Rusia Dipastikan Akan Bertahan di ISS Sampai 2028

Jumat, 28 April 2023 20:45 WIB

Pesawat kargo Progress 82 Rusia, dengan 3 ton makanan, bahan bakar, dan perbekalan, difoto tak lama setelah merapat ke modul Poisk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS )pada 28 Oktober 2022. (Kredit gambar: NASA)

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun lalu, tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina, pejabat Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) mengatakan negaranya akan meninggalkan kemitraan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah 2024. Saat itu Roscosmos sekaligus mengungkap rencana fokus membangun pos sendiri di orbit rendah Bumi (LEO). Namun tak ada tenggat tahun yang lebih pasti yang diungkap.

Baru sekarang tenggat itu disebut. "Rusia telah mengonfirmasi akan mendukung operasi stasiun lanjutan hingga 2028," tulis pejabat NASA dalam laporan bertanggal 27 April 2023.

Untuk diketahui, beberapa negara yang menjadi mitra ISS utama lainnya, yakni Badan Antariksa Eropa, Kanada, dan Jepang, telah menandatangani kontrak hingga 2030. Kontrak pembaruan tersebut menambahkan, mereka dalam komitmen untuk laboratorium yang mengorbit hingga akhir masa operasionalnya.

Masa Operasional ISS

Mitra ISS mulai membangun laboratorium yang mengorbit itu pada 1998, dan terus ditempati oleh kru astronot secara bergilir sejak November 2000. Jika dihitung, selama periode itu, sebanyak 266 orang dari 20 negara berbeda telah mengunjungi ISS. Mereka telah melakukan lebih dari 3.300 eksperimen di bawah pengaruh mikrogravitasi.

Advertising
Advertising

Dalam laporannya, pejabat NASA menyebut ISS sudah dalam dekade ketiga dari masa operasionalnya: dekade ketika platform dapat memaksimalkan hasil ilmiahnya. "Hasil bertambah, manfaat baru terwujud, dan demonstrasi penelitian dan teknologi inovatif dibangun di atas pekerjaan sebelumnya."

Meskipun ISS masih memiliki sisa masa operasional cukup lama, NASA sudah bersiap untuk menyerahkan tongkat estafet kepada calon stasiun antariksa baru di orbit rendah Bumi. Badan Antariksa Amerika tersebut juga mendanai pengembangan beberapa konsep stasiun ruang angkasa swasta. Harapannya setidaknya satu dari mereka akan beroperasi ajeg sebelum ISS pensiun dan 'dijatuhkan' ke Bumi dan terbakar di atmosfer.

Laporan NASA menuliskan bahwa kemunculan calon stasiun baru beserta awaknya dalam jangka panjang adalah kunci petualangan umat manusia untuk memperluas jejaknya ke Bulan dan Mars. "Pos terdepan di orbit rendah Bumi yang komersial tidak hanya akan memungkinkan kita untuk terus belajar tentang bagaimana kehidupan di luar Bumi mempengaruhi tubuh, tetapi juga akan membantu merangsang ekonomi orbit yang dapat mendorong ekspansi ke luar angkasa."

SPACE

Pilihan Editor: Ponsel Meledak Tewaskan Anak di India, Karena Terlalu Panas?


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

13 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

22 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya