Kampus Mengajar Buka Kuota untuk 21.500 Mahasiswa, Dapat Bantuan Biaya Hidup dan Kuliah

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Senin, 22 Mei 2023 07:00 WIB

Ilustrasi program kampus mengajar. Kemendikbud

TEMPO.CO, Jakarta - Rektorat Akademik, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan sosialisasi Kampus Mengajar Angkatan ke-6. Pematerinya yaitu Rama Aryo selaku supervisor stakeholder relation Kampus Mengajar. Rama Aryo memaparkan bahwa Kampus Mengajar merupakan kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester.

Dari program itu, mereka akan mengasah kemampuan menyelesaikan masalah yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.

Kampus Mengajar memiliki manfaat bagi mahasiswa, sekolah maupun perguruan tinggi dan dosen. Bagi mahasiswa bisa menjadi agen perubahan pendidikan Indonesia, mengasah keterampilan hard dan soft skills, serta mendapatkan rekognisi hingga 20 SKS serta mendapatkan bantuan biaya hidup dan kuliah.

Kedua, bagi sekolah seperti siswa misalnya bisa mendapatkan pembelajaran dan peningkatan kompetensi literasi dan numerasi. “Guru pun terbantu dan terjadi percepatan adaptasi teknologi. Bagi dosen tentu ini kesempatan kolaborasi baik dengan mahasiswa, sekolah maupun guru,” katanya dilansir dari situs Unesa pada Senin, 22 Mei 2023.

Dari angkatan pertama sampai sekarang, sudah lebih dari 91 ribu mahasiswa yang ditugaskan di lebih dari 21 ribu sekolah. Juga ada lebih dari 800 perguruan tinggi yang telah berpartisipasi dan lebih dari 15 ribu dosen pembimbing telah membersamai.

Advertising
Advertising

"Ada banyak kegiatan sorotan yang dilakukan peserta program ini yaitu literasi, numerasi, adaptasi teknologi termasuk yang berkaitan dengan lingkungan berbudaya," bebernya.

Rama Aryo melanjutkan, Kampus Mengajar angkatan ke-6 ini terbuka kesempatan bagi 21.500 mahasiswa baik yang D-3, D4 atau sarjana terapan, dan S1. Juga dibutuhkan sekitar 2.150 dosen pembimbing lapangan. Sasaran sekolah angkatan ini yaitu SD, SMP dan SMK.

Pendaftaran program ini dibuka sejak 8-28 Mei 2023. Seleksi akan dilakukan pada 29 Mei-2 Juli. Lalu pengumuman pada 3 Juli. Selanjutnya, koordinasi dengan disdik dan sekolah pada 18 Juli-10 Agustus, kemudian pelepasan pada 10 Agustus dan penugasan pada 14 Agustus-1 Desember dan penarikan pada 5 Desember 2023.

Kriteria untuk mahasiswa yang ingin mengikuti Kampus Mengajar sebagai berikut:

- Mahasiswa dari seluruh Indonesia tanpa memandang ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, serta situasi ekonomi dan sosial lainnya.
- Mahasiswa aktif program studi S1/D4/D3 yang terakreditasi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan Kemendikbudristek.
- Mahasiswa berada di minimal semester 4 (empat) pada saat pelaksanaan program.
- Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00.
- Belum pernah ditetapkan sebagai peserta program Kampus Mengajar angkatan sebelumnya.
- Data mahasiswa terdaftar di PDDikti dan memiliki kesesuaian antara nama di PDDikti dengan nama di KTP.

Mahasiswa diharapkan menjalani program secara penuh waktu dan mengikuti program hingga selesai. Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi, KIPK, Unggulan, Beasiswa Indonesia Maju, dan beasiswa lain yang bersumber dari Kemendikbudristek dapat mengikuti program Kampus Mengajar dengan ketentuan bantuan biaya hidup dan biaya kuliah diberikan sesuai dengan ketentuan yang tertera di dalam Buku Panduan Kampus Mengajar.

Informasih lebih lanjut mengenai program ini bisa mengunjungi laman https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/mengajar.

Pilihan Editor: Tips Jaga Kesehatan Mental Agar Lancar Kerjakan Soal UTBK 2023

Berita terkait

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

13 menit lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

1 jam lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

1 jam lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

6 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

13 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

14 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

15 jam lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

17 jam lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

21 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya