'Blob', Teka-teki Baru di Awal Pembentukan Jagat  

Reporter

Editor

Senin, 27 April 2009 20:23 WIB

Prekursor galaksi
TEMPO Interaktif, Washington: Sebuah "blob" raksasa aneh di luar angkasa yang teridentifikasi ketika jagat raya masih sangat belia telah menjadi teka-teki bagi para astronom. Menggunakan teleskop di antariksa dan juga di Bumi, para astronom melihatnya ketika jagat raya baru berusia 800 juta tahun dan menemukan proporsi dan juga skala waktu yang tidak wajar padanya.
Masami Ouchi, astronom di Carnegie Observatories di Pasadena, California, Amerika Serikat, yang memimpin studi melihat ke masa lampau itu, mengungkapkan bahwa "blob" berisi gas, besar, dan memancarkan sejenis radiasi tertentu. Ouchi dan ilmuwan lainnya tidak tahu bagaimana menyebut obyek itu dan hanya menyebutnya sesederhana, "blob" yang memancarkan radiasi.
Namanya yang lebih formal, Himiko, diambil dari nama legenda ratu Jepang. Semua istilah nama dan keanehan itu akan dimuat dalam laporan yang diterbitkan Astrophysical Journal bulan depan.
"Teka-tekinya adalah benda apa itu?," kata Richard Ellis, astronom di California Institute of Technology, yang tidak terlibat dalam tim Ouchi tapi memuji temuan tersebut. "Sering kali sebuah teka-teki menjadi pintu untuk sebuah terobosan baru. Hidungku mengendus bahwa obyek yang satu ini istimewa," katanya.
Ouchi dan Ellis mengungkapkan sebuah kemungkinan tentang obyek itu bahwa mereka secara tidak sengaja menangkap momen sebuah galaksi yang terbentuk pada awal pembentukan jagat raya. Fenomena seperti itu belum pernah tertangkap sebelumnya.
Semakin para astronom meneropong lebih jauh, semakin mereka mundur dalam hal waktu. Apa yang ditemukan Ouchi dan timnya berasal dari masa 12,9 miliar tahun lalu. Selama ini cuma ada tiga obyek yang bisa dilihat lebih jauh dari Himiko. Tapi yang lebih unik darinya adalah ukurannya yang sebesar cakram Galaksi Bimasakti.
Menurut banyak teori dari pembentukan jagat raya, tidak ada yang diduga bisa seukuran itu pada masanya. Lagi pula, "Obyek lain yang sudah ada saat itu juga jauh lebih kecil," kata Ouchi.
Kemungkinan lain, "blob" merupakan tumbukan dua galaksi. Atau malah terkait dengan luang hitam. Masih misterius.
WURAGIL | CARNEGIE | AFP

Berita terkait

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

29 hari lalu

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.

Baca Selengkapnya

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

35 hari lalu

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

35 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

36 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

6 September 2023

Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.

Baca Selengkapnya

Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

4 September 2023

Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.

Baca Selengkapnya