Bank Sampah Ini Ajak dan Ajarkan Peserta Pelatihan Makan Maggot

Rabu, 8 Maret 2023 21:12 WIB

Petugas menunjukkan ulat Maggot yang dibudidayakan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2020. Budidaya ulat Maggot yang dapat mengurai sampah organik itu sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan banyaknya limbah rumah tangga yang disalurkan ke tempat pembuangan akhir. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Malang - Pemerintah sejak awal 2020 mencanangkan maggot sebagai bahan baku alternatif untuk pakan ikan. Maggot adalah sebutan untuk larva lalat jenis black soldier fly (BSF) alias lalat tentara hitam, Hermetia Illucens. Keunggulannya mengandung protein tinggi yang dibutuhkan ikan, selain pembuatan menjadi pakan mudah dan murah karena media utamanya adalah sampah organik.

Sejak menetas dari telur, maggot terus makan dan mengonsumsi bahan-bahan organik, termasuk sampah sisa makanan hingga sekitar 27 hari. Setelahnya, larva masuk fase prepupa, yaitu tahapan menjelang berubah jadi lalat dewasa.

Maggot belakangan kian populer. Budidayanya sekaligus untuk mengurangi volume sampah organik. Kemudian berkembang lagi diolah menjadi minyak dan bahkan jadi makanan. Yang terakhir itu seperti yang diungkap Efrida Hartini, Ketua Unit Bank Sampah Eltari yang berbasis di Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Dia menyampaikannya dalam kegiatan bimbingan teknis pengelolaan sampah yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Malang, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Kabupaten Blitar di Kampus UB, Selasa sore, 7 Maret 2023. “Maggot bisa dikeringkan, lalu digoreng untuk kemudian bisa dimakan. Rasanya gurih dan menyehatkan,” kata Efrida menuturkannya kembali kepada Tempo, Rabu 8 Maret 2023.

Menurut dia, beberapa peserta tampak ragu saat diundang mencoba memakannya, mungkin karena tak pernah membayangkan menyantap larva atau belatung. Namun, setelah diyakinkan kudapan maggot aman dan menyehatkan, akhirnya satu per satu peserta berani mendekat dan tidak malu-malu mencoba mencicip.

Advertising
Advertising

“Enak, gurih. Tidak usah dibayangkan jijik. Ini maggot kering yang sudah digoreng. Tidak usah bayar,” ujar Efrida mengisahkan.

Berikutnya, Efrida menjelaskan cara mengolah maggot basah atau segar menjadi maggot kering yang bisa dikonsumsi. Dimulai dari maggot segar siap panen harus dalam kondisi bersih dimasukkan ke oven atau microwave. "Supaya nanti hasil dan tampilannya layak jual," katanya sambil menambahkan, jika menggunakan oven biasa, tampilan maggot kering tidak bagus sehingga tidak layak jual. “Fisiknya kempes jika pakai oven biasa.”

Dalam kesempatan itu Efrida dan Bank Sampah Eltari juga unjuk produk aneka kerajinan hasil daur ulang sampah, seperti baju dan tas. Juga produk air minum hasil suling air hujan. “Jika pengelolaannya benar dan tepat, air hujan bisa digunakan untuk terapi penyakit,” kata Efrida.

Di antara yang mencicip menenggak produk air minum itu adalah Agus Suwarso, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar. “Bismillah, rasanya segar sekali, tidak kalah dengan air mineral dalam kemasan dan insya Allah jadi obat,” kata Agus.

Pilihan Editor: Roket Baru Jepang Gagal saat Uji Terbang, Satelitnya Hilang


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

4 hari lalu

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

Sebanyak 97 personil diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan UTBK di Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

11 hari lalu

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

Polda Metro Jaya meringkus anggotanya yang menggunakan narkoba jenis sabu. Lantas, apa alasan umum ada polisi terlibat narkoba?

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

12 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

20 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

34 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

35 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

40 hari lalu

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

Universitas Brawijaya menerima 3.662 mahasiswa baru dari total 31.368 pendaftar lewat jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

Binaan Pegadaian Perkuat Kolaborasi Bank Sampah di Kota Padang

53 hari lalu

Binaan Pegadaian Perkuat Kolaborasi Bank Sampah di Kota Padang

Kegiatan juga diisi dengan pelantikan pengurus FORSEPSI Kota Padang

Baca Selengkapnya

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

5 Maret 2024

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk meningkatkan kepemimpinan para guru besar dengan membumikan kepemimpinan akademik. Pimpinan Majelis Dewan Guru Besar PTNBH, Andi Pangerang Moenta mengatakan, dalam pertemuan tersebut disampaikan poin-poin penting untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat).

Baca Selengkapnya

Program Sampah Kita dari Pertamina Dukung Indonesia Bersih Sampah 2025

1 Maret 2024

Program Sampah Kita dari Pertamina Dukung Indonesia Bersih Sampah 2025

Hingga akhir tahun 2023, Pertamina melalui 121 program Sampah Kita telah berhasil mengolah sampah hingga 876.023 ton

Baca Selengkapnya