Apakah Mengeruk Pasir Laut Dapat Merusak Lingkungan? Begini Dampaknya

Reporter

Tempo.co

Rabu, 31 Mei 2023 14:50 WIB

Ikan Nemo berdada di sekitar Anemon laut di zona konservasi bawah laut Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad, 4 Desember 2022. Tranplantasi terumbu karang yang dilakukan kelompok nelayan setempat sejak tahun 2009 itu saat ini sudah mencapai luasan kurang lebih 8 hektar yang menjadi rumah bagi beragam biota laut. ANTARA/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Isu izin ekspor pasir laut kembali menyeruak setelah Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) No. 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut. Pro kontra mulai bermunculan, khususnya dari masyarakat pesisir dan organisasi nirlaba pemerhati lingkungan hidup. Lantas, apakah mengeruk pasir laut dapat merusak lingkungan?

Dampak Pengerukan Pasir Laut

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut efek negatif dari penambangan pasir laut bagi ekonomi dan alam.

1. Hasil Tangkapan Ikan Berkurang

Seorang nelayan di Kabupaten Karimun, Amirullah menyebutkan bahwa tambang pasir laut masuk wilayahnya sekitar 2000-an. Saat itu, ia menjadi kelompok yang menentang dengan kebijakan pemerintah dan perusahaan. Pasalnya, aktivitas pengerukan merusak zona tangkap sumber daya laut yang rata-rata didominasi oleh nelayan skala kecil.

“Bukan berkurang lagi, tetapi hasil tangkap sampai tidak ada hasil”, kata Amirullah kepada Tempo pada Selasa (30/05/2023).

2. Rusak Terumbu Karang

Amirullah menambahkan bahwa berkurangnya hasil tangkapan ikan menjadi bukti kerusakan ekosistem terumbu karang. Kegiatan mengambil pasir laut mampu merenggut habitat karang-karang yang menjadi rumah bagi berbagai spesies ikan.

Advertising
Advertising

“Sekarang setelah 20 tahun berlalu, kondisinya sudah mau pulih, hasil tangkapan mulai membaik, meski tidak seratus persen, ini (wacana tambang pasir laut malah) dibuka kembali (menyinggung isu izin ekspor pasir laut yang diteken Presiden Joko Widodo)”, tegasnya.

3. Memperparah Perubahan Iklim

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan kabinet kerja 2014-2019 Susi Pudjiastuti memberi respon terhadap putusan pemerintah melalui kicauan di akun Twitternya.

“Semoga keputusan ini dibatalkan. Kerugian lingkungan bakal jauh lebih besar. Climate change (perubahan iklim) sudah terasa dan berdampak. Jangan diperparah dengan penambangan pasir laut”, tulis Susi.

4. Ancam Ekosistem Laut, Pesisir, dan Pulau Kecil

Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Riau Boy keputusan untuk membuka kembali kebijakan eksploitasi pasir laut akan mengancam ekosistem laut, pesisir, dan pulau kecil.

“Kebijakan yang dikeluarkan Jokowi bertentangan dengan komitmen terhadap perlindungan ekosistem laut, pesisir, dan pulau kecil”, ujar Boy pada Minggu (28/05/2023).

Sejalan dengan hal itu, salah satu nelayan di Pulau Pemping, Kota Batam, Hamdan Umar pemanfaatan pasir laut berdampak pada turunnya daratan. Menurutnya, terdapat sekitar 2.000 lokasi titik tambang di daerah tempat tinggalnya itu.

“Dampaknya jelas, kaki rumah panggung yang berada di pulau-pulau kecil sudah tergantung, karena pasir turun ke laut”, kata Hamdan.

Pendapat itu sesuai dengan tulisan yang dipublikasikan oleh situs unila.ac.id, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup Universitas Lampung (Unila), Erdi Suroso mengungkapkan bahwa imbas dari penambangan pasir, diantaranya:

- Meningkatkan potensi abrasi dan erosi pesisir pantai.

- Menurunkan kualitas lingkungan perairan laut serta pesisir pantai, termasuk mengubah pola arus dan gelombang.

- Meningkatkan peluang pencemaran pantai.

- Penurunan kualitas air laut, termasuk menyebabkan peningkatan tingkat kekeruhan air.

- Rusaknya wilayah pemijahan ikan, terutama di kawasan hutan mangrove, serta terumbu karang dan lamun yang bergantung dengan intensitas penetrasi cahaya.

- Menimbulkan turbulensi sehingga menambah kadar padatan terlarut di dasar laut.

- Menambah intensitas banjir rob.

5. Ketergantungan Pasir Laut

Kritik dari kegiatan mengeruk pasir laut datang dari mereka yang percaya bahwa ekspor laut meningkatkan ketergantungan negara terhadap pasir dari luar negeri. Pasir laut sendiri digunakan sebagai bahan baku dalam sektor konstruksi dan industri. Apabila Indonesia mengirim pasir ke negara lain, kebutuhan dalam negeri tidak bisa terpenuhi akibat kekurangan pasokan.

6. Pertanyakan Pengawasan dan Pelanggaran

Kontra terhadap penambangan pasir laut timbul akibat minimnya pengawasan dan penindakan pemerintah pada pelanggaran belakangan ini. Pengawasan yang tidak ketat dapat membuka celah bagi praktik ilegal. Sehingga, selain merugikan negara secara ekonomi, ancaman realisasi keseimbangan lingkungan hidup jauh dari angan-angan.

Pilihan editor: 10 Makhluk Raksasa di Laut, Ada Monster Laut

MELYNDA DWI PUSPITA

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

8 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

9 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

11 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

17 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

29 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

29 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Sahkan Penambangan Pasir Laut, KIARA Nilai KKP Korbankan Nelayan dan Pulau Kecil

39 hari lalu

Sahkan Penambangan Pasir Laut, KIARA Nilai KKP Korbankan Nelayan dan Pulau Kecil

KIARA menilai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam pengerukan pasir laut tak berwawasan lingkungan dan korbankan nelayan.

Baca Selengkapnya

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

41 hari lalu

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

47 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

World Central Kitchen mengkonfirmasi 200 ton bantuan kemanusiaan sudah tiba di utara Gaza pada Jumat, 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

KKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut

51 hari lalu

KKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan lokasi pembersihan hasil sedimentasi di laut.

Baca Selengkapnya