Fenomena Hujan Es di Simpenan Sukabumi, Begini Penjelasan Penyebabnya

Senin, 20 Maret 2023 07:24 WIB

Ilustrasi hujan es. euronews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat kampung Pasawahan, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, digemparkan dengan munculnya butiran es yang turun bersama dengan hujan deras sekitar pukul 13.30, pada Jumat, 17 Maret 2023. Sontak video fenomena hujan es tersebut viral dan beredar di grup-grup WhatsApp warga Sukabumi.

Apa sebenernya penyebab hujan es dapat terjadi di negeri tropis, berikut penjelasannya. Merujuk sukabumiupdate.com, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab terjadinya fenomena hujan es tersebut.

"Hujan es ini muncul dari awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb)," ujar Indra Gustari kepada sukabumiupdate.com mitra Teras.id melalui pesan WhatsApp.

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat itu menjelaskan bahwa awan Cb yang dibuat dari pemanasan yang kuat di permukaan dan labilnya udara di wilayah tersebut mampu menghasilkan suhu puncak yang sangat dingin sehingga berpotensi menciptakan hujan es. Menurut Indra, fenomena cuaca ini tercatat jarang terjadi di Indonesia. Namun masih dinilai wajar terjadi pada masa transisi atau masa peralihan musim atau saat musim hujan.

Indra juga menyebutkan fenomena hujan es seperti ini masih akan terjadi dilihat dari dinamika cuaca hujan yang sedang dilanda daerah Sukabumi dan sekitarnya. "Kalau dari dinamika cuaca, masih akan terjadi, khususnya menjelang musim kemarau (pancaroba)," katanya.

Advertising
Advertising

Indra mengimbau kepada masyarakat agar segera berlindung di tempat yang aman saat fenomena hujan es itu terjadi, dan sebaiknya warga tidak beraktivitas di luar ruang. Berdasarkan laman bmkg.go.id, diketahui bahwa hujan es adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Indikasi terjadinya hujan lebat atau hujan es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat. Peristiwa seperti ini lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim, baik itu musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Udara pada malam sampai pagi hari akan terasa panas dan gerah, sehari sebelum fenomena hujan lebat atau hujan es terjadi. Hal tersebut diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat, ditunjukkan dengan nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C). Ini disertai dengan kelembapan yang cukup tinggi, ditunjukkan oleh nilai kelembapan udara di lapisan 700 MB (> 60 persen).

Mulai pukul 10.00 pagi akan tampak tumbuh awan Cumulus, awan putih berlapis-lapis. Di antara awan ini akan terlihat satu jenis awan yang memiliki batas tepi sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol. Pada tahap selanjutnya, secara cepat awan tersebut aman berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan nama Cb.

Dahan atau ranting pepohonan disekitar tempat kita berdiri akan mulai bergoyang cepat, dan terasa ada sentuhan udara dingin. Hujan yang pertama kali turun biasanya adalah hujan deras secara tiba-tiba, jika hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tepat kita. Apabila selam satu hingga tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi, pancaroba, atau penghujan, artinya ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun disertai angin kencang, baik puting beliung maupun tidak.

Pilihan Editor: Wilayah Jabodetabek Alami Hujan Es, Ini Penyebab Hujan Es di Daerah Tropis

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

3 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

20 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

2 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

2 hari lalu

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

Nada dering WA bisa dicustom sesuai keinginan. Berikut cara buat nada dering WA sebut nama yang bisa Anda lakukan tanpa tambahan aplikasi.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

3 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

3 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

4 hari lalu

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

Berikut ini cara kirim foto HD WhatsApp untuk menjaga kualitas foto yang dikirimkan agar tidak pecah untuk keluarga, teman, hingga kerabat.

Baca Selengkapnya