TEMPO.CO, Palembang - Panitia pemilihan rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) sedang mencari minimal 4 kandidat rektor baru pengganti Anis Saggaff yang akan segera berakhir periode kepemimpinannya tahun ini. Selain bergerilya di internal kampus, panitia juga membuka penjaringan kandidat asal Perguruan Tinggi Negeri atau PTN lainnya.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unsri Joni Emirzon mengungkap harapannya dalam sebulan ke depan sudah akan terjaring kandidat yang akan maju dalam pemilihan rektor periode 2023-2027. “Bisa juga calonnya berasal dari PTN lain dengan syarat minimal Eselon IIA,” katanya, Kamis, 11 Mei 2023.

Panitia Pemilihan Rektor Unsri mulai membuka penjaringan sejak 2 Mei lalu dan akan ditutup 8 Juni mendatang. Berdasarkan Peraturan Menteri Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2018, tahap pernjaringan dilaksanakan paling lambat lima bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Pemimpin PTN yang sedang menjabat.

Sebagaimana diketahui, Anis Saggaff, rektor saat ini sudah menjabat untuk masa jabatan kedua. Tugas Anis akan berakhir pada 24 September 2023. “Para calon yang memenuhi syarat dapat mengisi formulir yang kami sediakan dan menyampaikan pada panitia paling lambat 8 Juni 2023,” ujar Joni yang juga Guru Besar Fakultas Hukum Unsri ini.

Panitia Pemilihan Rektor

Pada 15 Maret 2023 Senat Akademik Universitas Sriwijaya telah melakukan pembentukan Panitia Pemilihan Rektor (Pan Pilrek) Universitas Sriwijaya masa tugas 2023-2027. Joni didampingi oleh Sabaruddin sebagai sekretaris pemilihan.

Salah satu tugas panitia yang sudah berjalan diantaranya menyusun draf Tata Tertib, yang dibahas dalam rapat Senat Paripurna dan telah dikonsultasikan dengan Kementerian Pendidikan.

Panitia pemilihan dapat melakukan perpanjangan penjaringan 12 Juni 2023 - 16 Juni 2023 jika jumlah bakal Calon Rektor kurang dari 4 (empat) orang . Agenda penting lainnya berupa Rapat Senat Tertutup yang dilaksanakan oleh Senat bersama Menteri dalam rangka Pemilihan Rektor 28 Juli - 04 Agustus 2023.

Pilihan Editor: Google Beberkan 5 Hype Soal AI Generatif dan Realitanya