Beberapa Wilayah di Pulau Siberut Tidak Memiliki Posko Pengungsian Tsunami

Reporter

Fachri Hamzah

Editor

Erwin Prima

Kamis, 27 April 2023 16:37 WIB

Masyarakat di Desa Sikalabuan, Kecamatan Siberut Barat, membangun pondok pengungsian pascagempa 2015. (Foto: Istimewa)

TEMPO.CO, Padang - Beberapa wilayah di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, tidak memiliki posko pengungsian darurat bencana tsunami. Sehingga saat gempa magnitudo 6.9 pada 25 April 2023 lalu, masyarakat mengungsi seadanya.

Kepala Desa Sigapokna, Kecamatan Siberut Barat, Elias Piau, mengatakan masyarakat di daerahnya mengungsi menggunakan alat seadannya, seperti terpal, karena posko yang didirikan pemerintah tidak ada. "Kami pernah mengajukan perihal pembangunan posko, tetapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut," katanya, Rabu, 26 April 2023.

Dia berharap pemerintah segera merealisasikan bantuan ke Desa Sigapokna, khususnya untuk tenda pengungsian. "Ya harapan kami tenda pengungsian yang paling dibutuhkan, jika terjadi bencana lagi, kami sudah aman," ucapnya.

Hal serupa juga dialami oleh masyarakat Desa Madobag, Kecamatan Siberut Selatan. Salah satu warga Desa Madobag, Hendrikus Bentar, mengatakan pada saat gempa 25 April masyarakat banyak yang bingung untuk mengungsi, karena pemerintah tidak pernah membangun tenda pengungsian.

"Tidak pernah pemerintah membangun tenda pengungsian, dulu ada tenda dibikin Unicef, tetapi sudah hilang," katanya.

Advertising
Advertising

Selain itu, jalur evakuasi tsunami menuju lokasi pengungsian juga sudah rusak dan tidak jelas lagi. "Di tempat saya untuk pengungsian sudah tidak ada lagi, sebab tak dirawat oleh pemerintah dan jalur evakuasi banyak yang rusak," jelasnya.

Berbeda dengan Madobag, masyarakat di Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, membangun pondok sendiri untuk tempat pengungsian berukuran 4 kali 5 meter di dataran tinggi. "Masyarakat di sini membangun pondok-pondok sendiri untuk mengungsi jika terjadi gempa," kata salah satu warga, Bambang Sagurung.

Dia mengatakan inisiatif pembangunan pondok ini berawal dari 2015 saat gempa di Kepulauan Nias. Rata-rata pondok masyarakat berukuran 4 kali 5 meter yang bisa menampung 7 sampai 10 orang.

Untuk kebutuhan pangan selama pengungsian, masyarakat juga sudah menanam umbi-umbian. "Masyarakat menanam di sekitar pondok tersebut umbi-umbian, jadi kalau mengungsi logistik aman," ujar Bambang.

Menurutnya, di Sikabaluan tidak ada posko pengungsian yang didirikan oleh pemerintah. "Tidak ada yang pakai terpal. Pakai pondok pengungsian dan rumah warga yang sudah membangun rumahnya di lokasi pengungsian dan disekitar pengungsian," katanya.

Harapan Bambang sama dengan Elias, agar pemerintah membangun lokasi evakuasi yang bagus, sehingga masyarakat merasa nyaman saat di pengungsian. “Kalau untuk mengungsi, saat gempa tanpa dikomando warga langsung naik. Tinggal meningkatkan infrastruktur jalan dan jalur evakuasi lagi,” pungkasnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

7 jam lalu

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

20 jam lalu

BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

Gempa M5,8 mengguncang Pantai Utara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pada Senin pagi, 13 Mei 2024. Tidak ada potensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat M3,2 Guncang Sukabumi dan Bogor, Lokasi dan Kedalamannya Mirip Lindu pada 9 Mei Lalu

22 jam lalu

Gempa Darat M3,2 Guncang Sukabumi dan Bogor, Lokasi dan Kedalamannya Mirip Lindu pada 9 Mei Lalu

Gempa tektonik bermagnitudo 3,2 mengguncang sebagian wilayah Sukabumi dan Bogor pada Ahad malam, 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

1 hari lalu

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

Gempa bumi dahsyat Sichuan yang terjadi pada 12 Mei 2008 menjadi salah satu gempa dengan korban jiwa terbanyak yang terjadi di China.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

1 hari lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

2 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

3 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

Tim BRIN meneliti sejumlah kondisi geologi yang bisa memicu gempa bumi di Indonesia. Salah satunya soal Sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Pos Pengamatan Mencatat 94 Kali Gempa Hembusan dari Gunung Ile Lewotolok

3 hari lalu

Pos Pengamatan Mencatat 94 Kali Gempa Hembusan dari Gunung Ile Lewotolok

Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok mencatat ada 94 kali gempa hembusan sejak Jumat pagi.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

4 hari lalu

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa darat menggetarkan wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

4 hari lalu

Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

Air danau kawah Gunung Dempo di Sumatera Selatan teramati berubah warna dari hijau tosca menjadi abu-abu. Masyarakat sekitar diminta tetap tenang.

Baca Selengkapnya