Setelah Meilani dan Meissi, Gajah Meisy Dipasangi GPS Collar di Sugihan-Simpang Heran

Senin, 15 Mei 2023 22:49 WIB

Meisy, Gajah Sumatera liar yang baru saja dipasangi GPS Collar saat berada di kawasan hutan tanaman industri di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, pada Minggu 14 Mei 2023. Dok BKSDA Sumsel

TEMPO.CO, Palembang - Meisy, seekor gajah betina di habitatnya di Sugihan-Simpang Heran, Sumatera Selatan, dipasangi perangkat GPS yang dikalungkan di lehernya (GPS Collar). Perangkat pelacak teknologi satelit itu untuk memperkuat upaya mitigasi interaksi negatif Meisy dan kawanannya dengan manusia di wilayah itu.

"Kami sengaja memilih gajah betina dengan pertimbangan selalu berada di dalam kelompoknya. Berbeda dari gajah jantan yang bisa pindah-pindah kelompok," kata Ujang Wisnu Barata, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Senin, 15 Mei 2023.

Ujang Wisnu menjelaskan bahwa kantong habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Sugihan-Simpang Heran memiliki luas kurang lebih 632 ribu hektare. Ini adalah kantong populasi Gajah Sumatera terbesar di Sumatera Selatan.

Di dalam kantong habitat itu telah disepakati delineasi Koridor Gajah Liar kurang lebih 232 ribu hektare per 23 Juni 2022 lalu. Keseluruhan areal koridor berada di kawasan Hutan Produksi wilayah konsesi APP Sinar Mas.

“Ini dilakukan agar lebih menjamin penyediaan ruang hidup dan habitat yang cukup dalam menopang kehidupan gajah liar sehingga interaksi negatif gajah liar di wilayah masyarakat dapat dikendalikan,” kata Ujang menjelaskan.

Advertising
Advertising

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumatera Selatan, Sugito, menambahkan bahwa pemanfaatan teknologi Satelit Inmarsat itu untuk memahami pola pergerakan gajah. Harapannya, prinsip koeksistensi antara aktivitas manusia dan kehidupan gajah liar di Sugihan-Simpang Heran bisa terwujud

Pemasangan GPS Collar pada Meisy dilakukan di Areal Kerja Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH), Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Bumi Andalas Permai, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Meisy adalah anggota kawanan terdiri dari 13 ekor gajah. Gajah betina tersebut berusia sekitar 25 tahun dan memiliki berat 2.782 kilogram.

GPS Collar Ketiga

Pemasangan GPS Collar ini merupakan yang ketiga pada kelompok gajah yang berada di Sumatera Selatan. Sebelumnya, pada 13 Mei 2022, pemasangan GPS Collar telah dilakukan pada Meilani dan Meissi. Yang pertama berasal dari kawanan 34 ekor dan kelompok Meissi berjumlah 14 ekor.

“Sebagai tanda pengenal di lapangan, tim bersepakat memberi nama gajah betina yang dipasangi GPS Collar tersebut dengan nama Meisy, untuk melengkapi Meilani dan Meissi,” kata Ujang.

BKSDA berkolaborasi dengan sejumlah pihak lain untuk insiatif ini. Antara lain PT OKI Pulp dan Paper Mills, salah satu unit usaha APP Sinar Mas; PT Bumi Andalas Permai (BAP), mitra pemasok APP Sinar Mas; Perkumpulan Jejaring Hutan Satwa (PJHS); Dokter Hewan; Tim Teknis BBKSDA Riau; dan BKSDA Bengkulu.

“Pemasangan GPS Collar ini diharapkan dapat membantu dalam memahami prinsip berbagi ruang hidup manusia-gajah,” kata Jasmine N.P. Doloksaribu, Head of Landscape Conservation APP Sinar Mas.

Pemasangan dilaksanakan selama dua hari, 13-14 Mei 2023. Sebelumnya, pada Jumat, 12 Mei 2023, tim melakukan briefing konsolidasi untuk menyusun rencana dan strategi, membagi tugas, serta memastikan kembali kelengkapan dan kelayakan peralatan.

Tim melanjutkan dengan kegiatan survei dan memastikan gajah target pada Sabtu, 13 Mei 2023. Tim berhasil memasangkan GPS Collar pada Minggu, 14 Mei 2023, pukul 17.05 WIB.

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri LHK No P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, gajah sumatera termasuk ke dalam satwa liar dilindungi bersama dengan 786 jenis satwa liar lainnya.

Menurut The International Union for Conservation of Nature's Red List of Threatened Species (IUCN), saat ini gajah sumatera berstatus Critically Endangered (kritis).

Pilihan Editor: UTBK 2023 di Bandung, Ada Peserta Mengaku Tunanetra


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

23 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

26 hari lalu

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

Satu anak Gajah Sumatera lahir di Pusat Konservasi Gajah Provinsi Riau, Sabtu 6 April 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Mengecek Jalur One Way saat Mudik Lebaran 2024 dengan Google Maps

28 hari lalu

Cara Mengecek Jalur One Way saat Mudik Lebaran 2024 dengan Google Maps

Google maps dapat mendeteksi jalan one way saat mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

35 hari lalu

Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.

Baca Selengkapnya

Kawasan Milik Agung Sedayu Group dan Sinar Mas Group Jadi PSN, Ini Sederet Proyek Mereka di IKN

35 hari lalu

Kawasan Milik Agung Sedayu Group dan Sinar Mas Group Jadi PSN, Ini Sederet Proyek Mereka di IKN

Kawasan Pengembangan milik Agung Sedayu Group dan Sinar Mas Group menjadi PSN Jokowi. Mereka pun tanam investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

36 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

39 hari lalu

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.

Baca Selengkapnya

Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

39 hari lalu

Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

Walhi dan Greenpeace Indonesia mengimbau lembaga keuangan tidak lagi mendanai peruhasaan yang terlibat perusakan lingkungan dan iklim.

Baca Selengkapnya

BSD dan PIK Masuk Proyek Strategis Nasional Jokowi, Pengamat: Gombal Banget, Apakah karena Investor di IKN?

39 hari lalu

BSD dan PIK Masuk Proyek Strategis Nasional Jokowi, Pengamat: Gombal Banget, Apakah karena Investor di IKN?

Kawasan BSD dan PIK jadi salah satu proyek strategis nasional Jokowi. Pengamat kebijakan publik menduga karena pemiliknya dukung investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

40 hari lalu

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.

Baca Selengkapnya