Begini Cara Lindungi Hewan Ternak dari Infeksi LSD, Virus Penyakit Kulit yang Cepat Menyebar

Selasa, 7 Februari 2023 08:03 WIB

A cattle infected by LSD. Photo credit: FAO/Eko Prianto

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah 822 ekor sapi terkonfirmasi infeksi virus Lumpy Skin Disease (LSD), menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Sragen per tanggal 3 Februari 2023. Dalam sehari, penambahan kasus sebanyak 1 ekor sampai sebanyak kasus aktif 798 ekor ini, sembuh 15 ekor, mati dipotong 3 ekor dan mati sebanyak 6 ekor.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan, jajaranya segera menangani LSD yang sebelumnya berhasil membereskan PMK. Gubernur Ganjar juga menyatakan sosialisasi penyuluhan LSD dengan peternak harus dilakukan sebagai upaya pencegahan dini penyebaran penyakit tersebut.Sampai sekarang, LSD telah menyerang hewan ternak di Kabupaten Sragen, yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur.

Baca: Kementan dan FAO Lakukan Vaksinasi Sapi Serentak di Riau untuk Cegah LSD

Chief Veterinary Australia, Dr Mark Schipp dalam laman agriculture, memberikan informasi bahwa penyakit ini hanya menyerang sapi dan kerbau, sehingga tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia.

LSD menimbulkan tingkat kematian yang rendah, namun menyebabkan penyakit yang signifikan pada hewan ternak yang terinfeksi – dengan kerugian ekonomi akibat hilangnya kondisi tubuh, penurunan produksi susu, aboris, kemandulan dan kulit rusak dari nodul kulit yang berkembang. Apalagi, beberapa hewan dapat terinfeksi tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.

Advertising
Advertising

Mulai tersebar dari Afrika, Timur Tengah dan Turki, kemudian tahun 2019, penyakit ini meluas ke seluruh China dan Asia Tenggara; dan pada tahun 2021, LSD terkonfirmasi di Vietnam, Thailand, Malaysia, hingga Indonesia. LSD disebabkan terutama oleh serangga, seperti lalat dan nyamuk yang menggigit, dan kemungkinan kutu. Vektor serangga ini juga dapat menyebar melalui cara alami, seperti kontak langsung antara hewan pada sekresi dan ekresi.

Pakan, air, kendaraan, dan sarana iatrogenik yang terkontaminasi, misalnya penggunaan jarum berulang kali pada hewan yang berbeda, semuanya dapat menyebarkan penyakit. Selain itu, LSD dapat ditumpahkan dalam air mani dan memungkinkan terdapat dalam susu hewan yang terinfeksi.

Melansir dari dpi, sekali dalam satu kawanan, penyakit kulit ini sulit diberantas karena infeksi subklinis dan adanya serangga yang menyebarkan virus. Gejala-gejala klinis LSD meliputi: nodul kulit yang menonjol hingga berkembang di bagian tubuh manapun, keropeng bisa di tengah nodul, pembengkakan anggota badan, tidak mau bergerak dan makan, kotoran hidung dan mata, pembesaran kelenjar getah bening, penurunan produksi susu, dan abortus.

Cara terbaik untuk melindungi ternak dengan menerapkan rencana pengelolaan serangga, antara lain:

1. Pemantauan larva dan lalat dewasa dan jumlah nyamuk untuk mengetahui kapan harus mengambil tindakan

2. Pengelolaan lingkungan untuk mengurangi jumlah tempat berkembang biak, misalnya, isi lubang, singkirkan genangan air dari wadah, dan pastikan saluran pembuangan mengalir bebas.

3. Menerapkan kontrol larvasida di badan air yang besar dan penyemprotan residu

4. Memahami catatan pengendalian bahan kimia dan nyamuk, dengan berdiskusi pemerintah dengan bidang yang sama pada daerah setempat, dan selalu gunakan bahan kimia sesuai label produk.

BALQIS PRIMASARI

Baca juga: Penyakit Lama LSD Kembali Menjangkiti Hewan Ternak di Jawa Tengah

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

2 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

4 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

7 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

8 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

8 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

8 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

8 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

10 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya