Si Kerdil dari Pegunungan Andes

Reporter

Editor

Rabu, 8 April 2009 20:37 WIB

katak kerdil dari pegunungan andes
TEMPO Interaktif, Jakarta: Begitu kecilnya katak ini, sampai-sampai dia "muat" di ujung jari manusia. Noblella pygmaea ini adalah katak mini, katak terkecil yang pernah ditemukan di Andes dan salah satu amfibi terkecil di dunia.
Hanya dengkungannya yang terdengar dari dedaunan di tanah berlumut di hutan terpencil di dataran tinggi Taman Nasional Manu, sampai herpetolog Jerman dan Peru menemukan amfibi mungil itu di bagian tenggara Peru. Nama populer spesies baru ini, katak kerdil noble, sungguh menggambarkan binatang yang hanya memiliki panjang rata-rata 11,4 milimeter.
Keberadaan katak itu diperkenalkan oleh Edgar Lehr, herpetolog Jerman, dalam sebuah makalah yang dipublikasikan di jurnal Copeia terbaru. Ahli reptil dari Senckenberg Natural History Collection Dresden itu menemukan katak itu bersama ahli ekologi, Alessandro Catenazzi dari University of California di Berkeley, Amerika Serikat.
Reptil kerdil itu ditemukan dalam sebuah kerja lapangan di stasiun riset Wayqecha. Tak hanya ukurannya yang membuat katak itu baru ditemukan, tapi warna kulit yang kecokelatan diketahui mampu mengkamuflase Noblella dengan sempurna. Katak itu bisa ditemukan berkat bantuan masyarakat asli yang tinggal di dekat Taman Nasional Manu.
Taman Nasional Manu memang terkenal sebagai "hot spot" di hutan hujan dataran rendah, sebuah tempat dengan keanekaragaman hayati yang berlimpah. Meski begitu, cagar biosfer itu juga memelihara kawasan hutan pegunungan yang amat luas, tempat yang kerap diselimuti kabut.
Di lingkungan terpencil itu, banyak tumbuhan dan fauna yang bisa berkembang tanpa gangguan dan sangat beradaptasi dengan suhu rendah dan kelembapan dengan temperatur rata-rata harian 11 derajat Celsius. Studi genetik memperlihatkan bahwa keanekaragaman amfibi di kawasan itu amat dipandang remeh sehingga Edgar Lehr dan Alessandro Catenazzi yakin, selain Noblella pygmaea, masih banyak amfibi lain di Pegunungan Andes yang belum ditemukan. Para ilmuwan itu memperkirakan dalam beberapa tahun mendatang mereka bisa menemukan spesies baru lagi.
Saat ini, katak kerdil tersebut adalah salah satu vertebrata terkecil yang pernah ditemukan di atas 3.000 meter. Pada ketinggian itu, umumnya spesies fauna yang ditemukan cenderung lebih besar daripada congeneric atau spesies serupa yang hidup di dataran rendah.
Noblella pygmaea mendiami hutan kabut, semak pegunungan, dan rerumputan di dataran tinggi pada ketinggian 3.025-3.190 meter di atas permukaan laut. Selain ukurannya mungil, katak ini memiliki telunjuk yang amat panjang, membedakannya dari katak pygmy lain di pegunungan Peru.
TJANDRA DEWI | SCIENCEDAILY

Berita terkait

BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara

29 Maret 2022

BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara

Pegunungan Meratus yang terisolasi dari rantai pegunungan lain di Kalimantan membentuk komunitas fauna yang unik seperti yang terlihat pada kelompok burung

Baca Selengkapnya

Cecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan

12 September 2021

Cecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan

Para peneliti berhasil menemukan spesies cecak baru di Pulau Kalimantan

Baca Selengkapnya

LIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas

15 Oktober 2019

LIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas

Peneliti LIPI berhasil menemukan spesies baru burung pemakan madu di Pulau Alor, NTT. Diberi nama mengikuti nama peneliti senior Dewi Prawiradilaga .

Baca Selengkapnya

Banyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti

9 Maret 2017

Banyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti

Tim Balitbang KLHK juga menemukan banyak flora dan fauna unik yang diduga spesies baru, semisal tupai tiga warna dan anggrek yang hidup di atas batu.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi

18 Januari 2017

Donald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi

Vazrick Nazari memberi nama Donald Trump pada ngengat dengan sisik berwarna putih kekuningan di kepala.

Baca Selengkapnya

Peneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah

5 Oktober 2016

Peneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah

Megalolamna paradoxodon diperkirakan hidup 20 juta tahun lalu dan kini sudah punah.

Baca Selengkapnya

Spesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil  

18 Februari 2016

Spesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil  

Delapan spesies baru laba-laba cambuk baru ditemukan di Brasil.

Baca Selengkapnya

Hobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?

18 Februari 2016

Hobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?

Penelitian terbaru ini menggunakan alat pemindai tiga dimensi berteknologi tinggi buatan Jepang.

Baca Selengkapnya

Spesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air  

4 Januari 2016

Spesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air  

Peneliti menemukan spesies baru hiu bercahaya di dasar samudera. Mereka menyebutnya hiu ninja karena warna tubuhnya hitam pekat.

Baca Selengkapnya

LIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano  

16 November 2015

LIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano  

LIPI telah mengidentifikasi 14 spesies flora dan fauna baru selama Ekspedisi Widya Nusantara 2015 di Pulau Enggano, Bengkulu.

Baca Selengkapnya