Profesor Universitas Andalas Unjuk Kosmetika Berbasis Stem Cell, dari Anti-aging sampai Anti-jerawat

Jumat, 7 April 2023 13:45 WIB

Kepala Program Studi Bio-Teknologi Pasca-Sarjana Universitas Andalas, Marlina menunjukkan produk riset kosmetika berbasis stem cell yang telah dihasilkan. Tempo/Febrianti

TEMPO.CO, Padang - Profesor di Universitas Andalas, Marlina, memperkenalkan kosmetika berbasis stem cell. Produk berupa krim anti aging, serum wajah, dan hair tonik penumbuh rambut itu diklaim sangat bagus lewat hasil uji yang telah dilakukan.

Marlina, kini Ketua Program Studi Bioteknologi Pasca-Sarjana Universitas Andalas, memproduksinya lewat Ina Lab, laboratorium yang dibangunnya secara mandiri bersama kolega. Adapun bahan baku yang digunakannya adalah sekretom, bagian dari stem cell yang menjadi tempat media sel itu hidup.

"Hasilnya sangat bagus,“ ujar Marlina saat ditemui akhir Maret lalu untuk menjelaskan perihal Pusat Riset Stem Cell dan Biobank Universitas Andalas yang baru saja diresmikan. Marlina, adalah penggagas pusat riset itu.

Marlina dan timnya pula yang dianggap menjadi fondasi untuk pusat riset itu. Selain riset kultur stem cell dari jaringan adiposa, mereka juga mengembangkan penelitian menggunakan sekretom--yang dibeli sudah terstandar.

Hasilnya, untuk krim anti-aging, produk diklaimnya sangat bagus untuk meregenerasi kulit wajah. Telah dicoba pula untuk menghilangkan flek hitam dan keriput. "Saya juga memakainya,” kata Marlina.

Advertising
Advertising

Ia juga membuat obat untuk luka bakar dalam bentuk lapisan film tipis yang diberi sekretom. Yang satu ini sudah diuji pada tikus dan, menurutnya, hasilnya pun bagus.

Produk terbaru yang sedang dikerjakan dari sekretom adalah antijerawat. “Produk anti jerawat ini sudah diuji dan ternyata bisa membunuh bakteri juga,” ujarnya menambahkan.

Hasil penelitian untuk produk-produk kosmetik dari turunan berbasis stem cell dengan menggunakan sekretom itu sudah dipatenkan dengan merek menggunakan nama Zinzana. Sebagian produk dijualnya untuk diteliti kembali. "Sudah banyak peminatnya, cuma persyaratan izinnya belum ada,” katanya

Marlina menyadari, seluruh hasil risetnya itu harus melalui tahap uji klinis untuk bisa diaplikasi kepada pasien atau masyarakat luas. Untuk itu produksi harus melibatkan laboratorium dengan spesifikasi atau standar yang lebih tinggi daripada Ina Lab. "Setelah melalui tahap ini baru bisa izin BPOM,” katanya.

Untuk melengkapi laboratoriumnya yang jauh dari cukup, Marlina sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. “Jika peralatan laboratorium sudah lengkap, pada 2024 ini kami akan melakukan uji klinis sampai 2025 agar produk riset bisa digunakan untuk orang banyak,” ujarnya.

CATATAN: Artikel ini telah diubah pada Jumat, 7 April 2023, pukul 17.05 WIB. Perbaikan antara lain terhadap nama merek produk dari Ina Lab.

Pilihan Editor: Badai Tropis Dekati NTT, Potensi Mirip Siklon Seroja


Berita terkait

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

8 hari lalu

Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Bagaimana mungkin konsumsi obat flu bisa berdampak pada positif narkoba seperti yang dialami istri komika Bintang Emon?

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

8 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

10 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

13 hari lalu

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

Putusan sidang sengketa Pilpres 2024 akan dibacakan Senin, 22 April 2024. Berikut prediksi para pakar.

Baca Selengkapnya

Pakar Politik Unand Prediksi Putusan MK Akan Gunakan Prinsip Ultra Petitum dalam Sengketa Pilpres 2024, Ini Maksudnya

13 hari lalu

Pakar Politik Unand Prediksi Putusan MK Akan Gunakan Prinsip Ultra Petitum dalam Sengketa Pilpres 2024, Ini Maksudnya

MK akan bacakan hasil putusan sidang PHPU sengketa Presiden 2024. Pengamat Politik Unand prediksi penggunaan prinsip ultra petitum dalam Putusan MK.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

14 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

16 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Babe Cabita Belum Sempat Transplantasi Stem Cell, Begini Perjuangannya Lawan Anemia Aplastik

23 hari lalu

Babe Cabita Belum Sempat Transplantasi Stem Cell, Begini Perjuangannya Lawan Anemia Aplastik

Mendiang Babe Cabita sebenarnya berencana untuk melakukan transplantasi stem cell untuk sembuh dari Anemia Aplastik, namun kondisinya menurun.

Baca Selengkapnya