Antisipasi Gempa Susulan, Warga Sigapokna Akan Bertahan di Pengungsian 3 Hari

Reporter

Fachri Hamzah

Editor

Erwin Prima

Selasa, 25 April 2023 17:26 WIB

Warga menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi pascagempa di jalan Bypass Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Selasa, 25 April 2023. Sebagian besar warga Padang yang ikut merasakan guncangan gempa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat di Desa Sigapokna, Kecamatan Siberut Barat, masih bertahan di tenda pengungsian menyusul gempa dengan magnitudo 6,9 yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Selasa, 25 April 2023 pukul 03.00 WIB.

“Informasi dari kepala dusun, masyarakat masih bertahan di pengungsian hingga saat ini dengan lokasi berbeda-berbeda. Goncangan gempa tersebut sangat besar, ada sekitar 30 detik lebih durasi guncangannya,” kata Kepala Desa Sigapokna Elias Piau saat dihubungi Tempo Selasa.

Elias mengatakan Desa Sigapokna sangat dekat dengan Kepulauan Nias, Sumatra Utara, dan pusat gempa, dan masyarakat merasa akan lebih aman untuk bertahan di tenda pengungsian. “Masyarakat masih bertahan di tenda pengungsian. Ada juga yang turun ke bawah untuk melihat kondisi rumah dan barang, tetapi naik lagi ke lokasi pengusian,” katanya.

“Masyarakat kami ada sekitar 200 kepala keluarga lebih yang tersebar di tujuh dusun, yaitu Dusun Tiniti, Pilionan, Sikuran, Toktuk, Muara Sigep, Labuhan Bajau Utara dan Labuhan Bajau Selatan,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat di Sigapokna saat ini mengungsi menggunakan alat seadanya, karena belum ada tenda pengungsian yang disediakan oleh pemerintah. “Kami pernah mengajukan pembangunan tenda pengungsian, tetapi sampai saat belum ada realisasinya dari pemerintah,” ucapnya. “Ya masyarakat membuat tenda sendiri dari terpal atau mengungsi di pondok-pondok di atas bukit,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurutnya, sampai saat ini belum ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, namun pemerintah desa menyediakan logistik berupa gula dan roti. “Bantuan belum ada, tetapi kami mencoba seadanya memberikan bantuan kepada masyarakat,” ucapnya. “Kalau untuk makanan seperti beras itu dibawa oleh masyarakat dari rumah masing-masing."

Dia menerangkan, rencana dari masyarakat akan bertahan di tenda pengungsian hingga dua atau tiga hari ke depan untuk mengantisipasi jika terjadi gempa susulan. “Ya kami menganjurkan kepada kepala dusun agar tetap bertahan terlebih dahulu,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Handoko, yang saat ini berada di Sigapokna, mengatakan tidak ada rumah warga yang rusak dan korban jiwa.

“Saya kebetulan berada di Sigapokna karena istri orang rumahnya di sini. Kondisi di Sigapokna sekarang masih hujan. Rumah tidak ada yang rusak, cuma barang elektoronik hancur karena guncangan besar,” katanya.

Handoko berharap partisipasi dari pemerintah untuk mendirikan tenda pengungsian di Sigapokna dan memberikan bantuan berupa logistik. “Masyarakat berharap ada tenda siap pasang dan posko pengungsian,” pungkasnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

17 jam lalu

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

Topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang kuat wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

3 hari lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

3 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

4 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

4 hari lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

5 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

5 hari lalu

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

5 hari lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya