Guru Besar Telkom University Bicara Kelebihan Google Bard dari ChatGPT

Kamis, 18 Mei 2023 13:50 WIB

Chatgpt. Shutterstock

TEMPO.CO, Bandung - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligent, AI) diantaranya menghasilkan aplikasi percakapan dengan robot atau sistem yang disebut chatbot. "Saat ini dua pemain besarnya adalah ChatGPT dari Open AI dan Google Bard yang baru muncul," kata Guru Besar bidang Kecerdasan Buatan di Telkom University, Suyanto, Rabu malam, 17 Mei 2023.

Menurut Suyanto, chatbot AI itu bisa mengancam bidang yang terkait dengan literasi seperti edukasi. Dampak juga diyakininya akan terjadi di sektor kesehatan, media, seni, serta industri kreatif yang juga berhubungan dengan literasi atau teknologi informasi dan komunikasi.

Di sisi lain, Suyanto menambahkan, pengguna chatbot semakin dimudahkan dalam pencarian informasi tertentu atau membuat karya seperti tulisan, foto, atau video, termasuk produksi hoax. “Cek fakta oleh media massa bisa semakin sulit,” ujarnya lagi.

Pada kasus foto dan video yang diduga hasil olahan kecerdasan buatan atau AI misalnya, diperlukan pemeriksaan secara detil. Sementara pada karya tulisan atau teks, chatbot diakuinya sanggup membuat artikel panjang, buku, juga karya ilmiah. “Karena mesinnya paham secara sintaksis, semantik, kontekstual,” kata Suyanto.

Perkembangan chatbot yang kini sedang tren, menurutnya, sudah lama direncanakan untuk menggantikan model mesin pencari atau search engine yang dianggap usang. Sejak transformer network muncul pada 2017, teknologi deep learning digenjot untuk sanggup membangun model bahasa dan kemampuan berpikir yang bisa memahami sintaksis sampai semantik hingga kontekstual.

Advertising
Advertising

“Kekuatannya pada antar kata yang saling berkaitan hingga bisa dipahami mesin,” katanya sambil menuturkan, jumlah kata yang bisa dipelajari oleh mesin chatbot AI mencapai sepuluh triliun kata untuk seluruh bahasa di dunia. Prosesnya membutuhkan mesin yang sangat besar dengan lama proses latihan sekitar setahun.

Dan, jika ChatGPT sejauh ini baru bisa mengolah data hingga 2021 lalu dilanjutkan dengan data minor, mesin Google Bard, kata Suyanto, dilatih terus menerus. “Google bisa dapat lebih mudah dari mesin pencarian sehingga gampang dapat informasi,” kata dia.

Chatbot menurut Suyatno, melampaui mesin pencarian bagi pengguna untuk mendapatkan informasi secara komprehensif. Ke depannya, teknologi yang tengah dikembangkan yaitu Artificial General Intelligent (AGI). Mesin yang ini dirancang seperti pakar yang mengetahui segalanya. “Seperti cara berpikir manusia, dia punya common sense, akal sehat yang bisa memahami banyak hal,” ujarnya.

Pilihan Editor: Prediksi Cuaca Hari Ini, Simak Potensi Hujan di Kota Mana Saja


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

1 hari lalu

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.

Baca Selengkapnya

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

2 hari lalu

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.

Baca Selengkapnya

Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

2 hari lalu

Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

Qualcomm merilis chip terbaru mereka bernama Snapdragon X Plus untuk performa di laptop dengan dukungan kecanggihan AI

Baca Selengkapnya

Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

2 hari lalu

Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

Microsoft menyusun agenda pertemuan untuk membicarakan artificial intelligence atau AI bersama para eksekutif raksasa teknologi di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

3 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

4 hari lalu

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.

Baca Selengkapnya

Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

4 hari lalu

Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

Teknologi deepfake meningkat pesat. Salah satunya dipicu oleh hadirnya kecerdasan buatan alias AI.

Baca Selengkapnya

DANA Gandeng Microsoft untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Berbasis AI dengan GitHub Copilot

4 hari lalu

DANA Gandeng Microsoft untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Berbasis AI dengan GitHub Copilot

Sejak Februari 2024, hampir 300 developer DANA telah menggunakan GitHub Copilot dalam pekerjaan sehari-hari

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

4 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

5 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya