Riset Membuktikan Banyak Teman Panjang Umur

Reporter

Editor

Rabu, 22 April 2009 09:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejumlah riset membuktikan: semakin banyak teman, semakin panjang usia seseorang. Padahal selama ini persahabatan--tidak seperti peran keluarga atau pernikahan--bagi kesehatan kurang diperhatikan.

"Secara umum, perang persahabatan di kehidupan kita sangat tidak dihargai," kata Rebecca G. Adams, profesor sosiologi di Universitas North Carolina, Greensboro. "Banyak penelitian soal keluarga dan pernikahan, tapi sangat sedikit yang membahas persahabatan. Padahal persabatan memiliki dampak lebih banyak pada kesehatan psikologi daripada hubungan keluarga."

Penelitian itu, seperti ditulis New York Times pada edisi Rabu (22/4), antara lain di Australia. Di sana dilakukan riset sepanjang 10 tahun. Dalam rentang waktu itu, ditemukan bahwa tingkat kematian orang tua yang memiliki banyak teman, 22 persen lebih kecil daripada yang temannya sedikit.

Tiga tahun lalu, dilakukan penelitian pada 3.000 perawat yang mendapat kanker payudara di Amerika Serikat. Ternyata, ditemukan bahwa mereka yang temannya sedikit, peluang untuk meninggal sampai empat kali lipat dibanding yang temannya 10 atau kurang.

Meski banyak penelitian berkonsentrasi pada perempuan, tapi penelitian pada 736 pria paruh baya Swedia menemukan risiko serangan jantung dan masalah jantung koroner lain bertambah bagi mereka yang tidak memiliki banyak teman. Risiko ini bahkan sepenting jika orang merokok.

Yang patut dicatat, kedekatan atau frekuensi berhubungan dengan teman itu tidak berpengaruh. Hanya memiliki teman saja--biarpun jarang berhubungan--sudah membuat daya tahan tubuh bertambah.

Tidak jelas mengapa persahabatan bisa memberi dampak besar bagi kesehatan. Benar, teman bisa memberi bantuan fisik seperti membelikan obat atau merawat jika sakit. Tapi, ternyata kedekatan fisik tidak berpengaruh. Asal punya teman, tidak berdekatan juga sudah memberi dampak baik.

Mungkin juga orang yang memiliki teman, cenderung memandang hidup dengan lebih ringan. Tahun lalu, peneliti melakukan riset kepada 34 mahasiswa Universita Virginia.

Para mahasiswa itu diberi ransel beban dan dibawa ke sebuah tangga batu di bawah bukit. Mereka diminta memperkirakan banyak anak tangga dibukit itu.

Sebagian mahasiswa berdiri sendiri. Yang lain berdiri dekat dengan teman akrab. Hasilnya, mahasiswa yang memiliki teman, memperkirakan jumlah anak tangganya lebih sedikit. Dan yang lebih menakjubkan, semakin lama mereka berteman, semakin sedikit perkiraan jumlah anak tangganya.

Hasil ini memperkuat beberapa riset yang menyatakan teman mempengaruhi kesehatan. Dua tahun silam, dilansir hasil penelitian bahwa peluang seseorang mendapat obesitas bertambah 60 persen jika ada temannya yang menjadi gemuk. Tahun lalu, peneliti Harvard melaporkan bahwa hubungan sosial yang kuat bisa membuat otak tetap sehat meski bertambah tua.

NYT/NURKHOIRI

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Melakukan Imunisasi

3 menit lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Melakukan Imunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

16 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

17 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya