Pengamatan Hilal Bisa Dikacaukan oleh Berbagai Obyek Astronomis

Sabtu, 18 Maret 2023 23:17 WIB

Petugas memantau penampakan hilal guna menetapkan 1 Syawal 1443 H di Masjid Al-Musyari'in, Kembangan Utara, Jakarta, Ahad, 1 Mei 2022. Pemerintah tetapkan 1 Syawal 1443 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 2 Mei 2022. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Bandung - Rencana pengamatan hilal atau bulan baru perlu memperhitungkan keberadaan obyek-obyek astronomis yang posisinya berdekatan dengan bulan. Apalagi jika kecerlangan obyek astronomis seperti planet atau bintang, mirip atau lebih terang dari bulan.

“Adanya obyek astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat menganggapnya sebagai hilal,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, Sabtu, 18 Maret 2023.

BMKG menilai obyek astronomis selain matahari dan bulan berpotensi mengacaukan pengamatan atau rukyat hilal. Benda langit itu seperti planet Venus atau Merkurius, juga bintang Sirius yang bercahaya terang.

Dari hasil perhitungan BMKG, pada waktu pengamatan yang direncanakan pada Rabu, 22 Maret 2023, ada dua planet yang jadi perhatian. Sejak matahari terbenam hingga bulan terbenam, Merkurius dan Jupiter berjarak sudut lebih kecil 10 derajat dari bulan.

Dosen Astronomi Institut Teknologi Bandung Taufiq Hidayat mengakui kondisi langit seperti itu dalam proses pengamatan hilal. Menurutnya, pengamat hilal yang sudah cukup terlatih, akan memeriksa lebih dulu daerah langit sekitar kemunculan hilal. “Jadi bisa memperkirakan kemungkinan ada objek yang berdekatan dengan hilal,” kata mantan Direktur Observatorium Booscha itu.

Advertising
Advertising

Selain itu untuk mengkonfirmasi ulang hasil pengamatan, menurut Taufiq, tim harus melengkapi rukyat dengan bukti foto atau citra hilal. Cara itu menjadi solusi dari permasalahan gangguan obyek langit lain saat pengamatan bulan sabit baru. “Tidak sekadar kesaksian lalu bersumpah, tim pengamat rukyat sekarang sudah cukup banyak yang terlatih,” ujarnya.

Tim Stasiun Geofisika BMKG Bandung berencana mengamati hilal bersama kementerian dan lembaga terkait, serta pondok pesantren di Pusat Observasi Bulan Cikelet, Garut, pada Rabu, 22 Maret 2023. Pada hari dan lokasi itu berdasarkan perhitungan atau hisab, ketinggian hilal sudah cukup tinggi yaitu 7,62 derajat, pun elongasi yang 9,14 derajat.

Dari tingkat kecerlangan atau fraksi iluminasi bulan 0,64 persen dinilai BMKG cukup terang, sementara umur bulan yang masih muda itu juga sudah cukup yaitu 17 jam 36 menit 28 detik. Namun begitu pengamatan bisa terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak cerah. Prakiraan BMKG, pada siang hingga malam hari diperkirakan dalam kondisi berawan dengan potensi hujan ringan.

Pilihan Editor: Harga Di Bawah Rp 1 Juta, Ini Rekomendasi 5 Teropong Bintang untuk Amati Hilal Kemunculan Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.


Berita terkait

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

2 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

2 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

4 jam lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

19 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

22 jam lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

23 jam lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 hari lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya