidak menggunakan perangkat buatan Cina. CEO Huawei Ken Hu menyampaikan kepada Reuters saat Mobile World Congress bahwa tudingan spionase oleh AS adalah tuduhan tak berdasar.

Mengutip laporan Spiegel, lembaga keamanan siber Jerman, Federal Office for Information Security (BSI), menyampaikan keprihatinan atas desakan boikot produk Huawei. "Untuk keputusan serius seperti larangan, Anda perlu bukti," kata Kepala BSI, Arne Schoenbohm, menambahkan bahwa agensinya tidak memiliki bukti semacam itu.

Advertising
Advertising

Para ahli BSI, sebut Schoenbohm, telah memeriksa produk dan komponen Huawei dari seluruh dunia. Laboratorium Huawei yang baru dibuka di Bonn juga telah dikunjungi, di mana klien Jerman dapat memeriksa langkah-langkah keamanan siber perusahaan dan perangkat lunak produk.

Namun sejumlah pengamat meragukan pernyataan BSI tersebut. "Saya percaya adalah kesalahan untuk menyatakan bahwa kekhawatiran tentang spionase Cina tidak berdasar dan mudah dideteksi," kata pakar keamanan telekomunikasi Ronja Kniep.

"Bahkan jika Huawei tidak memiliki hubungan resmi dengan pemerintah China, itu tidak berarti layanan China tidak menggunakan perusahaan dan teknologinya sebagai perangkat untuk spionase," tambahnya.

HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Bocoran Huawei P60 Pro Hadirkan Layar Melengkung dan Modul Kamera Unik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

11 menit lalu

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

Pura 70 Ultra dan Pro dilengkapi panel LTPO OLED 6,8 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 2.500 nits.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

43 menit lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

10 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

12 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

18 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

20 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

21 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

21 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya